Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

BERTAQWALAH SELALU KEPADA ALLAH

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (Q.S. Ali Imran Ayat 102). Inilah nasihat Nabi Ibrahim As dan Nabi Ya’kub As kepada anak-anaknya : "Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub (Ibrahim berkata), "Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (Q.S. Al-Baqarah Ayat 132). Semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada Rasul-Mu, Nabi Muhammad Saw, keluarganya dan sahabat-sahabatnya semua.

Sesungguhnya Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana firmannya : “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." Q.S. Adz-Dzariat Ayat 56). Dengan ibadah, manusia akan meraih kemuliaan, dengan ibadah, kebesaran dan kebahagiaan dunia dan akhirat dapat di raih, karena mereka butuh kepada Tuhan. Manusia tidak dapat melepaskan kebutuhannya terhadap Tuhannya walaupun sesaat, sedangkan Dia sama sekali tidak butuh kepada mereka (manusia) dan ibadahnya, ini bagi yang manusia yang beriman, mereka pasti akan butuh kepada Tuhannya.

Allah berfirman : "Jika kalian kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) kalian." (Q.S. AZ-Zumar Ayat 7).

Dan Musa berkata : "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (Q.S. Ibrahim Ayat 8). lbadah merupakan hak Allah atas hamba-Nya dan manfaatnya akan kembali kepada mereka jua, siapa yang menolak beribadah kepada Allah, dia adalah orang yang takabbur dan sombong, siapa yang beribadah kepada Allah dan juga beribadah kepada selain-Nya, dia adalah orang musyrik, siapa yang beribadah kepada Allah dengan apa yang Allah tidak syari'atkan, maka dia adalah pelaku bid’ah, siapa yang beribadah kepada Allah dengan apa yang Allah syari’atkan, dia itulah adalah mu’min mu'minah yang sejati.

Ketika seorang hamba sangat membutuhkan ibadah, sedangkan seorang hamba tidak mungkin mengetahui sendiri hakikat ibadah yang di ridhai Allah dan yang sesuai dengan agama-Nya, maka masalah ini tidak di serahkan begitu saja kepada mereka, karena itu Allah mengutus para Rasul-Nya kepada hamba-hamba-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya untuk menjelaskan hakikat ibadah, sebagaimana firman-Nya : "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan "Sembahlah Allah saja dan jauhilah Thagut itu." (Q.S. An-Nahl Ayat 36). Maksud thagut adalah syetan dan apa saja yang di sembah selain Allah.

Lagi Allah berfirman : "Dan kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu, melainkan kami wahyukan kepadanya : “Bahwasanya tidak ada Tuhan yang hak melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (Q.S. Al-Anbiya Ayat 25).

Siapa yang menentang apa yang di sampaikan para Rasul dan apa yang di turunkan dalam Kitab-Kitab-Nya tentang beribadah kepada Allah, kemudian dia beribadah kepada Allah atas dasar kehendak hatinya atau apa yang di ingini hawa nafsunya atau apa yang di bisikkan syetan-syetan manusia dan jin, maka dia telah sesat dari jalan Allah, ibadah seperti itu pada hakikatnya bukan beribadah kepada Allah, akan tetapi beribadah kepada

hawa nafsu. "Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun." (Q.S. Al-Qhashash Ayat 50). Manusia jenis ini tergolong banyak, pelopornya adalah orang-orang non Islam dan mereka-mereka yang sesat dari golongan umat Islam seperti orang-orang munafik, karena mereka telah menetapkan untuk mereka sendiri ketentuan ibadah yang bertentangan dengan apa yang Allah syari’atkan yang tampak jelas dari syiar-syiar ajaran mereka. Kesesatan mereka akan semakin nyata manakala di jelaskan hakikat ibadah yang Allah syari’atkan melalui lisan Rasul-Nya serta penyimpangan hakikat ibadah yang di lakukan kalangan sebagian dari para pemuka tasawuf dewasa ini, kami tidak menyebut salah, namun silakan koreksi ibadah yang benar agar sesuai dengan anjuran ketaqwaan sebagaimana yang di perintahkan syari'at, kaidah-kaidah ibadah yang benar, sesungguhnya ibadah yang Allah syari'atkan sudah selesai dan sempurna di bangun di atas dasar dan pokok fiqh yang kokoh dan baku, yaitu yang terdapat pada Al-Qur'an dan penjelasannya serta penerapannya di dapat melalui sabda-sabda dan kelakuan Nabi Muhammad Saw (Rasulullah) yang shahih dalam melaksanakan ibadah ketaqwaan.

Posting Komentar untuk "BERTAQWALAH SELALU KEPADA ALLAH"