KEDUDUKAN SHALAT
Sebelum kita membahas hadits yang berkaitan dengan ”kehidupan di mihrab shalat” bersama segala sesuatu yang ada di dalamnya, termasuk nilai-nilai rohaniah, maka lazim merasakan ukuran shalat dan kedudukannya yang merupakan bagian terpenting dari Islam, shalat itu merupakan tiang, penyangga yang sekaligus menjadi ciri Islam dan juga pembeda antara si kafir dan si muslim, shalat merupakan syarat mencapai keselamatan dan penyangga iman seseorang, ia juga sebagai penghubung antara hamba dan Tuhannya, ia adalah penyejuk mata dan pelipur hati, begitu mulia dan luhur nilainya, sehingga shalat itu pertama kali di wajibkan pada malam Isra dan Mikraj, seolah-olah hal ini menunjuk pada hakikat shalat dan seakan-akan ruh kita naik ketika shalat menghadap Sang Maha Pencipta untuk memperoleh tambahan iman dan taqwa.
Perintah untuk menegakkan shalat banyak di sebutkan di dalam Al-Qur‘an, antara lain,"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang di tentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (Q.S. An-Nisaa‘ : 103). "Peliharalah shaIatmu dan peliharalah shalat wustha, berdirilah untuk Allah dalam shalatmu dengan khusyu." (Q.S. Al-Baqarah : B8). "Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'."(Q.S. Al-Baqarah : 43). "(yaitu) orang-arang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar." (Q.S. Al-Hajj : 41). Di antara hadits-hadits Nabi Saw yang menerangkan tentang shalat, kedudukan dan misinya adalah sebagai berikut : "Dari Ibnu Mas'ud Ra, ia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw,"AmaIan apakah yang afdaI? BeIiau menjawab,"Shalat sesuai dengan waktunya." Aku bertanya,"Kemudian apa Iagi? BeIiau menjawab,"Berbuat baik kepada orang tua." Aku bertanya Iagi,"Kemudian apa Iagi? Beliau menjawab,"Jihad di jalan Allah." (Hadits Muttafaq ’alaih). Dari Jabir bin Abdullah Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda,"Perbedaan antara seorang muslim dan musyrik serta kafir adalah mereka (musyrik serta kafir) meninggalkan shaIat." (H.R. Muslim). Abu Hurairah Ra mendengar Rasulullah Saw bersabda,"Apakah kalian tahu andaikan sebuah sungai berada di rumah salah seorang di antara kalian dan ia mandi di sana Iima kali setiap hari, maka apakah masih tertinggal daki (kotoran) dari badannya? Mereka berkata,"Tidak ada yang tertinggal sesuatu kotoran dari badannya." Beliau berkata,"Maka demikianlah perumpamaan shalat lima kali itu, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan ” (H.R. Muttafaq ’alaih).
Perintah untuk menegakkan shalat banyak di sebutkan di dalam Al-Qur‘an, antara lain,"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang di tentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (Q.S. An-Nisaa‘ : 103). "Peliharalah shaIatmu dan peliharalah shalat wustha, berdirilah untuk Allah dalam shalatmu dengan khusyu." (Q.S. Al-Baqarah : B8). "Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'."(Q.S. Al-Baqarah : 43). "(yaitu) orang-arang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar." (Q.S. Al-Hajj : 41). Di antara hadits-hadits Nabi Saw yang menerangkan tentang shalat, kedudukan dan misinya adalah sebagai berikut : "Dari Ibnu Mas'ud Ra, ia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw,"AmaIan apakah yang afdaI? BeIiau menjawab,"Shalat sesuai dengan waktunya." Aku bertanya,"Kemudian apa Iagi? BeIiau menjawab,"Berbuat baik kepada orang tua." Aku bertanya Iagi,"Kemudian apa Iagi? Beliau menjawab,"Jihad di jalan Allah." (Hadits Muttafaq ’alaih). Dari Jabir bin Abdullah Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda,"Perbedaan antara seorang muslim dan musyrik serta kafir adalah mereka (musyrik serta kafir) meninggalkan shaIat." (H.R. Muslim). Abu Hurairah Ra mendengar Rasulullah Saw bersabda,"Apakah kalian tahu andaikan sebuah sungai berada di rumah salah seorang di antara kalian dan ia mandi di sana Iima kali setiap hari, maka apakah masih tertinggal daki (kotoran) dari badannya? Mereka berkata,"Tidak ada yang tertinggal sesuatu kotoran dari badannya." Beliau berkata,"Maka demikianlah perumpamaan shalat lima kali itu, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan ” (H.R. Muttafaq ’alaih).
Posting Komentar untuk "KEDUDUKAN SHALAT"
Terimakasih atas kunjungan anda...