JANGAN TERLALU MENGGANTUNGKAN DlRl KEPADA MANUSIA
"INNAMAA AJROL ADZAA 'ALAA AlDIlHlM KAILAA TAKUUNA SAAKINAN lLAlHlM AROODA AN YUZ'llAKA‘AN KULLI SYAIIIN HATTAA LAA YUSYGHILAKA 'ANHU SYAIUN." Artinya : "Bahwasanya Allah melaksanakan dengan sengaja kepada hal-hal yang menyakitkan yang di lakukan mereka (kepadamu) agar supaya kamu tidak merasa tenteram kepada mereka. Allah menghendaki untuk menggelisahkan kamu dari tiap-tiap sesuatu sehingga tidak menyibukkanmu sesuatu itu dari ingat kepada Allah." Seperti halnya bumi, di buat Allah penuh ujian, cobaan, kesusahan, kegelisahan itu pada hakikatnva agar manusia merasa bosan terhadap dunia, begitupun manusia terhadap manusia, Allah mernbuatnya pula dengan jalan menimpakan hal-hal yang mernbuatnya manusia tirnbul rasa sakit dalam hatinya, misalnya adanya fitnah adu domba, bersifat rakus terhadap sesama, aniaya dan lain-lain.
Semua hal itu pada hakikatnya agar manusia tidak selalu menggantungkan kepada sesamanya dan anggaplah yang demikian itu satu kenikmatan yang besar dari Allah, sebab denqan tidak menggantungkan kepada diri Allah.Dengan demikian orang bisa sampai (wushul) kepada-Nya, bukankah demikian?
Coba renungkan baik-baik. Jika seorang selalu mengantungkan kepada sesamanya dan sibuk berhubungan dengannya,maka hal itu bisa mengganggunya untuk ingat kepada Allah, yakni ingatannya di buat sambilan belaka, maka dengan demlkian mana mungkin ia bisa wushul kepada Allah, sebab segalanya telah di sibukkan kepada selain Dia.
Dalam hal ini Hasan Asy- Syadzili Ra berkata : "IHROB MIN KHOIRIN NAASI AKTSAHU MIMMAA TAHROBU MIN SYARRIHIM FAINNA KHOIROHUM YUSHIlBUKA-Fll OOLBIKA, WASYARROHUM YUSHIIBUKA Fll BADANI-KA WALIAN TUSHOOBA Fll BADANIKA KHOIRUN MIN 'AN TUSHOOBA Fll QOLBIKA." Artinya : "Larilah kamu dari kebaikan manusia, dari kejahatan mereka kepadamu, mereka itu akan membahayakan hatimu, sedang kejahatan mereka hanya akan membahayakan jasmanirnu. Dan bahwasanya bahaya yang mengenai jasmani Itu lebih ringan dari pada bahaya yang mengenai hati."
Begitu pula Rasulullah bersabda : "MAN ASDAA ILAIKUM MA'RUUFAN FAKAAFIUUHU FA-IN LAM TAQDKH UU FAD'UUL LAAHA LAHU." Artinya : "Barang siapa memberi kebaikan kepada kalian, maka balaslah yang seimbang kepadanya, apabila kalian tidak kuasa (mengimbangi), maka do'akanlah dia kepada Allah." do'akanlah yang baik-baik kepadanya, bukan mendo'akan dengan keburukan yang berakibat menganiaya orang, hal ini terlarang, sebab yang berhak menghukum perbuatan manusia adalah Allah dan Allah jangan di atur dengan mendo'akan seseorang agar celaka. (H.R. Muttafaqun’alaihi).
Semua hal itu pada hakikatnya agar manusia tidak selalu menggantungkan kepada sesamanya dan anggaplah yang demikian itu satu kenikmatan yang besar dari Allah, sebab denqan tidak menggantungkan kepada diri Allah.Dengan demikian orang bisa sampai (wushul) kepada-Nya, bukankah demikian?
Coba renungkan baik-baik. Jika seorang selalu mengantungkan kepada sesamanya dan sibuk berhubungan dengannya,maka hal itu bisa mengganggunya untuk ingat kepada Allah, yakni ingatannya di buat sambilan belaka, maka dengan demlkian mana mungkin ia bisa wushul kepada Allah, sebab segalanya telah di sibukkan kepada selain Dia.
Dalam hal ini Hasan Asy- Syadzili Ra berkata : "IHROB MIN KHOIRIN NAASI AKTSAHU MIMMAA TAHROBU MIN SYARRIHIM FAINNA KHOIROHUM YUSHIlBUKA-Fll OOLBIKA, WASYARROHUM YUSHIIBUKA Fll BADANI-KA WALIAN TUSHOOBA Fll BADANIKA KHOIRUN MIN 'AN TUSHOOBA Fll QOLBIKA." Artinya : "Larilah kamu dari kebaikan manusia, dari kejahatan mereka kepadamu, mereka itu akan membahayakan hatimu, sedang kejahatan mereka hanya akan membahayakan jasmanirnu. Dan bahwasanya bahaya yang mengenai jasmani Itu lebih ringan dari pada bahaya yang mengenai hati."
Begitu pula Rasulullah bersabda : "MAN ASDAA ILAIKUM MA'RUUFAN FAKAAFIUUHU FA-IN LAM TAQDKH UU FAD'UUL LAAHA LAHU." Artinya : "Barang siapa memberi kebaikan kepada kalian, maka balaslah yang seimbang kepadanya, apabila kalian tidak kuasa (mengimbangi), maka do'akanlah dia kepada Allah." do'akanlah yang baik-baik kepadanya, bukan mendo'akan dengan keburukan yang berakibat menganiaya orang, hal ini terlarang, sebab yang berhak menghukum perbuatan manusia adalah Allah dan Allah jangan di atur dengan mendo'akan seseorang agar celaka. (H.R. Muttafaqun’alaihi).
Posting Komentar untuk "JANGAN TERLALU MENGGANTUNGKAN DlRl KEPADA MANUSIA"
Terimakasih atas kunjungan anda...