ORANG BERAKAL GEMAR INSTROPEKSI DIRI
Masalah yang pertama yang harus diperhatikan oleh orang-orang yang berakal adalah keadaan dan suasana dirinya sendiri rohani dan jasmani, setelah itu barulah ia melihat atau memperhatikan pada orang-orang yang dalam pertanggungjawabannya dan lalu kepada seluruh makhluk dan ciptaan-Nya.Dari semua itu , dapatlah kita fahami dari mana sumber semua itu dan siapa yang menciptakan semua itu, sebab, makhluk itu adalah Allah Swt yang menciptakannya semua, tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Yang Maha Pencipta dan menunjukkan bahwa yang menciptakan itu adalah sudah tentu saja Maha Bijaksana, adanya makhluk maka menunjukkan pula adanya yang menciptakan, karena keberadaan semua makhluk itu lantaran ada yang menciptakannya, inilah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Ra yang dalam perkataanya tentang firman Allah Swt, yaitu : "Dan Dia jadikan untukmu segala yang di langit dan yang di bumi." Maksud ayat tersebut adalah sebagai berikut : Dalam setiap sesuatu itu tersirat satu sifat di antara sifat-sifat Allah Swt dan dalam setiap nama itu tersirat satu tanda untuk salah satu di antara nama-nama-Nya, dengan demikian, pasti kamu ada dalam salah satu di antara nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya. Bathin-Nya nampak melalui kuasa-Nya dan zahir-Nya nampak melalui kebijaksanaan-Nya.
Dia nampak di dalam sifat-sifat-Nya dan sifat-sifat-Nya terpelihara di dalam perbuatan-perbuatan-Nya. Dia menampakkan ilmu-Nya melalui iradat-Nya dan Dia menyatakan iradat-Nya didalam gerak-Nya. Dia menyembunyikan kemahiran dan kebijaksanaan-Nya, dan menyatakan kemahiran dan kebijaksanaan-Nya melalui iradat-Nya, maka, Dia tersembunyi di dalam ghaib-Nya dan tampak di dalam kebijaksanaan dan kekuasaanNya. Allah Swt berfirman : “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Sesungguhnya banyak rahasia-rahasia ilmu kerohanian di dalam kenyataan ini yang tidak diketahui oleh orang-orang yang tidak memiliki sinar kerohanian di dalam hatinya. Ibnu Abbas Ra mendapatkan ilmu itu dikarenakan do’a Rasulullah Saw, untuknya. Rasulullah Saw mendo’akannya," Ya Allah, berilah ia pengetahuan tentang agama dan ajarlah ia pengertian tentang Al-Qur’an."
Bertaqwalah kepada Allah Swt, taatilah Dia, milikilah dan bersihkanlah suci hati, kendalikan diri, biasakan berbuat dan memberikan hal-hal yang bermanfaat, jauhkanlah penderitaan dan kemiskinan hati, jagalah kesucian rohani, bergaullah dengan sesamamu yang taat dan alim dan jauhilah sesamamu yang jahat dan tidak taat, nasihatilah saudara-saudaramu dengan kebaikan, jauhilah permusuhan dengan sesama, teman dan sahabat, jauhilah pula mereka yang salik, dan bertolong-tolonganlah dalam hal-hal agamis dan duniawi, sesungguhnya hakikat kemiskinan agamis adalah karena kotornya hati serta tipisnya iman, hakikat kekayaan agamis adalah kayanya hati dan kuatnya iman, jauhkan diri dari hal-hal yang tak disukai agama dan yang tak dihalalkan agama, apapun itu bentuknya, jagalah ketaatan, keimanan dan ketaqwaan juga istiqamahlah dengan itu.
Dia nampak di dalam sifat-sifat-Nya dan sifat-sifat-Nya terpelihara di dalam perbuatan-perbuatan-Nya. Dia menampakkan ilmu-Nya melalui iradat-Nya dan Dia menyatakan iradat-Nya didalam gerak-Nya. Dia menyembunyikan kemahiran dan kebijaksanaan-Nya, dan menyatakan kemahiran dan kebijaksanaan-Nya melalui iradat-Nya, maka, Dia tersembunyi di dalam ghaib-Nya dan tampak di dalam kebijaksanaan dan kekuasaanNya. Allah Swt berfirman : “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Sesungguhnya banyak rahasia-rahasia ilmu kerohanian di dalam kenyataan ini yang tidak diketahui oleh orang-orang yang tidak memiliki sinar kerohanian di dalam hatinya. Ibnu Abbas Ra mendapatkan ilmu itu dikarenakan do’a Rasulullah Saw, untuknya. Rasulullah Saw mendo’akannya," Ya Allah, berilah ia pengetahuan tentang agama dan ajarlah ia pengertian tentang Al-Qur’an."
Bertaqwalah kepada Allah Swt, taatilah Dia, milikilah dan bersihkanlah suci hati, kendalikan diri, biasakan berbuat dan memberikan hal-hal yang bermanfaat, jauhkanlah penderitaan dan kemiskinan hati, jagalah kesucian rohani, bergaullah dengan sesamamu yang taat dan alim dan jauhilah sesamamu yang jahat dan tidak taat, nasihatilah saudara-saudaramu dengan kebaikan, jauhilah permusuhan dengan sesama, teman dan sahabat, jauhilah pula mereka yang salik, dan bertolong-tolonganlah dalam hal-hal agamis dan duniawi, sesungguhnya hakikat kemiskinan agamis adalah karena kotornya hati serta tipisnya iman, hakikat kekayaan agamis adalah kayanya hati dan kuatnya iman, jauhkan diri dari hal-hal yang tak disukai agama dan yang tak dihalalkan agama, apapun itu bentuknya, jagalah ketaatan, keimanan dan ketaqwaan juga istiqamahlah dengan itu.
Posting Komentar untuk "ORANG BERAKAL GEMAR INSTROPEKSI DIRI "
Terimakasih atas kunjungan anda...