Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Bagaimana Agar Shalat Terasa Sangat Bermakna

Agar Shalat lebih Bermakna

Untuk menggapai shalat yang bermakna harus diperhatikan tiga perkara, yaitu :

Pertama : Hadirnya hati.
Maksudnya adalah menjadikan hati hanya terpusat untuk shalat, tanpa ada kehadiran hati, maka do'a dan dzikir yang terucap tidak akan bermanfaat apa pun, demikian pula seluruh gerakan shalat.


Rukuk dan sujud yang tujuannya adalah pengagungan kepada Allah Ta'ala, jadi jika kita ketika melaksanakan shalat dengan tidak menghadirkan hati, maka tentulah tujuan tersebut tidak akan tercapai, hanya sebatas gerakan dan bentuk yang tidak ada arti.

Allah Ta'ala berfirman : "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya." (QS. Al-Hajj [22]: 37).

Tidak ada cara untuk bisa menghadirkan hati ketika shalat kecuali dengan mencurahkan perhatian secara penuh hanya untuk shalat saja, perhatian ini bisa melemah dan menguat tergantung kekuatan dan kelemahan iman seseorang terhadap hari Akhir dan ketergantungan pada dunia, maka kapan pun ketika kita melihat hati tidak hadir ketika shalat, maka ketahuilah, bahwa sebabnya karena lemahnya iman, jadi dengan demikian maka bersungguh-sungguhlah untuk menguatkannya.

Kedua : Memahami makna kalimat yang diucapkan.
Termasuk yang mendukung agar shalat dapat bermakna adalah memahami kalimat-kalimat yang diucapkan, hati dan akal harus dipalingkan dari perkara yang menyibukkan, hanya terpusat memahami kalimat do'a dan dzikir yang terucap.

Oleh karena itu, Rasulullah Saw tatkala shalat di depan tirai penutup yang ada coraknya, beliau melepas tirai tersebut seraya berkata : "Tadi, tirai yang terpasang itu mengusik shalatku." (HR. Bukhari: 366, Imam Muslim: 556).

Jadi, apabila ada diruangan shalat kita ada gambar-gambar, ukir-ukiran dan semacamnya, maka sebaiknya singkirkan saja agar shalat bisa lebih baik dan khusyu', lihatlah pada hadist di atas, Rasulullah Saw saja merasa terganggu, apalagi kita?

Ketiga : Pengagungan kepada Allah dan takut kepada-Nya.
Hal itu dapat terwujud dengan dua perkara; mengenal keagungan Allah Ta'ala dengan sebenarnya dan mengenal kehinaan diri sendiri, dua perkara inilah yang bisa membantu dalam pengagungan kepada Allah Ta'ala.
Wallahu 'alam.

Posting Komentar untuk "Bagaimana Agar Shalat Terasa Sangat Bermakna"