Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Seorang muslim wajib percaya akan adanya serta datangnya hari akhir (kiamat), pada hari itu Allah akan membangkitkan manusia-manusia dari alam kuburnya untuk menerima dan mengikuti perhitungan (hisab) guna menentukan ganjaran atas yang telah di perbuatnya semasa hidup di dunia, yang tercakup iman kepada hari akhir terdiri dari berikut :

1. Mempercayai kebangkitan, yaitu menghidupkan kembali orang-orang yang mati dari kuburnya serta ruh dan badannya;

2. Mempercayai penghimpunan, yakni pengumpulan manusia setelah di bangkitkan dari kubur;


3. Beriman akan adanya hari perhitungan (hisab) dan pembalasan, orang yang beramal baik akan di balas dengan kebaikan dan yang beramal buruk akan di balas dengan keburukan pula;


4. Beriman akan adanya syurga dan neraka, syurga sebagai tempat kembalinya orang-orang yang bertaqwa dan yang taat kepada Allah, neraka adalah tempat kembalinya orang-orang kafir dan dzalim, mereka yang kufur kepada Allah dan ingkar kepada para Nabi dan Rasul. 


Berhubungan dengan hari akhir juga membenarkan akan adanya tanda-tanda hari kiamat yang pasti terjadi menjelang datangnya hari kiamat tersebut, antara lain dengan terbitnya matahari dari barat, keluarnya dhabbah (binatang dan dajjal), membenarkan adanya fitnah kubur, pertanyaan dua malaikat azab dan nikmat kubur, membenarkan adanya timbangan, haudh (kolam nabi), Asshirat, syafa’at nabi dan lain-lain.

Oleh karena itu bertaqwalah kepada Allah dan merasakan pengawasannya, berbuat taat dan menjauhi diri dari maksiat, bersiaplah menghadapi hari akhir dengan selalu bertaubat dan instropeksi diri akan kekurangan amalan.


Sabar menghadapi cobaan dan mengharapkan pahala dari sisi Allah, mengingatkan diri manusia agar tidak terus menerus berbuat dzalim dan melampaui batas akhlak yang baik.


Kesimpulan inti rukun iman melalui beribadah adalah dengan mengtauhidkan keesaan Allah merupakan paling utama serta dasar islam. Tauhid adalah mengesakan Allah dan memberikan ibadah ketaatan dan ketundukan kepada Allah semata, tauhid dasar terbagi kepada 3 (tiga) macam :


1. Tauhid Rububiyah, yakni berkeyakinan bahwa sesungguhnya hanya Allah yang menciptakan dan yang memberi rezeki, yang menghidupkan yang mematikan, yang memberi manfaat dan yang mengatur alam ini, dengan berkeyakinan seperti ini belum cukup menjadikan seseorang sebagai muslim, bahkan ia mesti mengakui akan dua macam tauhid berikutnya;


2. Tauhid ‘Uluhiyah, yakni mengesakan Allah dengan hanya beribadah dengan tidak menyekutukan-Nya dalam ibadah-ibadah, seperti ; menyembelih, bernazar, berdo’a dan takut serta tidak menyekutukanNya dalam satupun jenis ibadah selain hanya kepada Allah;


3. Tauhid Al-Asma’ dan As-Sifat, yakni membenarkan semua nama-nama yang baik (asma’ulhusna) dan sifat yang tinggi yang di berikan Allah bagi dirinya, demikian juga yang di benarkan Rasul-Nya serta menafikan semua yang di nafikan Rasullah Saw berupa sifat-sifat kekurangan dan tercela yang tidak layak bagiNya dan tiada yang menyamaiNya dengan sesuatu apapun juga.


Syirik mesti di jaga dengan seteliti mungkin agar tidak terjerumus, arti syirik dalam rububiyah yaitu keyakinan seseorang bahwa Allah bersekutu menjadikan atau mengatur makhluk. Syirik dalam ibadah adalah sebagian daripada syirik kecil dan besar tergantung hal keadaan ibadahnya seorang hamba, syirik besar yaitu seorang hamba menunjukkan salah satu jenis ibadah seperti do’a dan tawakkal selain daripada kepada Allah, amalan seperti ini dapat mengeluarkan seseorang dari islam dan nerakalah perolehannya karena di hukumkan dengan kafir atau musyrik.


Syirik kecil yaitu setiap perkataan atau amalan yang dapat membawa kepada syirik besar, seperti bersumpah dengan selain Allah, amalan yang ria, menjadikan kuburan sebagai sarana pertolongan dan lain sebagainya sifat madzmumah, orang yang seperti ini telah melakukan dosa yang besar walaupun belum keluar dari islam, tetap neraka jugalah perolehannya kelak.


Bahaya syirik besar dapat mengeluarkan seseorang dari islam dan memasukkannya kedalam golongan orang-orang yang kafir, orang yang meninggal dalam keadaan musyrik tidak akan di ampuni Allah, syirik dapat membuat seseorang kekal di neraka bersama orang-orang yang kafir, syirik juga menggugurkan semua amalan, sesungguhnya jika orang itu syirik niscaya batallah amalannya dan pastilah termasuk orang-orang yang merugi. Kita berlindung kepada Allah akan hal-hal yang demikian.

Posting Komentar untuk "IMAN KEPADA HARI AKHIR"