Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

ADAB MENERIMA TAMU

1. Terimalah atau undanglah hanya orang-orang yang bertaqwa, jangan menerima dan mengundang orang-orang fasiq. Rasulullah Saw bersabda,“Janganlah kamu bersahabat kecuali dengan seorang mukmin, dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang bertaqwa.” (H.R. Imam Ahmad dan Muttafaqun ‘Alaihi).

2. Jika melakukan unadangan, maka utamakanlah mengundang orang-orang fakir, jangan hanya mengundang orang-orang kaya untuk jamuan. Rasulullah Saw bersabda,“Seburuk-buruk makanan adalah makanan pesta pengantin (walimah), karena yang diundang hanya orang-orang kaya, tanpa orang-orang faqir.” (H.R Muttafaqun ’Alaihi).

3. Niatkan untuk mengikuti sunnah dan membahagiakan teman-teman dalam mengundang jamuan, jangan diniatkan untuk berbangga-bangga dan berfoya-foya, dan Janganlah memaksakan diri untuk mengundang tamu. Anas Ra menuturkan : “Pada saat kami berada di sisi Umar, ia berkata,“Kami dilarang memaksakan diri (membuat diri sendiri repot).” (H.R. Bukhari dan Muslim).

4. Jangan terlalu membebani tamu untuk membantu, karena hal ini bertentangan dengan kewibawaan dan jangan menampakkan kejemuan terhadap tamu, tetapi menampakkan kegembiraan dengan kehadiran mereka, bermuka manis dan berbicara ramah dan ceria.

5. Segera hidangkan makanan, karena yang demikian itu berarti menghormatinya dan dahulukanlah yang tua dari yang muda dan yang kanan dari yang kiri.

6. Jangan tergesa-gesa mengangkat hidangan sebelum tamu selesai menikmati jamuan anda.

7. Antarkanlah tamu hingga di luar pintu rumah jika hendak keluar atau pulang.

ADAB BERTAMU

1. Penuhilah undangan dan jangan hadir terlambat. Rasulullah Saw menyatakan, “Barangsiapa yang diundang kepada walimah atau yang serupa, hendaklah ia memenuhinya.” (H.R. Muslim).

2. Ucapkan salam dan masuklah setelah meminta izin kepada tuan rumah.

3. Mintalah izin kepada tuan rumah jika membawa serta orang lain yang tidak termasuk undangan.

4. Jangan membedakan undangan, dari orang fakir maupun orang kaya, karena tidak memenuhi undangan orang faqir bisa melukai perasaan mereka.

5. Hadirlah sekalipun ketika sedang berpuasa. Rasulullah Saw bersabda,“Barangsiapa yang diundang untuk jamuan sedangkan ia berpuasa, maka hendaklah ia menghadirinya. Jika ia suka makanlah dan jika tidak, tidaklah mengapa.” (H.R. Ibnu Majah).

6. Persingkatlah, jangan lama-lama bertamu karena bisa memberatkan tuan rumah, juga tidak tergesa-gesa datang apalagi mendadak, kecuali hal yang darurat atau sangat penting, karena membuat tuan rumah terkejut tak mampu menyiapkan diri.

7. Janganlah bertamu lebih dari tiga hari jika menginap, namun bila tuan rumah memaksa untuk tetap tinggal maka tidaklah mengapa, ini lain persoalan.

8. Kembalilah dengan ridha dan maafkan kekurangan yang ada pada tuan rumah.

9. Do’akan tuan rumah seusai menyantap hidangannya. “Orang yang berpuasa telah berbuka puasa padamu, orang-orang yang baik telah memakan makananmu dan para malaikat telah bershalawat untukmu.” (H.R Abu Daud). Do’anya adalah : “Ya Allah, ampunilah mereka, belas kasihilah mereka, berkahilah bagi mereka apa yang telah Engkau karunia-kan kepada mereka. Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberi kami makan, dan berilah minum orang yang memberi kami minum.” Amiin….

Posting Komentar untuk "ADAB MENERIMA TAMU"