Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Pengertian Futuwwah

Apa itu Futuwwah?

Futuwwah (kejantanan) termasuk salah satu tempat persinggahan iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in, kedudukan ini pada hakikatnya merupakan kebajikan kepada manusia, tidak menyakiti mereka dan sabar dalam menghadapi gangguan mereka, yang di gunakan sebagai penunjang akhlak yang baik dalam bergaul bersama mereka.

Perbedaannya dengan muru'ah (keperwiraan), muru'ah lebih umum daripada futuwwah dan futuwwah merupakan bagian dari muru'ah.

Futuwwah merupakan kedudukan yang mulia, yang tidak di sebut syariat dengan kata ini, tapi diungkapkan dengan kata "Akhlak yang mulia", seperti yang di sebutkan dalam hadits dari Jabir Radhiallahu'anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda : "Sesungguhnya Allah mengutusku untuk menyempumakan akhlak yang mulia dan perbuatan yang baik."

Kata futuwwah berasal dari fata yang artinya pemuda. Firman Allah tentang para penghuni gua, "Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk." (Q.S. Al-Kahfi : 13).

Istilah futuwwah tidak di sebutkan di dalam Al-Qur'an, As-Sunnah maupun orang-orang salaf, tapi istilah ini muncul pada era setelah itu yang berarti akhlak yang baik, yang awal mula menggunakan istilah ini adalah Ja'far bin Muhammad, Al-Fudhail bin Iyadh, Al-Imam Ahmad, Sahl bin Abdullah dan Al-Junaid.

Di kisahkan bahwa Ja'far bin Muhammad pernah di tanya seseorang tentang futuwwah ini, dia tidak langsung menjawab, tapi justru balik bertanya kepada penanya itu, "Apa komentarmu?" Orang itu menjawab, "Jika engkau diberi, maka engkau bersyukur dan jika tidak di beri, maka engkau bersabar."

Ja'far berkata, "Anjing pun di tempat kami juga bisa begitu." Orang itu bertanya, "Wahai anak keturunan Rasulullah, kalau begitu apa maknanya menurut kalian?" Ja'far menjawab, "Jika kami di beri, maka kami lebih suka memberikannya kepada orang lain lagi dan jika kami tidak diberi, maka kami bersyukur."

"Inti futuwwah artinya engkau tidak melihat kelebihan pada dirimu dan engkau tidak merasa memiliki hak atas manusia."
Manusia berbeda-beda tingkatannya dalam masalah ini, yang paling tinggi adalah yang seperti ini, dan yang paling rendah adalah kebalikannya, sedangkan yang pertengahan adalah yang tidak melihat kelebihan dirinya, tapi dia melihat adanya hak terhadap orang lain.

Posting Komentar untuk "Pengertian Futuwwah"