Maqam Dzikir Tahlil
Melaksanakan dzikir tahlil adalah membaca kalimah laa ilahaa illallah dengan cara membacanya secara jihar, dengan lidah atau lisan sekedar terdengar telinga sendiri yang di baca sekurang-kurangnya 210.000 (dua ratus sepuluh ribu), yaitu 70.000 (tujuh puluh ribu) untuk diri sendiri, 70.000 (tujuh puluh ribu) untuk ibu bapak dan 70.000 (tujuh puluh ribu) untuk kaum muslimin dan muslimat dan para guru thariqat naqsyabandi.
Kaifiyat atau cara melaksanakan dzikir ini adalah sebagai berikut :
Kaifiyat atau cara melaksanakan dzikir ini adalah sebagai berikut :
- Wuquf Qalbiy;
- Mengucapkan istighfar dengan bilangan ganjil minimal 3 kali;
- Membaca Surah Al-Fatiha 1 (satu) kali dan Surah Al-Ikhlas 3 (tiga) kali;
- Menghadiahkan pahala pembacaan surah di atas kepada para masyaikh thariqat naqsyabandi;
- Menghadirkan wasilah atau rabithah;
- Menguatkan wuquf qalbiy kembali, setelah bulat ingatan, maka baca dzikir laa ilahaa illallah sambil menjalankannya di atas setiap maqamat atau lathaif seperti yang sudah di tentukan, kalimat "Laa" di mulai dari maqamat lathifatul qalbiy di tarik secara melingkar ke maqamat atas kiri menuju maqamat atas kanan terus ke maqamat bawah kanan dan kalimat "illallah" berhenti pada maqamat lathifatul qalbiy kembali, terus menerus secara berulang sesuai kemampuan, dalam melaksanakan tarikan dzikir tersebut harus sambil mengingat akan maknanya, yaitu “Tiada yang maujud selain Allah”, jika datang muraqabah (sesuatu perasaan, penglihatan, pendengaran), maka tahlil di hentikan dulu, tenangkan dan tetap pemusatan ingatan hanya kepada Allah semata, berusaha keras untuk mempertahankan ingat tersebut;
- Jika hendak berhenti atau selesai melaksanakan dzikir tahlil tersebut, maka pengucapannya adalah “Laa ilaaha illallah muhammadarrasulullah” tahan nafas dan kuatkan kembali wuquf qalbiy atau muraqabah, berdo'a kepada Allah agar di berikan karunia dan hidayah-Nya.
Posting Komentar untuk "Maqam Dzikir Tahlil"
Terimakasih atas kunjungan anda...