Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Jangan Mengikuti Pada Hawa Nafsu

Secara bahasa, hawa nafsu adalah kecintaan terhadap sesuatu sehingga kecintaan itu menguasai hatinya, kecintaan tersebut sering menyeret seseorang untuk melanggar hukum Allah, oleh karena itu, hawa nafsu harus ditundukkan agar bisa tunduk terhadap syari'at Allah.

Adapun secara istilah syari'at, hawa nafsu adalah kecondongan jiwa terhadap sesuatu yang disukainya sehingga keluar dari batas syari'at. "Hawa nafsu asalnya adalah kecintaan jiwa dan kebenciannya, semata-mata hawa nafsu, yaitu kecintaan dan kebencian yang ada di dalam jiwa tidaklah tercela, karena terkadang hai itu tidak bisa dikuasai, namun yang tercela adalah mengikuti hawa nafsu, sebagaimana firman Allah : "Hai Daud! Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) dimuka bumi, maka berilah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah." (QS. Shad/38: 26) (Majmu' Fatawa, 28/132).

"Seseorang yang mengikuti hawa nafsu adalah seseorang yang mengikuti perkataan atau perbuatan yang dia sukai dan menolak perkataan atau perbuatan yang dia benci dengan tanpa dasar petunjuk dari Allah. (Majmu' Fatawa, 4/189).

Posting Komentar untuk "Jangan Mengikuti Pada Hawa Nafsu"