Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Adab Minum (Petunjuk Nabi Saw)

Jauh sebelum manusia menemukan beragam minuman multivitamin penjaga stamina tubuh, berabad silam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan teladan sempurna perihal minum, dalam paparan hadits dijelaskan, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai minuman yang dingin dan manis.

Aisyah Radhiyallahu ‘anha menuturkan. Minuman yang paling disukai Rasulullah ialah yang dingin dan manis. (H.R. Imam Ahmad). Penuturan Aisyah Radhiyallahu ‘anha di atas memiliki beberapa ihtimal (kemungkinan). Bisa jadi, yang dimaksud ialah air yang dicampur madu, rendaman kismis ataupun kurma, sebagaimana tercantum dalam riwayat Muslim berikut, Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah dibuatkan rendaman kismis dalam satu bejana, kemudian beliau minum rendaman tersebut pada hari itu, juga esok harinya dan keesokannya harinya. Pada sore hari ketiga beliau memberi minuman tersebut kepada yang lain, jika masih ada yang tersisa , beliaupun menuangnya.” (H.R. Imam Muslim).

Ibnul Qayyim Rahimahullah mengungkapkan dalam Kitab Zaaduul Ma’ad, jika dua sifat dingin dan manis terhimpun dalam satu minuman, akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi tubuh, membantu proses pencernaan dan penyaluran saripati makanan dengan sempurna, mencairkan dahak, mencuci dan membasmi bibit penyakit di lambung, menetralisir sisa-sisa makanan, serta menstabilkan kehangatan lambung.

Di samping itu juga sangat bermanfaat bagi hati, ginjal dan kandung kemih, lebih jauh lagi beliau menjelaskan, air dingin yang telah diendapkan memiliki kelembaban yang mampu menetralisir panas tubuh, sekaligus menjaga kelembabannya, serta mengganti sebagian zat yang telah terurai dari tubuh, karena itulah Rasulullah Saw amat menggemarinya, sebagaimana tercantum dalam riwayat Bukhari, dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke rumah salah seorang laki-laki Anshar bersama seorang sahabatnya, seraya berkata kepadanya, “Adakah engkau mempunyai air yang telah diinapkan dalam bejana kulit? Jika tidak kami akan minum langsung dari mulut kami.”

Selain memberitahukan jenis minuman yang bermanfaat bagi tubuh kita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memberitahukan dan melarang kita mengkonsumsi semua jenis minuman yang memabukkan. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, "Semua yang memabukkan itu adalah khamr dan semua khamr hukum haram." (H.R. Imam Muslim No. 5185).

Walaupun menurut sebagian orang khamr itu bermanfaat, akan tetapi bahaya yang diakibatkan jauh lebih besar. Itulah diantara petunjuk-petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya. Memerintahkan mereka untuk mengkonsumsi yang jelas halalnya dan bermanfaat serta melarang selain itu.

Disamping memberitahukan jenis minuman, Rasulullah Saw juga memberikan tuntunan tentang adab-adab minum serta hal lain yang berkaitan dengan minum, diantaranya adalah :

1. Minum dengan terlebih dahulu membaca Bismillah. Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca bismillah sebelum makan. Sebagaimana tasmiyah (membaca bismillah) di sunnahkan sebelum makan, maka demikian juga hal sebelum minum. (Syarah Shahih Muslim Juz 13 Hal. 189) Syaitan akan menjauhi makanan dan minuman yang dibacakan bismillah sebelum dikonsumsi.

2. Minum dengan tangan kanan dan tidak menggunakan tangan kiri. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang diantara kalian makan, maka hendaklah dia makan dengan tangan kanannya dan apabila salah seorang diantara kalian minum, maka hendaklah dia minum dengan tangan kanannya, karena syaitan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya." (H.R. Imam Muslim No. 5233). "Janganlah sekali-kali salah seseorang diantara kalian makan dengan tangan kirinya dan jangan pula minum dengannya, karena syaitan makan dengan minum dengan tangan kirinya." (H.R. Muslim No. 5236).

3. Minum dengan duduk dan beliau melarang dengan tegas minum dalam keadaan berdiri.
Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian minum dengan berdiri, jika lupa hendaklah ia memuntahkannya." (H.R. Imam Muslim).

Adapun riwayat-riwayat yang menjelaskan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum dengan berdiri juga merupakan riwayat yang shahih, namun begitu semua riwayat tersebut merupakan perbuatan Rasulullah Saw, sedangkan perkataan beliau lebih didahulukan daripada perbuatan beliau, karena perbuatan beliau terkadang menjelaskan, bahwa hal itu merupakan kekhususan bagi beliau.

Imam Nawawi Rahimahullah ketika menjelaskan makna larangan minum dalam keadaan berdiri berkata, “Bahwa larangan yang terdapat dalam hadits-hadits tersebut dibawa pengertiannya kepada hukum makruh tanzih.” Berdasarkan adab-adab diatas, kita bisa mengambil satu faidah yaitu bathilnya kebiasaan yang disuguhkan musuh Islam berupa makan dan minum sambil berdiri, dengan menggunakan tangan kiri.

4. Tidak bernafas di dalam gelas dan dianjurkan untuk bernafas tiga kali ketika minum. Dari Ibnu Abbas Ra, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas dalam bejana ataupun meniupnya.” Dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bernafas tiga kali ketika minum. (H.R. Muttafaqun 'alaih).

5. Tidak minum langsung dari mulut teko.
Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang minum langsung dari mulut teko ataupun qirbah (wadah minum dari kulit).” (H.R. Muttafaqun 'alaih).

6. Tidak minum dengan menggunakan bejana dari emas ataupun perak, karena adanya larangan Rasulullah Saw tentang hal tersebut.
Dari Umu Salamah Radhiyallahu 'anha, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum menggunakan wadah emas atau perak, sesungguhnya ia ibarat menelan api neraka ke dalam perutnya.” (H.R. Muttafaqun 'alaih).

7. Menutup bejana air pada malam hari, tidak membiarkannya terbuka.
Dari Jabir bin Abdillah Ra, ia berkata, aku mendengar Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tutuplah bejana-bejana dan wadah air, karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika itu turun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (H.R. Imam Muslim).

Inilah beberapa adab yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, sebagai seorang muslim, kita berkewajiban untuk mengikuti adabadab tersebut dan janganlah kita tergiur dengan berbagai kebiasaan yang banyak di pamerkan oleh musuh Islam meskipun dihiasi dengan berbagai slogan-slogan indah.

Mereka hanya ingin melihat kita ingkar kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ikut bersama mereka dalam kesesatan dan kedurhakaan, mereka ingin melihat kita sengsara, sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat ingin melihat kita bahagia di dunia dan akhirat dan beliau sangat susah ketika melihat kita sengsara, musuh-musuh Allah ini akan terus berusaha dengan berbagai cara untuk menyesatkan kita, hendaklah kita selalu waspada dan hanya kepada Allah kita mohon petunjuk dan perlindungan.

Posting Komentar untuk "Adab Minum (Petunjuk Nabi Saw)"