TENTANG SYIRIK DAN RAMALAN
“Katakanlah : ”Terangkanlah kepadaku tentang rizqi yang di turunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan sebagiannya halal.” Katakanlah : ”Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu tentang ini atas kamu mengada-ada dan kedustaan atas Allah? (Q.S. Yunus Ayat 59). Termasuk syirik yang banyak terjadi adalah sihir, perdukunan dan ramalan. Adapun sihir, ia termasuk perbuatan kufur dan di antara tujuh dosa besar yang menyebabkan kebinasaan, sihir hanya mendatangkan bahaya dan sama sekali tidak bermanfaat bagi manusia.
Allah berfirman : “Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.” (Q.S. Al-Baqarah Ayat 102). “Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang." (Q.S. Thaha Ayat 69).
Orang yang mengajarkan sihir adalah kafir.Allah berfirman : “Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir, hanya syaitan-syailan itulah yang kafir (mengerjakan sihir), mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang di turunkan kepada dua malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorangpun, sebelum mengatakan : “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir." (Q.S. Al-Baqarah Ayat 102).
Hukuman bagi tukang sihir adalah di bunuh, pekerjaannya haram dan jahat, orang-orang bodoh, sesat dan lemah iman pergi kepada para tukang sihir untuk berbuat jahat kepada orang lain atau untuk membalas dendam kepada mereka, di antara manusia ada yang melakukan perbuatan haram, dengan mendatangi tukang sihir dan memohon pertolongan kepadanya agar terbebas dari pengaruh sihir yang menimpanya, padahal seharusnya ia mengadu dan kembali kepada Allah memohon kesembuhan dengan Kalam-Nya, seperti dengan mu’awwidzat (surat Al-Ikhlas, Al Falaq dan An-Naas) dan lain sebagainya sesuai sunnah Nabi Saw.
Dukun dan tukang ramal atau indigo itu memanfaatkan kelengahan orang-orang awam (yang minta penolongan kepadanya) untuk mendapatkan uang mereka, mereka menggunakan banyak sarana untuk perbuatannya tersebut, di antaranya dengan membuat garis di atas pasir, memukul rumah siput, membaca (garis) telapak tangan, cangkir, bola kaca, cermin dan sebagainya.
Jika sekali waktu mereka benar, maka sembilan puluh sembilan kalinya hanyalah dusta belaka, tetapi tetap saja orang-orang dungu tidak mengenang, kecuali waktu yang sekali itu saja, maka mereka pergi kepada para dukun dan tukang ramal untuk mengetahui nasib mereka di masa depan, apakah akan bahagia atau sengsara, baik dalam soal pernikahan, perdagangan, masa depan, mencari barang-barang yang hilang atau yang semisalnya.
Hukum orang yang mendatangi tukang ramal atau dukun atau indigo, jika mempercayai terhadap apa yang di katakannya adalah kafir, keluar dari agama Islam. Rasulullah bersabda : “Barang siapa mendatangi dukun dan tukang ramal, lalu membenarkan apa yang di katakannya, sungguh dia telah kaflr terhadap apa yang di turunkan kepada Nabi Muhammad Saw." (H.R. Imam Ahmad).
Adapun jika orang yang datang tersebut tidak mempercayai bahwa mereka mengetahui hal-hal ghaib, tetapi misalnya pergi untuk sekedar ingin tahu, coba-coba atau sejenisnya, maka ia tidak tergolong orang kafir, tetapi shalatnya tidak di terima selama empat puluh hari. Rasulullah bersabda : "Barang siapa mendatangi peramal, lalu ia menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak di terima shalatnya selama empat puluh malam." (H.R. Shahih Imam Muslim).
Hal ini harus di barengi pula dengan tetap mendirikan shalat (Wajib) dan bertaubat atas perbuatannya. Perlu di waspadai, sekarang ini begitu banyak pengaruh soal ramal meramal ini di tengah-tengah masyarakat, ada yang buat acara ramalan di TV dengan topik tentang masa depan dan masa lalu yang suram lalu mencarikan solusinya, padahal ini adalah di larang Agama Islam sebagaimana telah di katakan oleh Rasulullah Saw di atas, sekalipun hanya menonton, ini sama saja dengan mendatanginya, namun tidak di katakan kafir hanya tidak di terima shalat selama 40 malam, apakah mau terjadi hal sedemikian hukumannya?
Kalau sekiranya pula menjadi pelaku dalam hal ramal meramal tersebut, maka jatuhlah ia menjadi kafir, maka dari itu hindarilah hal-hal yang dapat mencelakakan diri di hadapan Allah, sekilas memang soal tersebut ringan, hanya menonton dan melihat saja kok, tapi resikonya di mata agama sungguh besar, jadi sia-sia semua amalan kalau malah tervonis jadi kafir hanya karena soal ramal meramal, jadi hendaklah berhati-hati dalam setiap tindakan, jangan pandang remeh walaupun terlihat kecil tapi berakibat dosa besar.
