GEMBIRA SETELAH MENJALANKAN TAAT ITU ADA DUA MACAM
"Janganlah kamu-merasa gembira berkat ketaatan (yang kamu jalankan), karena ia (taat) itu keluar darimu. Dan bergembiralah dengan taat itu karena ia keluar dari Allah kepadamu. (Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an) "Katakanlah : Dengan karunia Allah dan rahmatnya, hendaklah dengan itu mereka bergembira, karunia Allah dan rahmatnya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." Mengerjakan semua perintah-perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-larangannya itu di sebut taat, baik itu taat kepada Allah, Rasul maupun terhadap para pemimpin (yang bijaksana).
Dalam Al-Qur'an perintah taat kepada Allah dan Rasul itu telah di kumandangkan oleh Allah, misalnya terdapat pada Surat Ali lmran Ayat 132. Dan Surat An-Nisa' Ayat 59. "Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu di beri rahmat.” (Q.S. Ali lmran Ayat 132). Dan dalam Surat An-Nisa’ telah di sebutkan : "Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ‘ulil amri di antara kamu, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentamg sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. An-Nisa' Ayat 59).
Patuh (taat) tarhadap sesama manusiapun harus di laksanakan asal perimah-perintahnya tidak melanggar dengan syariat seperti hadits Rasulullah di bawah ini : "Tunduk dan patuh itu wajib bagi setiap manusia (muslim) di dalam apa yang ia sukai atau ia tidak suka, selama ia tidak di perintah berbuat ma'ksiat. Dan apabila ia di perintah berbuat maksiat, maka sekali-kali tidak boleh ia tunduk dan patuh.” (H.R. At-Tarmidzi).
Begitulah Al-Qur'an dan Al-Hadits menganjurkan kepada kita semua agar taat dan patuh kepada Allah, Rasul dan sesama manusia, sekarang gerangan apa yang terjadi bagi orang yang telah seusai menjalankan ketaatan?.
Kebanyakan orang-orang yang telah sesuai menjalankan ketaatan itu merasa puas dan gembira. Janganlah merasa puas dan gembira di sebabkan taat yang telah di jalankan, sebab ketaatan itu bukan dari kamu, sebaliknya bagi orang yang telah menjalankan ketaatan itu merasa gembira dengan berdasarkan bahwa kematian yang di lakukan itu berkat karunia dan nikmat dari Allah, bukan dari usahanya sendiri.
Bergembira setelah menjalankan ketaatan yang berdasarkan bahwa ketaatan yang di ialankan itu herkat iklltiar daya dan upayanya sendiri gembira yang demikian ini adalah gembira yang di larang dan di murkai Allah serta bisa melebur amal ketaatannya itu. Bergembira setelah menjalankan ketaatan yang berdasarkan bahwa ketaatan yang di jalankan itu berkat Rahmat dan karunia Allah-lah semua di sadarkan kepada kekuasaan Allah. Bergembira yang semacam ini adalah gembira yang di perintahkan dan terpuji, (karena menunjukkan syukurnya kepada Allah). Ringkasnya bergembira setelah menjalankan ketaatan itu ada dua macam, yaitu “Gembira yang di larang dan gembira yang di perintah (terpuji).”
1. Gembira yang di larang, yaitu gembira yang di dasarkan atas usaha dan kemampuannya sendiri di dalam menjalankan taat.
2. Gembira yang terpuji, yaitu gembira yang di dasarkan atas kekuasaan Rahmat, nikmat dan anugerah dari Allah di dalam rnenjalankan taat.
Semoga kita semua dapat bergembira setelah menjalankan taat (gembira yang di ridhai-Nya dan sikap yang serta terpuji sesuai dengan yang di contohkan Rasulullah). Aamiiin.
Dalam Al-Qur'an perintah taat kepada Allah dan Rasul itu telah di kumandangkan oleh Allah, misalnya terdapat pada Surat Ali lmran Ayat 132. Dan Surat An-Nisa' Ayat 59. "Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu di beri rahmat.” (Q.S. Ali lmran Ayat 132). Dan dalam Surat An-Nisa’ telah di sebutkan : "Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ‘ulil amri di antara kamu, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentamg sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. An-Nisa' Ayat 59).
Patuh (taat) tarhadap sesama manusiapun harus di laksanakan asal perimah-perintahnya tidak melanggar dengan syariat seperti hadits Rasulullah di bawah ini : "Tunduk dan patuh itu wajib bagi setiap manusia (muslim) di dalam apa yang ia sukai atau ia tidak suka, selama ia tidak di perintah berbuat ma'ksiat. Dan apabila ia di perintah berbuat maksiat, maka sekali-kali tidak boleh ia tunduk dan patuh.” (H.R. At-Tarmidzi).
Begitulah Al-Qur'an dan Al-Hadits menganjurkan kepada kita semua agar taat dan patuh kepada Allah, Rasul dan sesama manusia, sekarang gerangan apa yang terjadi bagi orang yang telah seusai menjalankan ketaatan?.
Kebanyakan orang-orang yang telah sesuai menjalankan ketaatan itu merasa puas dan gembira. Janganlah merasa puas dan gembira di sebabkan taat yang telah di jalankan, sebab ketaatan itu bukan dari kamu, sebaliknya bagi orang yang telah menjalankan ketaatan itu merasa gembira dengan berdasarkan bahwa kematian yang di lakukan itu berkat karunia dan nikmat dari Allah, bukan dari usahanya sendiri.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Yunus Ayat 58. "Katakanlah : Dengan karunia Allah dan Rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan Rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (Q.S Yunus Ayat 58).
Bergembira setelah menjalankan ketaatan yang berdasarkan bahwa ketaatan yang di ialankan itu herkat iklltiar daya dan upayanya sendiri gembira yang demikian ini adalah gembira yang di larang dan di murkai Allah serta bisa melebur amal ketaatannya itu. Bergembira setelah menjalankan ketaatan yang berdasarkan bahwa ketaatan yang di jalankan itu berkat Rahmat dan karunia Allah-lah semua di sadarkan kepada kekuasaan Allah. Bergembira yang semacam ini adalah gembira yang di perintahkan dan terpuji, (karena menunjukkan syukurnya kepada Allah). Ringkasnya bergembira setelah menjalankan ketaatan itu ada dua macam, yaitu “Gembira yang di larang dan gembira yang di perintah (terpuji).”
1. Gembira yang di larang, yaitu gembira yang di dasarkan atas usaha dan kemampuannya sendiri di dalam menjalankan taat.
2. Gembira yang terpuji, yaitu gembira yang di dasarkan atas kekuasaan Rahmat, nikmat dan anugerah dari Allah di dalam rnenjalankan taat.
Semoga kita semua dapat bergembira setelah menjalankan taat (gembira yang di ridhai-Nya dan sikap yang serta terpuji sesuai dengan yang di contohkan Rasulullah). Aamiiin.
Posting Komentar untuk "GEMBIRA SETELAH MENJALANKAN TAAT ITU ADA DUA MACAM"
Terimakasih atas kunjungan anda...