Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

LAPANG DAN SEMPIT ADALAH PEMBERIAN ALLAH

Kelapanganmu itu agar supaya tidak menetapkan kita bersama dalam kesempitan. Dan kesempitan kita itu agar supaya tidak meninggalkan kita bersama pula dalam kelapangan. Dan Allah mengeluarkan kita dari keduanya itu, agar kita tidak bergantung kepada keduanya itu dan tidak bergantung kepada sesuatu dan hanya kepada-Nya. Allah Maha Kuasa atas segenap hamba-Nya, Allah kuasa melapangkan rizqi seseorang menurut yang di kehendaki, sebagaimana firman Allah : “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rizqi kepada siapa yang Dia kehendaki-Nya dan menyempitkannya, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Al-Israa’ Ayat 30). Maksud Allah memberikan kelapangan kepada seseorang, agar supaya tidak selalu dalam kesempitan atau terus menerus mengenyam kepahitan hidup, demikian sebaliknya, Allah memberikan kesempitn kepada seseorang agar terus menerus mengenyam kebahagiaan atau kelapangan, juga begitu Allah mengeluarkan atau melepaskan dari kedua keadaan tersebut agar supaya hamba itu selalu bergantung kepada-Nya dan tidak bergantung kepada selain Dia.

Keadaan yang sedemikian ini ibarat roda berputar, kadang kala di atas (kelapangan) dan kadang kala di bawah (kesempitan), jika dalam kelapangan hendaknya jangan kikir dan enggan untuk memberikan hartanya sebagian sebagaimana yang telah di tentukan (zakat) untuk kebaikan dirinya dan hartanya tersebut, gunakan sebaagian anugerah Allah itu kepada jalan yang di ridhai-Nya. Dalam hal ini Allah berfirman : “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelengggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkan karena itu kamu jadi tercela dan menyesal.” (Q.S. Al-Israa’ Ayat 29). Demikian juga di kala kesempitan, hendaknya jangan putus asa, jangan buruk sangka kepada Allah, kalua ia sabar dalam menerima cobaan Allah ini ia akan menemui kebahagiaan, sebaliknya kalau ia tak sabar dan kufur serta buruk sangka kepada Allah, ia akan menemui kesempitan atau kegagalan yang bertumpuk, baik di dunia apalagi di akhirat. Dalam keadaan sempit ini, kalua ia tidak sabar dan hati lapang, berarti ia akan mendekati kepada kekufuran.

Rasulullah bersabda : “Hampir saja orang fakir itu mendekati kepada kekafiran.” Memang kefakiran itu mendekati kepada kekafiran, jikalau mereka itu tidak menghadapinya dengan sabar akan cobaan yang di hadapinya tersebut, sebaliknya kalua ia sabar dan mempunyai I’tikad bahwa yang sedemikian ini adalah cobaan dari Tuhan, tentu ia akan menemui kejayaan di dunia dan di akhirat.

Kedua sifat tersebut yaitu lapang dan sempit itu menunjukkan kekurangan dan kelemahan manusia, dengan sedemikian maka manusia akan menyadari kelemahannya tersebut, sehingga ia tidak enggan mohon kepada Allah dan tidak mohon kepada selain daripada Allah dan perlu di ketahui bahwa kedua keadaan ini (lapang dan sempit) itu adalah merupakan ujian dan cobaan bagi hamba-hamba-Nya, maka sikapi dengan tetap tenang, tabah dan tawakkal kepada Allah, jangan mengumpat bila sempit dan jangan pula lupa kepada Allah ketika lapang.

Posting Komentar untuk "LAPANG DAN SEMPIT ADALAH PEMBERIAN ALLAH"