Allah berfirman : “Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.” (Q.S. Al-Baqarah Ayat 102). “Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang." (Q.S. Thaha Ayat 69).
Orang yang mengajarkan sihir adalah kafir.Allah berfirman : “Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir, hanya syaitan-syailan itulah yang kafir (mengerjakan sihir), mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang di turunkan kepada dua malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorangpun, sebelum mengatakan : “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir." (Q.S. Al-Baqarah Ayat 102).
Hukuman bagi tukang sihir adalah di bunuh, pekerjaannya haram dan jahat, orang-orang bodoh, sesat dan lemah iman pergi kepada para tukang sihir untuk berbuat jahat kepada orang lain atau untuk membalas dendam kepada mereka, di antara manusia ada yang melakukan perbuatan haram, dengan mendatangi tukang sihir dan memohon pertolongan kepadanya agar terbebas dari pengaruh sihir yang menimpanya, padahal seharusnya ia mengadu dan kembali kepada Allah memohon kesembuhan dengan Kalam-Nya, seperti dengan mu’awwidzat (surat Al-Ikhlas, Al Falaq dan An-Naas) dan lain sebagainya sesuai sunnah Nabi Saw.
Dukun dan tukang ramal atau indigo itu memanfaatkan kelengahan orang-orang awam (yang minta penolongan kepadanya) untuk mendapatkan uang mereka, mereka menggunakan banyak sarana untuk perbuatannya tersebut, di antaranya dengan membuat garis di atas pasir, memukul rumah siput, membaca (garis) telapak tangan, cangkir, bola kaca, cermin dan sebagainya.
Jika sekali waktu mereka benar, maka sembilan puluh sembilan kalinya hanyalah dusta belaka, tetapi tetap saja orang-orang dungu tidak mengenang, kecuali waktu yang sekali itu saja, maka mereka pergi kepada para dukun dan tukang ramal untuk mengetahui nasib mereka di masa depan, apakah akan bahagia atau sengsara, baik dalam soal pernikahan, perdagangan, masa depan, mencari barang-barang yang hilang atau yang semisalnya.
Hukum orang yang mendatangi tukang ramal atau dukun atau indigo, jika mempercayai terhadap apa yang di katakannya adalah kafir, keluar dari agama Islam. Rasulullah bersabda : “Barang siapa mendatangi dukun dan tukang ramal, lalu membenarkan apa yang di katakannya, sungguh dia telah kaflr terhadap apa yang di turunkan kepada Nabi Muhammad Saw." (H.R. Imam Ahmad).
Adapun jika orang yang datang tersebut tidak mempercayai bahwa mereka mengetahui hal-hal ghaib, tetapi misalnya pergi untuk sekedar ingin tahu, coba-coba atau sejenisnya, maka ia tidak tergolong orang kafir, tetapi shalatnya tidak di terima selama empat puluh hari. Rasulullah bersabda : "Barang siapa mendatangi peramal, lalu ia menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak di terima shalatnya selama empat puluh malam." (H.R. Shahih Imam Muslim).
Hal ini harus di barengi pula dengan tetap mendirikan shalat (Wajib) dan bertaubat atas perbuatannya. Perlu di waspadai, sekarang ini begitu banyak pengaruh soal ramal meramal ini di tengah-tengah masyarakat, ada yang buat acara ramalan di TV dengan topik tentang masa depan dan masa lalu yang suram lalu mencarikan solusinya, padahal ini adalah di larang Agama Islam sebagaimana telah di katakan oleh Rasulullah Saw di atas, sekalipun hanya menonton, ini sama saja dengan mendatanginya, namun tidak di katakan kafir hanya tidak di terima shalat selama 40 malam, apakah mau terjadi hal sedemikian hukumannya?
Kalau sekiranya pula menjadi pelaku dalam hal ramal meramal tersebut, maka jatuhlah ia menjadi kafir, maka dari itu hindarilah hal-hal yang dapat mencelakakan diri di hadapan Allah, sekilas memang soal tersebut ringan, hanya menonton dan melihat saja kok, tapi resikonya di mata agama sungguh besar, jadi sia-sia semua amalan kalau malah tervonis jadi kafir hanya karena soal ramal meramal, jadi hendaklah berhati-hati dalam setiap tindakan, jangan pandang remeh walaupun terlihat kecil tapi berakibat dosa besar.
Posting Komentar untuk "TENTANG SYIRIK DAN RAMALAN"
Terimakasih atas kunjungan anda...