Ruh Selaku Penggerak Jasmani
Ibnu Taimiyyah menjelaskan, "Ruh penggerak badan yang meninggalkan badan melalui kematian adalah ruh yang ditiupkan ke dalam badan, itulah jiwa yang akan meninggalkan badan dengan cara kematian".
Sungguh telah keliru apabila ada yang menyatakan bahwa ruh dan jiwa itu adalah dua hal yang berbeda, karena dari dalil-dalil yang telah kita sebutkan dapat diketahui bahwa jiwa yang dicabut malaikat, dibawa naik ke atas langit, dikembalikan ke jasadnya, ditanya, lalu diberi nikmat atau disiksa, itulah ruh yang keluar dari jasad diikuti pandangan mata, sebagaimana termaktub dalam hadits-hadits terdahulu.
Makhluk inilah yang menimbulkan kehidupan, bahkan kehidupan akan lenyap bersamaan dengan perginya makhluk ini, makhluk ini disebut ruh dan jiwa, meskipun dua kata ini
terkadang memiliki makna yang beragam.
Ibnu Taimiyyah menjelaskan, "Disebut jiwa ditinjau dari perannya mengatur badan, disebut ruh ditinjau dari kehalusannya, maka dari itu angin disebut juga sebagai ruh, sabda Nabi Saw : "Angin itu dari ruh Allah. (H.R. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, Abu Dawud dan Al-Hakim.
Maksudnya : berasal dari ruh yang telah diciptakan Allah.
Sungguh telah keliru apabila ada yang menyatakan bahwa ruh dan jiwa itu adalah dua hal yang berbeda, karena dari dalil-dalil yang telah kita sebutkan dapat diketahui bahwa jiwa yang dicabut malaikat, dibawa naik ke atas langit, dikembalikan ke jasadnya, ditanya, lalu diberi nikmat atau disiksa, itulah ruh yang keluar dari jasad diikuti pandangan mata, sebagaimana termaktub dalam hadits-hadits terdahulu.
Makhluk inilah yang menimbulkan kehidupan, bahkan kehidupan akan lenyap bersamaan dengan perginya makhluk ini, makhluk ini disebut ruh dan jiwa, meskipun dua kata ini
terkadang memiliki makna yang beragam.
Terkadang maksudnya adalah jibril, firman-Nya : "Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). [QS. AsySyu'aro' (26) : 193]. Terkadang maksudnya adalah Al-Qur'an, firman-Nya : "Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. [QS. Asyuura (42) : 52].Penjelasan kitab Ath-Thahawiyyah menyimpulkan, "Mayoritas penyebutan jiwa adalah apabila ruh itu masih bersambung dengan badan, adapun apabila telah dicabut dan berdiri sendiri maka mayoritasnya disebut ruh".
Ibnu Taimiyyah menjelaskan, "Disebut jiwa ditinjau dari perannya mengatur badan, disebut ruh ditinjau dari kehalusannya, maka dari itu angin disebut juga sebagai ruh, sabda Nabi Saw : "Angin itu dari ruh Allah. (H.R. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, Abu Dawud dan Al-Hakim.
Maksudnya : berasal dari ruh yang telah diciptakan Allah.
Posting Komentar untuk "Ruh Selaku Penggerak Jasmani"
Terimakasih atas kunjungan anda...