Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

PERKATAAN-PERKATAAN YANG BAIK

Mengenai perkataan yang baik ini, ada peribahasa yang mengatakan : "DIAM ADALAH EMAS" BERBICARA ADALAH PERAK." Maksudnya, ucapan atau perkataan seseorang yang tidak karuan, yang tidak berfaedah, di nilai laksana perak saja, daripada membualkan ucapan-ucapan yang tidak menentu, lebih haik bersikap diam saja, dan dalam keadaan yang demikian harga diam itu adalah seperti emas. Mengingat pentingnya peranan perkataan-perkataan itu dalam hubungan antara manusia, maka Islam sebagai satu agama yang selalu memperhatikan keselamatan bersama, memerintahkan supaya kaum muslimin memelihara ucapan-ucapan dan perkataan-perkataannya. Baik di dalam Al-Qur'an maupun Hadits, tidak sedikit petunjuk-petunjuk yang memperingatkan supaya manusia mengeluarkan perkataan yang baik-baik, yang mendatangkan faedah dan keuntungan.
Secara umum di perintahkan oleh Allah adalah : "WA QUULUU LINNAASI HUSNAN." Artinya : "Ucapkanlah kata yang baik terhadap manusia." (Q.S. Al-Baqarah Ayat 83). Pada ayat lain di nyatakan : "WAQUULUU LAHUM QAULAN MA'RUUFAN." Artinya : "Berbicaralah terhadap mereka dengan kata yang baik." (Q.S. An-Nisa' Ayat 5). 

Kaum muslimin di serukan supaya memelihara ucapan-ucapan yang baik, seperti di sebutkan dalam Al-Qur'an : "YAA AYYUHAL LADZHNA AAMANUUT TAQULLAAHA WAQUULUU QOULAN SADIIDAN." Artinya : "Hai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kalian kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.” (Q.S. Al-Ahzab Ayat 70).
Perkataan-perkataan yang baik itu tidaklah terbatas terhadap teman dan sahabat saja, tetapi terhadap lawan dan orang-orang yang membangkangpun haruslah dengan ucapan yang baik. Ketika akan berhadapan dengan Raja Fir‘aun, Allah memerintahkan kepada Nabi Musa dan Nabi Harun supaya berbicara dengan baik.


Allah berfirman : "FAQUULAA LAHUU QAOLAN LAYYINAN LA'ALLAHUU YATADZAKKARU AUYAKHSYAA." Artinya : "Berbicaralah kalian berdua (Musa dan Harun ) kepadanya (Fir'aun), dengan kata yang lemah-lembut, rnudah-mudahan dia ingat (sadar) dan takut." (Q.S. Thaha Ayat 44). Adapun dalam hadits di nyatakan peranan lidah (ucapan) itu dan kaitannya dengan kemurnian iman. Hadits itu mengatakan : "LAA YASTAOHMU IIMAANU 'ABDIN HATTAA YASTAQI-IMA QOLBUHU, WALAA YASTAQIIMU QOLBUHU HATTAA YASTAQIIMA LISAANUHU." Artinya : "Tidak bisa tegak lurus iman seseorang hamba sehingga lurus pula hatinya dan dan itu tidak bisa lurus sebelum lidahnya jujur (terpelihara)."

Pada hadits yang Iain di sebutkan Iagi : "THUUBAA LIMAN 'AMILA BIILMIHI WA ANFAQOL FA-DHLA MIN MAALIHI WA AMSAKAL FADHLA MIN QOULI-HI." Artinya : "Berbahagialah orang-orang yang mengamalkan ilmunya, yang menafkahkan sebagian harta bendanya dan yang dapat mengendalikan perkataan yang berlebih lebihan (tidak karuan)." (H.R. At-Thabrani).

Pemimpin-pemimpin dan ulama-ulama Islam dari zaman ke zaman senantiasa rnemperlihatkan contoh kewajiban memelihara ucapan-ucapan itu dalam segala bidang kehidupan dan meninggalkan kata-kata mutiara yang berkaitan dengan soal tersebut, yang dapat di buat pedoman. Ali bin Abi Thalib mengatakan : "LISAANUL 'AAQILI WAROOA QOLBIHI, WAQOLBUL AH-MAQI WAROOA LISAANIHI.“ Artinya : "Lidah orang berakal terletak di belakang hatinya, hati orang yang bodoh terletak di belakang lidahnya." Dan dalam kata mutiara yang Iain ada di sebutkan pula : "Berjalan peliharalah kaki, berkata peliharalah lidah." Demikianlah bunyi kata mutiara itu, walaupun kata-kata ia tu telah tua, namun tetap berguna sepanjang masa.


Lidah, apalah arti lidah, hanya sepotong kecil dari tubuh manusia yang telah sempurna, tapi tanpa lidah, orang akan kekurangan dan manusianya bertukar nama dengan manusia bisu, manusia yang tidak pandai bicara dan selanjutnya lidah dapat menikmati makanan yang enak dan lezat, karena itu lidah adalah nikmat Allah yang besar artinya dalam hidup manusia. 


Lidahlah yang menciptakan segala bahasa, lidahlah yang memberi suara semua pikiran dan cita, lidahlah yang memberi nada segala rasa, lidahlah yang memperindah nyanyi dan irama, lidahlah dapat membuat hati yang rindu menjadi mesra ria, lidahlah yang bernasihat dapat menenangkan gelora amarah dalam dada, lidah dapat memutar balikkan segala peristiwa, lidah dapat mempesona masyarakat dan masa, lidah dapat membuat orang yang menangis rnenjadi tertawa. 

Banyak kata- kata bersayap yang di buat orang dengan lidah. "Lidahnya seperti madu, hatinya seperti empedu." Lidahnya juga bisa berbisa." lidah bisa menjerumuskan dan bisa pula membahagiakan, lidah seseorang dapat mengangkat derajat seseorang ke tempat yang mulia sepanjang mengikuti aturan Allah tentang penjagaan lidan dan pemakaiannya, jika sebaliknya maka laknat Allah akan menerpa kecuali bertaubat.

Posting Komentar untuk "PERKATAAN-PERKATAAN YANG BAIK"