Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

TENTANG SYAFA'AT

Tentang Syafa’at

Syafa'at secara bahasa artinya menggenapkan yang ganjil, adapun dalam syari'at bermakna menjadi perantara bagi orang lain untuk mendapatkan manfaat atau menolak bahaya.
Syafa'at pada hari kiamat terbagi menjadi dua bagian, yaitu : yang haq (benar) dan yang batil, syafa'at yang haq akan terlaksana jika terpenuhi syarat-syaratnya, antara lain :

- Orang yang memberikan syafa'at di muliakan dengan syafa'at, seperti para Nabi, para Malaikat, orang yang mati syahid dan sebagainya.

- Orang yang akan mendapatkan syafa'at adalah orang yang di ridhai Allah, baik ucapan maupun perbuatannya.


- Syafa'at dapat terlaksana setelah mendapat izin dari Allah. Sebagaimana firman Allah sebagai berikut : “Tidak ada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya.” (Q.S. Al-Baqarah : 255). Jika salah satu syaratnya tidak terpenuhi, maka syafa'at tersebut tidak akan terlaksana dan termasuk syafa'at yang batil.
 

Syafa'at yang terjadi pada Hari Kiamat dapat di tinjau dari dua sisi, antara lain :

a. Syafa'at di tinjau dari sisi pemberi syafa'at
Syafa'at di tinjau dari sisi pemberi syafa'at di bagi menjadi dua, yaitu :


1. Syafa'at yang khusus di miliki oleh Nabi Muhammad Saw
Syafa‟at yang khusus di miliki oleh Nabi Muhammad Saw dan tidak di miliki oleh yang lainnya ada tiga macam, antara lain :


- Syafa'at agung (syafa'atul uzhma) yang beliau berikan kepada umat manusia ketika menunggu pemberian keputusan dari Allah dan Allahpun memberikan keputusan-Nya kepada mereka. Ini adalah syafa'at terbesar dan merupakan kedudukan terhormat yang Allah janjikan kepada beliau, di riwayatkan dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Setiap Nabi memiliki do'a yang ia berdo'a dengannya. Dan aku ingin menunda do'aku sebagai syafa'at (yang agung) untuk umatku di Akhirat.” (H.R. Imam Bukhari).

- Syafa'at Rasulullah Saw untuk mengetuk pintu Syurga dan membukakannya bagi orang-orang yang akan memasuki Syurga, di riwayatkan dari Anas bin Malik
Ra ia berkata, Rasulullah Saw bersabda : “Aku adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya pada Hari Kiamat dan aku adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu Syurga.” (H.R. Imam Muslim).


- Syafa'at Rasulullah Saw kepada pamannya Abu
Thalib agar di ringankan adzabnya, di riwayatkan dari Abbas bin Abdul Muthalib Ra, ia bertanya kepada Rasulullah Saw : “Wahai Rasulullah, apakah ada sesuatu yang bermanfaat untuk Abu Thalib? Sesungguhnya ia senantiasa melindungimu dan marah ketika engkau (di ganggu)?” Rasulullah Saw bersabda, “Ya, ia berada di tepi Neraka, kalau bukan karena aku, niscaya ia akan berada di kerak Neraka yang paling dalam.” (H.R. Imam Muslim). 


Di riwayatkan pula dari Ibnu Abbas Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Penduduk Neraka yang paling ringan siksanya adalah Abi Thalib, di pakaikan padanya dua sandal yang karena dua sandal tersebut mendidih otaknya.”
(H.R. Imam Muslim).

Syafa'at umum
Syafa'at umum yaitu syafa'at yang juga di miliki oleh selain Nabi Muhammad Saw, di antara mereka adalah para Nabi, para Malaikat, orang-orang yang beriman dan sebagainya. 


Di antara syafa'at itu adalah :
- Syafa'at yang di berikan kepada sejumlah orang dari umat Muhammad Saw, sehingga mereka dapat masuk Syurga tanpa melalui proses penghitungan (hisab) amal, mereka berjumlah tujuh puluh ribu orang.
 

- Syafa'at yang yang di berikan kepada orang-orang yang kebaikannya sama dengan keburukannya, sehingga mereka dapat masuk Syurga.
 

- Syafa'at yang di berikan oleh orang yang mati syahid kepada tujuh puluh orang dari keluarganya.

- Syafa'at kepada ahli tauhid yang bermaksiat di dunia agar di keluarkan dari Neraka dan di pindahkan ke Syurga, di riwayatkan dari Imran bin Husain Ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda : “Sungguh akan di keluarkan suatu kaum dari Neraka karena syafa'atku, yang kaum tersebut di beri nama “Jahanamiyyin” (orang-orang yang berasal dari Neraka Jahannam).” (H.R. Ibnu Majah).

b. Syafa'at di tinjau dari sisi terjadinya
Syafa'at di tinjau dari sisi terjadinya di bagi menjadi dua, yaitu :
1. Syafa'at yang di nafikan
Syafa'at yang di nafikan adalah syafa'at yang di minta dari selain Allah (selain dengan izin Allah) dan termasuk dalam hal ini adalah syafa'at untuk orang-orang musyrik, sebagaimana firman Allah : “Wahai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada kalian, sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zhalim.” (Q.S. Al-Baqarah : 254). Dan Juga firman Allah : “Maka bagi mereka tidak berguna lagi syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at.” (Q.S. Al-Mudatstsir : 48).
 

2. Syafa'at yang di tetapkan
Sedangkan syafa'at yang di tetapkan adalah syafa'at yang di minta dari Allah dan di berikan untuk orang-orang yang bertauhid, sebagaimana di sebutkan dalam hadits yang di riwayatkan dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda : ”Orang yang paling berbahagia dengan syafa'atku pada hari Kiamat kelak adalah orang yang mengucapkan Laa Ilaaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak untuk di sembah) selain Allah secara tulus dari hatinya atau (dari) dirinya sendiri.”(H.R. Imam Bukhari).

Posting Komentar untuk "TENTANG SYAFA'AT"