Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

CINTA DUNIA, LUPA AKHIRAT

Setiap manusia beragarna percaya bahwa dunia ini adalah tempat sementara waktu, artinya dunia ini adalah dekat, pendek, sifatnya fana, Ienyap. Adapun tempat yang baqa', kekal, abadi, adalah akhirat, artinya dari akhirat adalah kemudian hari kelak. Rasulullah Saw pernah mengibaratkan Iamanya hidup di dunia ini seperti saat bermimpi ketika tidur. Dalam hadist yang lain, beliau mengumpamakan saat istirahat di bawah pohon, bagi seorang musafir yang sedang berjalan di panas yang terik. Apabila Ielahnya sudah habis dan udara sudah teduh, rnaka musafir itu akan melanjutkan perjalanannya dan tidak kembali lagi ketempat itu buat selama-lamanya.Allah mengaruniakan kepada manusia bermacam-macam kesenangan dan kenikmatan di dunia ini, nikmat dan kesenangan itu harus di hayati dan di manfaatkan seperlunya, terutama untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan tujuan mencapai kehidupan yang jauh lebih nikmat lagi di akhirat kelak, tetapi rupanya sudah menjadi tabiat manusia Iebih cinta dan lebih cenderung kepada kehidupan dunia itu daripada kehidupan di akhirat.

Tuhan menegaskan hal itu dalam Al-Quran : "BAL TUKTSIRUUNAL HAYAATAD DUNYAA." Artinya : "Tetapi kamu orang-orang kafir memilih kehidupan duniawi." (Q.S. Al-A'laa Ayat 16.) ”WAL AAKHIRATU KHAIRUN WA ABQOO.” Artinya : "Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal." (Q.S. Al- A’laa Ayat 17). Cinta kepada dunia di ibaratkan oleh Nabi Isa As laksana seseorang yang meminum khamer (minuman yang memabukkan), setiap di minum terasa belum puas, sampai dia jatuh tak sadarkan diri. Ahli-ahli khikmat menyimpulkan bahwa cinta kepada dunia itu menimbulkan empat akibat yang negatif , yaitu :
  1. Ragu-raqu yang tak kunjung hilang.
  2. Repot terus menerus.
  3. Selalu merasakan miskin.
Angan-angan dan khayal yang tak habis-habisnya.Seorang muslim harus mernpunyai sikap jiwa yang tidak boleh cinta kepada dunia semata-mata tanpa mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat, sebagaimana tidak di anjurkan terbenam dalam persiapan-persiapan untuk kehidupan akhirat hingga tidak dapat menghayati kenikmatan hidup di dunia ini.

Pedoman dan pegangan untuk itu di gariskan oleh Rasulullah dalam hadits yang di riwayatkan oleh At-Tarmidzi dari Anas Ra, sebagai berikut : "Barangsiapa yang mencita-citakan kehidupan akhirat, Tuhan menjadikan kekayaan dalam hatinya, di himpunkan segala kepentingan dan di berikan kepadanya kenikmatan hidup di dunia seberapa perlunya. Dan barangsiapa yang mencita-citakan kehidupan dunia, Allah menjadikan kemiskinan antara dua matanya, di pisahkan daripadanya apa yang menjadi keperluannya dan tidak di berikan kepadanya kenikmatan hidup dunia kecuali apa yang sudah di tentukan.”

Posting Komentar untuk "CINTA DUNIA, LUPA AKHIRAT"