Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

FUNGSINYA CAHAYA BASHIRAH DAN HATI

"Cahaya (nur) itu baginya sebagai pembuka, bashirah (penglihatan hati) itu baginya sebagai hikmat (kepahaman) dan hati baginya sebagai pelaksana (penerima) dan penolak penentang." Cahaya (nur) itu adalah merupakan anugerah dari Allah, sehingga kalau ada orang yang mendapat anugerah cahaya dari Allah tersebut, segala perilaku dan tingkah lakunya selalu memancarkan akhlak dlan budi pekerti yang baik. Di kala orang tersebut sedang menghadap kepada Allah seakan-akan ada pelita (lampu) yang menyinari jalannya, sehingga benda-benda keduniaan yang ada di mukanya terang dan nampak sekali. Cahaya yang memancar tersebut itu bersumberkan dari ilmu yang ada pada diri dan jiwa seseoran, sehingga para ahli hukama berkata : "Al-'ilmu nuurun." "llmu itu adalah merupakan cahaya.”

Cahaya yang di limpahkan Allah kepada hati seseorang itu berfungsi dan berfaedah sebagai pembuka makna dan arti yang samar, misalnya kebaikan ta'at dan keburukan maksiat, sedang bashirah (penglihatan hati) yang ada pada seseorang itu berguna dan berfaedah untuk memahami sesuatu yang samar. 


Bashirah itu tidak akan berguna atau berfungsi selamanya, kalau tidak ada sinar batin yang memancar di dada seseorang, sebagaimana manusia tidak akan bisa melihat barang-barang yang dapat di raba, kalau tidak ada bantuan sinar, seperti sinar lampu, sinar matahari dan lain sehagainya. Dan adapun hati itu bertugas menerima atau menolak sesuatu yang di lihat, jika hatinya itu menerimanya, maka seluruh anggota badannya akan mengikutinya dan iika hatinya itu menolak maka seluruh anggota badannya akan tinggal diam. 

Jadi ringkasnya, seluruh anggota badannya itu selalu mengikuti dari dalam hati, hati yang dapat menerima sesuatu itu menunjukkan bahwa hatinya itu benar-benar telah di buka oleh Allah, sedang hati yang tidak dapat menerima sesuatu yang baik bahkan menolaknya, itu menunjukkan bahwa hatinya telah terpatri dan yang mematri itu adalah Allah. Rasulullah dalam menyampaikan risalahnya, banyak di kalangan umat itu ada yang mau mendengarkan ajaran dengan sungguh-sungguh serta di laksanakan sesuai dengan apa yang di perintahkan atau di dengarnya. Ada pula yang menolak mentah-mentahan tidak mau mendengarkan ajaran-ajarannya serta ada juga yang pada lahirnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, tetapi hatinya telah tertutup, mana mungkin dia dapat menerima ajaran-ajarannya dari Rasulullah tersebut.

Perhatikan firman Allah dalam (Surat Al-An'am Ayat 25). "Dan di antara rnereka ada orang yang mendengarkan (bacaan)mu, padahal kami telah melatakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga hati mereka tidak) memahaminya dan (kami Ietakkan sumbatan di telinganya dan jika pun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya, sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata : "AI-Qur'an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu." (Q.S. Al-An'am Ayat 25). Begitulah tugas dan fungsi cahaya (nur) bashirah (penglihatan hati) dan hati.

Posting Komentar untuk "FUNGSINYA CAHAYA BASHIRAH DAN HATI"