Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

LARANGAN BERKATA “SEANDAINYA”

Allah Swt berfirman,“Mereka (orang-orang munafik) mengatakan : "Seandainya kita memiliki sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya (kita tak akan terkalahkan) dan tidak ada yang terbunuh di antara kita di sini (perang Uhud). Katakanlah : "Kalaupun kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh, dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji (keimanan) yang ada dalam dadamu, dan membuktikan (niat) yang ada dalam hatimu, dan Allah Maha Mengetahui isi segala hati.” (Q.S. Ali Imran : 154).Allah Swt juga berfirman,“Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka takut pergi berperang : "Seandainya mereka mengikuti kita tentulah mereka sudah terbunuh. Katakanlah: " Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.” (Q.S. Ali Imran : 168).

Di riwayatkan juga hal ini dalam Shahih Muslim, Abu Hurairah Ra berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda,“Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu), dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah, dan jika kamu tertimpa suatu kegagalan, maka janganlah kamu mengatakan : "Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu'', tetapi katakanlah : "Ini telah ditentukan oleh Allah, dan Allah akan melakukan apa yang Ia kehendaki", karena kata “seandainya” itu akan membuka pintu perbuatan syaithan.” (H.R Muslim).

Kandungan dan pengertian dari ayat dan ucapan Rasulullah Saw diatas larangan bagi kaum muslimin dan muslimat dalam hidup sehari-hari jika berbicara dengan menggunakan kata-kata “Seandainya” adalah :

1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran (154 dan 168)

2. Larangan mengucapkan kata “Andaikata, Seandainya, Umpama, Misal dan lain-lain yang sejenis maksudnya” apabila mendapatkan suatu ujian, cobaan, musibah, kegagalan atau lainnya yang maksudnya sejenis.

3. Alasannya adalah, karena kata-kata tersebut “Andaikata, Seandainya, Umpama, Misal dan lain-lain yang sejenis maksudnya”, karena ucapan ini hanya ada dan boleh diucapkan oleh Allah Swt dan Rasul-Nya, bukan oleh manusia biasa, dan jika manusia biasa mengatakan hal sedemikian, maka akan membuka pintu perbuatan syaithan, karena tiada sanggup manusia untuk melawan pada aturan yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

4. Atas hal yang menimpa pada kehidupan sehari-hari adalah sesuai dengan petunjuk dan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw ketika menjumpai suatu kegagalan atau mendapat suatu musibah, supaya mengucapkan ucapan yang baik dan bersabar serta mengimani bahwa katakan saja dan yakinkan diri bahwa apa yang terjadi adalah taqdir Allah Swt semata.

5. Perintah untuk bersungguh-sungguh dalam mencari segala yang bermanfaat untuk di dunia sesuai dengan peringatan dua ayat di atas menunjukkan adanya larangan untuk mengucapkan kata “Andaikata, Seandainya, Umpama, Misal dan lain-lain yang sejenis maksudnya” dalam hal-hal yang telah ditaqdirkan oleh Allah Swt terjadi, dan ucapan demikian termasuk sifat-sifat orang munafik, hal itu juga menunjukkan bahwa konsekwensi iman ialah pasrah dan ridha kepada taqdir Allah Swt, serta rasa khawatir dalam jiwa seseorang tidak akan dapat menyelamatkan dirinya dari taqdir tersebut, tapi dengan senantiasa memohon pertolongan dan berserah dirilah kepada Allah Swt, karena dengan termenung, merenung, resah, gelisah dan lain sebagainya tidak akan bisa dan mampu merubah keadaan yang telah ditaqdirkan Allah Swt, malah akan mendapat murka-Nya karena tiada mau beriman kepada taqdir-Nya, karena segala sesuatu yang meliputi dunia dan seisinya adalah mutlak atas kehendak-Nya.

6. Larangan bersikap sebaliknya, yaitu bersikap lemah terhadap segala sesuatu buruk yang menimpa adalah tidak boleh, apalagi sampai terucap perkataan seperti tersebut diatas.

Dengan sudah jelas akan larangan dalam menggunakan perkataan “Andaikata, Seandainya, Umpama, Misal dan lain-lain yang sejenis maksudnya” dalam kehidupan sehari-hari, maka sebaiknya bagi orang-orang muslimin dan muslimat hendaknya mengindahkan peringatan Allah Swt dan Rasululllah Saw dalam setiap segala larangan dari Allah Swt tersebut, karena hal itu adalah terlarang maka tentu saja akan berdosa.

Hendaknya orang-orang yang hidup didunia dan menjaga keimanannya atas segala sesuatu yang dilarang Allah Swt, senantiasalah belajar dan menggali apa-apa saja yang dilarang Allah Swt dalam menjalani kehidupan yang hanya sebentar ini sebagai sarana dan proses untuk pertimbangan atau hisab penempatan dirinya kelak di akhirat, jika mau dineraka maka berbuatlah sesuka hati saja, namun sebaliknya jika mau disyurga maka ikutilah segala perintah Allah Swt dan ajaran Rasul-Nya serta istiqamahlah terhadap segala perintah Allah Swt serta pertauran-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.