JALAN UNTUK MENGETAHUI DZAT YANG MENCIPTA
Apabila Allah memberimu, niscaya Dia buktikan kepadamu akan kebaikan-Nya dan apabila Dia menolakmu, niscaya dan di buktikan pula kepadamu akan kekuasaan-Nya, maka Dia (Allah) di dalam semua itu memperkenalkan kepadamu dan menghadapkan dengan wujud-Nya sifat kehalusan-Nya kepadamu." Manusia satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang di bekali akal sempurna, dari itu setiap manusia wajib mengetahui yang menciptakan dirinya, serta wajib pula mengetahui sifat-sifat-Nya yang luhur dan nama-nama-Nya yang baik, tapi tidak ada jalan lain bagi manusia, untuk mengetahui-Nya terkecuali memikirkan tentang proses kejadian dirinya dan kejadian-kejadian yang berada di alam sekitarnya.
Allah berfirman : "KAlFA TAKFURUUNA BILLAAHI WAKUNTUM AMWAA-TAN FAAHYAAKUM TSUMMA YUMIITUKUM TSUMIL YUHYIIKUM TSUMMA lLAlHl TURJA'UUN." Artinya : "Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal tadinya kamu mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu di matikan dan di hidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya kamu di kembalikan." (Q.S. Al-Baqarah Ayat 28).
"HUWAL LADZII KHALAQALAKUM MAA FIL ARDHI JA-Mll'AN TSUMMASTAWA ILASSAMAAI FASAWWAAHUNNA SAB'A SAMAAWAAT, WAHUWA BIKULLI SYAIIN 'ALllM". "Dialah Allah, yang menjadikan segala apa yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu di jadikan-Nya tujuh langit dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S. Al-Baqarah Ayat 29).
Dari itu hendaknya kita tahu bahwa apa yang di turunkan Allah kepada manusia yang ada hubungannya dengan sifat Allah itu ada dua bagian, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kehendak nafsu dan tabiat dan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak nafsu dan tabiat.
1. Sesuatu yang senilai dengan kehendak nafsu dan tabiat, maka di sebut pemberian atau karunia, dari pemberian dan karunia itu Allah membuktikan kebaikan-kebaikan-Nya kepada manusia, seperti kemurahan-Nya, kebelasan kasih-Nya, kehalusan-Nya dan lain sebagainya.
2. Sesuatu yang bertentangan dengan nafsu dan tabiat, maka di sebut penolakan, dari penolakan itu Allah membuktikan sifat-sifat kekuasaan-Nya kepada manusia, seperti : keperkasaan-Nya, keagungan-Nya, ketidak butuhan-Nya kepada segenap makhluk dan lain sebagainya.
Jadi jelasnya bagi orang yang ingin makrifat kepada yang menciptakan dirinya, yakni Allah itu ada beberapa jalan, jalan pertama mengelahui proses kejadian dirinya dan apa yang terjadi di alam sekitarnya, berarti sesuatu itu ada yang menciptakannya. Dua, untuk mengetahui sifat-sifat yang menciptakan dirinya, yaitu mengetahui pemberian dan penolakannya sebagaimana yang tersebut di atas, karena keduanya itu suatu jalan yang dapat mengantarkan manusia untuk mengetahui sifat-sifat-Nya. Dari itu, sungguh, manusia tidak dapat beralasan lagi bahwa ia tidak bisa berkenalan serta mengetahui pada Dzat yang menciptakan dirinya selain hanya kepada Allah.
Allah berfirman : "KAlFA TAKFURUUNA BILLAAHI WAKUNTUM AMWAA-TAN FAAHYAAKUM TSUMMA YUMIITUKUM TSUMIL YUHYIIKUM TSUMMA lLAlHl TURJA'UUN." Artinya : "Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal tadinya kamu mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu di matikan dan di hidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya kamu di kembalikan." (Q.S. Al-Baqarah Ayat 28).
"HUWAL LADZII KHALAQALAKUM MAA FIL ARDHI JA-Mll'AN TSUMMASTAWA ILASSAMAAI FASAWWAAHUNNA SAB'A SAMAAWAAT, WAHUWA BIKULLI SYAIIN 'ALllM". "Dialah Allah, yang menjadikan segala apa yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu di jadikan-Nya tujuh langit dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S. Al-Baqarah Ayat 29).
Dari itu hendaknya kita tahu bahwa apa yang di turunkan Allah kepada manusia yang ada hubungannya dengan sifat Allah itu ada dua bagian, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kehendak nafsu dan tabiat dan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak nafsu dan tabiat.
1. Sesuatu yang senilai dengan kehendak nafsu dan tabiat, maka di sebut pemberian atau karunia, dari pemberian dan karunia itu Allah membuktikan kebaikan-kebaikan-Nya kepada manusia, seperti kemurahan-Nya, kebelasan kasih-Nya, kehalusan-Nya dan lain sebagainya.
2. Sesuatu yang bertentangan dengan nafsu dan tabiat, maka di sebut penolakan, dari penolakan itu Allah membuktikan sifat-sifat kekuasaan-Nya kepada manusia, seperti : keperkasaan-Nya, keagungan-Nya, ketidak butuhan-Nya kepada segenap makhluk dan lain sebagainya.
Jadi jelasnya bagi orang yang ingin makrifat kepada yang menciptakan dirinya, yakni Allah itu ada beberapa jalan, jalan pertama mengelahui proses kejadian dirinya dan apa yang terjadi di alam sekitarnya, berarti sesuatu itu ada yang menciptakannya. Dua, untuk mengetahui sifat-sifat yang menciptakan dirinya, yaitu mengetahui pemberian dan penolakannya sebagaimana yang tersebut di atas, karena keduanya itu suatu jalan yang dapat mengantarkan manusia untuk mengetahui sifat-sifat-Nya. Dari itu, sungguh, manusia tidak dapat beralasan lagi bahwa ia tidak bisa berkenalan serta mengetahui pada Dzat yang menciptakan dirinya selain hanya kepada Allah.
Posting Komentar untuk "JALAN UNTUK MENGETAHUI DZAT YANG MENCIPTA"
Terimakasih atas kunjungan anda...