Pendapat-Pendapat Imam Terkemuka Soal Sifat Allah
Pendapat Imam Asy-Syafi'i Tentang Sifat Allah
Imam Abu 'Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku beriman kepada Allah dan apa-apa yang datang dari Allah sesuai yang dikehendaki Allah. Aku beriman kepada Rasulullah dan apa-apa yang datang dari Rasulullah sesuai yang dikehendaki Rasulullah.”Pendapat Salaf dan Khalaf Tentang Sifat Allah
Metode ini dipegang oleh Salaf dan para imam Khalaf (generasi setelah Salaf) radhiyallahu ‘anhum, mereka semua sepakat mengukuhkan, membiarkan dan menetapkan sifat-sifat yang terdapat di dalam Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya tanpa mempertentangkannya dengan takwil.Kita sebaiknya meneladani (menapaki) jejak-jejak mereka dan mengambil petunjuk dengan cahaya mereka, kita juga diperingatkan dari perkara baru yang kita diberitahu bahwa itu termasuk kesesatan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Hendaklah kalian mengikuti Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang terbimbing, pegang teguh ia dan gigitlah ia dengan gigi geraham, waspadalah terhadap perkara yang baru karena setiap perkara baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah kesesatan.” [H.R. Abu Dawud No. 4607 dan At-Tirmidzi No. 2676].
Pendapat Ibnu Mas'ud dan Umar Bin Abdul Aziz Tentang Sifat Allah
Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ikutilah dan jangan berbuat bid'ah, karena kalian sudah dicukupi.”Umar bin Abdul Aziz Rahimahullah berkata secara makna, “Berhentilah di mana kaum (para shahabat) berhenti karena mereka berhenti di atas ilmu, dengan pandangan terang mereka menahan diri, mereka lebih kuat untuk membuka dan lebih layak dengan keutamaan andai ada di dalamnya, jika kalian berkata, "Telah terjadi perkara baru sepeninggal mereka.‟ Tidak ada perkara baru (yang dibuat seseorang) melainkan orang itu menyelisihi petunjuk mereka dan membenci sunnah mereka, mereka telah mensifati-Nya dengan apa yang memuaskan dan berbicara tentang-Nya dengan apa yang mencukupi, apa yang di luar itu hanya kerugian dan apa yang dibawah itu hanya kehinaan, sungguh kaum tersebut berhenti, tetapi orang-orang justru meremehkan atau melampaui batas sehingga mereka ghuluw (berlebihan), adapun kaum yang berada diantara hal tersebut benar-benar di atas jalan yang lurus.”
Pendapat Al-Auzai Tentang Sifat dan Sanggahan Al-Adrami Kepada Ahli Bid'ah
Imam Abu Umar Al-Auzai Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Hendaklah kalian mengambil jejak-jejak kaum Salaf, meskipun manusia meninggalkanmu, waspadalah akan pendapat-pendapat (bid'ah) orang-orang meskipun mereka menghiasai ucapannya kepadamu.”Muhammad bin Abdurrahman Al-Adrami berkata kepada seseorang yang berbicara bid'ah dan mendakwahkannya kepada manusia, “Apakah hal itu diajarkan Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali? Atau justru mereka tidak mengetahuinya?” Jawabnya, “Mereka tidak mengetahuinya?” Ia berkata, “Mungkinkah ada sesuatu yang tidak mereka ketahui tetapi diketahui olehmu?” Lelaki itu menjawab, “Aku ralat bahwa mereka mengajarkannya.”
Al-Adrami berkata, “Apakah mereka mampu membicarakannya tetapi tidak mendakwahkannya kepada manusia? Atau mereka tidak mampu?” Jawabnya, “Bahkan mereka mampu.” Al-Adrami berkata, “Mungkinkah sesuatu yang Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam dan para khalifahnya merasa cukup (dengan syariat yang mereka sampaikan) tetapi justru kamu tidak?”
Lelaki itu pun terpatahkan. Khalifah yang hadir di sana berkata, “Allah tidak memberi kecukupan (keluasan) kepada orang yang tidak merasa cukup apa yang membuat mereka cukup.”
Demikianlah barangsiapa yang tidak merasa cukup dengan apa yang mencukupi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para shahabatnya dan tabi'in yang mengikuti mereka dengan baik, serta para imam sepeninggal mereka dan orang-orang yang dalam keilmuannya dalam membaca ayatayat sifat dan membaca kabar-kabar-Nya dan membiarkannya apa adanya, maka Allah tidak akan memberi kecukupan kepadanya.
Posting Komentar untuk "Pendapat-Pendapat Imam Terkemuka Soal Sifat Allah"
Terimakasih atas kunjungan anda...