Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

PENUTUP SHALAT

Sekitar penutup shalat
Apa yang di maksud dengan penutup shalat?
Bagi si mushalli, setelah selesai menyempurnakan shalatnya, hendaknya ia dapatlah merasakan dan meresapi atas karunia Allah dan taufik-Nya serta hendaknya senantiasa memuji-Nya dan mensyukuri-Nya dengan penuh rasa malu, jika shalatnya itu di lakukan hanya dalam waktu singkat, ia melengkapinya dan merasa takut jika tidak dapat datang menghadap Allah dengan penuh harap untuk memperoleh kemuliaan dan keutamaan.
Hendaknya setelah selesai menunaikan shalat, seorang mukmin dapat memberikan peralihan suasana shalat dan kehidupan di tengah-tengah umat manusia, maka, di isinya dengan dzikir yang mengharapkan pahala-Nya, untuk menutupi sempitnya waktu shalat yang ia rasakan.

Menyangkut perihal dzikir dan do'a, beberapa hadits ma’tsur dari Nabi Saw yang telah menuntun kita, antara Iain, Dari Tsauban Ra, di katakan bahwa Rasulullah Saw jika usai rnelakukan shalat (ba’da salam), maka beliau ber-istigfar tiga kali seraya berkata, ”AlIahumma antas salam, wa minkas salam, tabarakta ya dzaljalali wal ikraam." "Ya Allah, Engkaulah salam dan dari-Mu-lah kesejahteraan serta Maha Besar kebajikan-Mu, Ya Allah yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (H.R. Mutatafaq'alaih).
Walid berkata, “Aku tanyakan kepada Auza'i, bagaimana caranya berisrigfar itu?"
RasululIah Saw bersabda, "KatakanIah, "Astaghfi-rullah astaghfirullah astaghfiruIIah." Dari Mu’adz bin Jabal Ra, berkata bahwa Nabi Saw, suatu hari mengangkat tangan Mu’azd, ”Sungguh aku ini mencintaimu.” Maka Mu’azd menjawab, "Demi ibu bapakku yang menjadi tebusan engkau, wahai Rasulullah, aku juga amat mencintaimu.”
Nabi Saw bersabda, "Hai Mu 'adz, aku amanatkan kepadamu agar setiap selesai shalat, jangan sekali-kali terlupa membaca, "AIlahumma ainni alaa dzikrika, wa syukurika, wa husni 'ibadatika.", "Ya Allah, berilah aku bantuan dalam mengingat-Mu, bersyukur dan menyempurnakan ibadahku kepada-Mu." (H.R. Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa‘i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim).
Dari Mughirah bin Syu’bah, ia mengatakan bahwa Rasulullah Saw setiap usai shalat mengucapkan : 

"Ina ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa hua'alaa kulli sya'in qadir. Allahumma laa maa ni’a limaa, a'thaitha wa laa, mu’thiya limaa, mana’ta wa laa yanfa'u dzaljaddi minkal jaddu.” ("Tiada tuhan selain Allah, Dia Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah kerajaan dan puji-pujian dan Dia kuasa berbuat segala sesuatu, Ya Allah, tiadalah yang dapat menahan apa-apa yang Engkau tahan dan tiadalah bermanfaat kepada orang yang mempunyai kebesaran dari kebesarannya itu)." (H.R. Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda,"Barangsiapa yang bertasbih di penghujung shalat dengan berdzikir (ba’da salam) sebanyak 33 kali, lalu memuji Allah (Alhamdulillah) sebanyak 33 kali dan berdzikir mengucapkan Allahu Akbar sebanyak 33 kali, sehingga semuanya berjumlah 99 kali, kemudian menyempurnakan 100 kali dengan kalimat, "Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku, wa Iahul hamdu, wa hu’alaa kulli sya'in qadir." Maka, Allah mengampuni baginya segala kesalahannya walaupun sebanyak buih di laut sekalipun." (H.R. Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Yang di maksud dengan "kesalahan" dalam hadits ini adalah "Ash-shaghair", yakni dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar

Posting Komentar untuk "PENUTUP SHALAT"