LAMBATNYA HIDAYAH TUHAN KARENA SOMBONG
Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya umatku akan ditimpa oleh suatu penyakit umat.” Para sahabat bertanya,”Apakah penyakit umat itu? Rasulullah Saw menjawab : “Kufur nikmat, Sombong, Serakah, Bersaing, Saling Benci, Berdengki-dengki sehingga meningkat melampaui batas (berlaku kejam) dan kemudian berbunuh-bunuhan.” (H.R Muttafaqun’alaihi).
Penyakit sombong yang menimpa umat adalah suatu gejala emosional yang merasa diri sendiri lebih daripada orang lain, karena dia merasa lebih kuta, lebih kaya, lebih cantik, lebih tampan, lebih berkuasa dan lebih-lebih lainnya, malahan kalau sombong itu sudah memuncak maka meningkat pula kepada sifat buruk lainnya dari dasar bibit kesombongan ini, yaitu takabbur, over acting, acuh dan lain-lain, malahan si Fir’aun dulu sampai-sampai mengaku dirinya adalah Tuhan.
Agama Islam sangat melarang manusia berlaku sombong, baik dalam sikap, tingkah laku maupun pada segala ucapan dan gerak-gerik perbuatan, Allah Swt berfirman : “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruknya suara adalah suara keledai.” (Q.S Luqman : 18-19). Jadi apabila sifat sombong itu telah bersarang dalam hati seseorang, maka timbullah tindakan-tindakan yang semena-mena dan sewenang-wenang serta jadi angkuh, mana pula bisa seseorang manusia yang begini masih kotor hatinya akan mendapatkan hidayah dari Allah Swt?
Bagaimana pula bisa hatimu dapat melihat kepada keagungan dan kesucian Allah Swt pada alam semesta ini? Karena kamu telah berlaku sombong adalah sifat yang dibenci Allah Swt yang ada pada manusia, maka segala bentuk hidayah dan taufik-Nya akan menjauh karena sifat diri sendiri yang tiada mau berubah kepada sifat yang baik, bukankah kamu telah dikaruniakan akal dan fikiran untuk menimbang segala bentuk perkataan dan perbuatan? Dari itu maka mulailah berusaha dan berjuang untuk mengikis sifat buruk sombong ini dari dalam hatimu.
Penyakit sombong yang menimpa umat adalah suatu gejala emosional yang merasa diri sendiri lebih daripada orang lain, karena dia merasa lebih kuta, lebih kaya, lebih cantik, lebih tampan, lebih berkuasa dan lebih-lebih lainnya, malahan kalau sombong itu sudah memuncak maka meningkat pula kepada sifat buruk lainnya dari dasar bibit kesombongan ini, yaitu takabbur, over acting, acuh dan lain-lain, malahan si Fir’aun dulu sampai-sampai mengaku dirinya adalah Tuhan.
Agama Islam sangat melarang manusia berlaku sombong, baik dalam sikap, tingkah laku maupun pada segala ucapan dan gerak-gerik perbuatan, Allah Swt berfirman : “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruknya suara adalah suara keledai.” (Q.S Luqman : 18-19). Jadi apabila sifat sombong itu telah bersarang dalam hati seseorang, maka timbullah tindakan-tindakan yang semena-mena dan sewenang-wenang serta jadi angkuh, mana pula bisa seseorang manusia yang begini masih kotor hatinya akan mendapatkan hidayah dari Allah Swt?
Bagaimana pula bisa hatimu dapat melihat kepada keagungan dan kesucian Allah Swt pada alam semesta ini? Karena kamu telah berlaku sombong adalah sifat yang dibenci Allah Swt yang ada pada manusia, maka segala bentuk hidayah dan taufik-Nya akan menjauh karena sifat diri sendiri yang tiada mau berubah kepada sifat yang baik, bukankah kamu telah dikaruniakan akal dan fikiran untuk menimbang segala bentuk perkataan dan perbuatan? Dari itu maka mulailah berusaha dan berjuang untuk mengikis sifat buruk sombong ini dari dalam hatimu.
Posting Komentar untuk "LAMBATNYA HIDAYAH TUHAN KARENA SOMBONG "
Terimakasih atas kunjungan anda...