HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (HORIZONTAL)

Dalam hubungan sesama manusia (horizontal), Islam jadi pembina secara individu (pribadi) dan secara global (keseluruhan) namun berpulang kepada masing-masing manusia itu sendiri dalam melakukan hubungan antar sesama ini, dalam hal pembinaan pribadi, dalam melaksanakan ibadah puasa dan pelaksanaan ibadah lainnya tampak menonjol akhlak manusia Islam dalam kehidupan kesehariannya jika mengikuti akan petunjuk ajaran dan ketentuan Islam.Islam membina umatnya dalam keseluruhan proses menjalani kehidupan, mulai dari pembinaan pribadi, rumah tangga sampai kepada kehidupan bernegara, pria dan wanita di galakkan untuk menjalani proses dan menjalani kehidupan melalui pernikahan dan hidup bersama satu atap, dalam hal ini juga di atur ketentuannya dalam menegakkan kehidupan rumah tangga, di atur tentang hubungan suami isteri, hubungan kepada anak, saudara, sampai kepada lingkungan secara luas, betapa rumah tangga harus bergaul dangan tetangganya yang juga terdiri dari suatu rumah tangga juga, Islam tidak membenarkan andaikata bau masakan suatu rumah tangga menusuk hidung dan mengganggu tetangganya, apalagi tetangga yang kelaparan karena hidup di bawah garis kemiskinan.

Islam mengutuk seseorang yang hidupnya biasa mengganggu tetangga, meskipun ia rajin beribadah kepada Tuhan, Islam tidak memuji sikap memamerkan kekayaan di tengah-tengah masyarakat yang justru serba kekurangan, dalam hal pembinaan hubungan antar sesama di tengah-tengah masyarakat, Islam juga membuat aturan, seperti; melalui pelaksanaan syari’at shalat berjama’ah, menunaikan syari’at tentang zakat fitrah, puasa dan haji, semuanya di laksanakan secara bersama-sama dan serentak sesuai jadwalnya, ini adalah pembinaan Islam untuk menjaga hubungan sesama antar manusia (umat).

Rasulullah Saw bersabda,”Tidak sempurna iman seseorang di antaramu, selama ia belum sanggup mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.” (H.R Bukhari dan Muslim).

“Seseorang baru di sebut muslim apabila orang-orang lain terhindar dari gangguan lisan dan tangan atau kekuasaannya.” (H.R Bukhari dan Muslim).

“Allah akan selalu menolong hamba-Nya, selama hamba ini menolong saudaranya.” (H.R Bukhari dan Muslim).

“Ada enam hak muslim atas muslim lainnya, jikaseorang muslim bertemu dengan kamu, hendaknya kamu beri salam dia, jika dia mengundangmu, maka datangilah undangan itu, jika dia meminta nasihatmu, berilah nasihat, jika dia bersin dan membaca Alhamdulillah, maka do’akan dia, jika dia meninggal, antarkanlah ke kuburan.” (H.R Bukhari dan Muslim).

Sebaiknya intropeksi dan nilai diri sendiri, sejauh mana hubungan dengan sesama (horizontal) sesuai dengan tuntunan dan ajaran Islam, sampai di mana kemampuan dalam mencintai orang lain sebagaimana anjuran Rasulullah Saw di atas, apakah mereka merasa terganggu dengan diri sendiri karena perbuatan diri sendiri, sejauh mana pertolongan yang mampu di berikan kepada saudara-saudara seiman dan seaqidah, di harapkan lakukan perubahan menuju kepada kebaikan sesuai yang di atur dalam ajaran Islam, sehingga dapat terlaksana “Hablumminallah wahablumminannaas” galanglah hubungan secara vertical terhadap Allah Swt dengan ketaatan dan keimanan, jauhi larangan-Nya dan patuhi segala aturan-Nya, dan jaga hubungan antar sesama manusia (horizontal) sesuai dengan ajaran dan tuntunan dalam Al-Qur’an dan atas segala nasihat-nasihat dan ajaran Rasulullah Saw dalam hal ini guna menuju kehidupan bahagia dunia dan di akhirat yang kekal dan abadi.

Berbagi :