Petunjuk Rasulullah Tentang Ayam Jantan BerKokok
Petunjuk Ketika mendengar Kokok Ayam atau Ringkikan Keledai
"Apabila kamu mendengar ayam jago berkokok, mintalah anugerah kepada Allah, sesungguhnya ia melihat malaikat, tapi apabila engkau mendengar keledai meringkik, mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syetan, sesungguhnya ia melihat syetan." (H.R. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 6/350, Imam Muslim 4/2092).Syarah Do'a Ketika mendengar Kokok Ayam Jago atau Suara Keledai
"Apabila kamu mendengar ayam jago berkokok, mintalah anugerah kepada Allah, sesungguhnya dia melihat malaikat dan apabila engkau mendengar keledai meringkik, mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syetan, sesungguhnya dia melihat syetan."Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu. Ungkapan 'Ringkikan', sama dengan ِsuara keledai. Ungkapan 'Ayam Jago', sedangkan perintah untuk berlindung ketika mendengar suara keledai adalah karena datangnya syetan di sana, maka dengan ini, segera dzikir kepada Allah akan mengusirnya.
Sedangkan permohonan karunia Allah Ta'ala ketika terdengar kokok ayam jago adalah karena datangnya seorang malaikat disana, maka do'a adalah sesuatu yang paling dekat kepada ijabah di waktu seperti itu, karena mungkin akan diaminkan malaikat, sehingga Allah Ta'ala menerima dan mengabulkan do'a kita.
Petunjuk Rasulullah Saw Terkait Ayam jantan Berkokok
Burung dan hewan-hewan yang ada di sekitar kita, termasuk nikmat-nikmat yang Allah yang ditujukan bagi manusia.
Makhluk-makhluk itu bertasbih memuji Rabbnya seperti makhluk-makhluk lainnya, sebagian dari binatang tersebut mempunyai kemampuan khusus yang tidak dimiliki hewan lain dan kebiasaan positif yang manfaatnya dirasakan oleh kaum Muslimin.
Salah satu binatang yang akrab dengan kehidupan manusia yang mempunyai kemampuan istimewa yang tidak ada pada diri manusia adalah ayam jantan. Nabi kita Muhammad Saw menyebut unggas tersebut mampu melihat malaikat.
Rasulullah Saw bersabda : "Jika kalian mendengar kokok ayam jantan. Maka, mohonlah kepada Allah karunia-Nya, karena sesungguhnya ia melihat malaikat." (H.R. Al-Bukhari No. 3303 dan Imam Muslim No. 2729).Syaikh Al-'Utsaimin mengatakan, "Jika engkau mendengar suara kokok ayam jantan, maka katakanlah, 'Aku memohon karunia kepada Allah." Sementara manfaatnya, disebutkan oleh Nabi kita Muhammad Saw dalam hadits berikut : Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, sesungguhnya ia berkata, "Rasulullah Saw bersabda, 'Janganlah kalian mencela ayam jantan, karena sesungguhnya ia membangunkan untuk shalat." (H.R. Abu Daud dengan isnad shahih).
Melalui hadits diatas, Nabi Saw hendak mendidik umat Islam untuk berakhlak luhur dengan menjaga lisan dari mencela dan memaki sesuatu, dalam hal ini mencela dan memaki ayam jantan yang biasa berkokok di waktu fajar secara berulang-ulang menjelang fajar tiba dan larangan dalam hadits ini bermakna tahrim (haram).
Larangan Rasulullah Saw dalam hadits terarah kepada seluruh komponen umat Islam terutama orang-orang yang beranggapan kokok ayam jantan yang nyaring di akhir malam mengganggu kenyaman tidur mereka dan menjengkelkan mereka, lantaran mereka tengah terbuai dalam kenikmatan tidur dan istirahat mereka.
Nabi kita Saw melarang sikap tersebut dan menjelaskan bahwa alasan (hikmah) pelarangan mencela ayam jantan itu karena suaranya pada saat itu membantu seseorang untuk mengingat amalan ketaatan kepada Allah, yaitu Shalat Subuh.
Nabi Saw mengatakan : "Karena sesungguhnya ia membangunkan untuk shalat." Beliau Nabi Saw menegaskan alasannya dengan kata taukid ُyang menunjukkan fungsinya yang kontinyu, yaitu membangunkan (orang-orang yang tidur) untuk ibadah Shalat Subuh dan shalat sunnah sebelumnya, sehingga orang mendapatkan waktu afdhal untuk bermunajat kepada Allah, karena biasanya hewan itu berkokok keras saat fajar menyingsing karena sudah diciptakan oleh Allah dalam tabiat demikian.
Dalam riwayat Imam Ahmad, Nabi Saw bersabda : "Sesungguhnya ia memberitahukan (waktu) shalat." (H.R. Imam Ahmad No.21679). Bahkan Nabi Saw pernah melarang seseorang melaknat seekor ayam jantan yang berkokok keras di dekat Nabi Saw, beliau Rasulullah Saw bersabda : "Janganlah kamu mengutuknya. Karena sesungguhnya ia memanggil untuk shalat." (H.R. Imam Ahmad No.17034).
Maka, sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dalam urusan agamanya dengan manfaat seperti ini, tidak sepantasnya dicela atau dihinakan, bahkan sepatutnya dimuliakan dan diperlakukan dengan baik.
Pemaparan alasan larangan tersebut akan membuat orang lebih mudah merespon petunjuk yang disampaikan untuk menghindarinya dan mendorong orang untuk memperbaiki sikapnya.
Karena itulah, Syaikh Salim Al-Hilali hafizhahullah mengatakan : "(Seseorang) dilarang merasa terganggu dari hal-hal yang membantu seorang muslim untuk taat kepada Rabbnya, walaupun hal itu menghalanginya menikmati sesuatu dari kenikmatan dunia, seperti ayam jantan yang (kokokannya) memutus kenikmatan tidur (malam), akan tetapi seruannya itu baik bagi dunia dan akhirat." (Bahjatun Nazhirin III/215).
Bertolak dari manfaat kokok ayam jantan bagi seorang muslim diakhir malam, Syaikh Al-Utsaimin menyimpulkan, "Dalam hadits ini terdapat dalil yang menunjukkan sepatutnya seseorang mempunyai sesuatu barang yang membangunkannya untuk shalat, seperti jamjam beker". (Syarh Riyadhush Shalihin II/1785).
Semoga Allah Ta'ala mudahkan kita untuk memahami petunjuk petunjuk Rasulullah Saw untuk kita amalkan, sehingga kita dapat menjadi pengikut Rasulullah Saw yang sesungguhnya. Amiiin...Ya Rabbal'alamiin.
Posting Komentar untuk "Petunjuk Rasulullah Tentang Ayam Jantan BerKokok"
Terimakasih atas kunjungan anda...