Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

ILMU DAN KETAQWAAN

Tidaklah di ragukan lagi, bahwasanya menuntut ilmu termasuk seutama-utama amalan yang dapat mendekatkan diri anda kepada Allah, termasuk sebab-sebab kesuksesan meraih surga dan kemuliaan bagi pelakunya. Termasuk hal yang terpenting dari perkara-perkara yang penting adalah mengikhlaskan diri dalam menuntut ilmu, menjadikan menuntutnya karena Allah bukan karena selain-Nya. Di karenakan yang demikian ini merupakan jalan yang bermanfaat baginya dan juga merupakan sebab di perolehnya kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat.
Dan sungguh telah datang sebuah hadits dari Nabi Saw, bahwasanya beliau bersabda, “Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu dengan mengharap wajah Allah, tidaklah ia mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, dia takkan mendapatkan harumnya bau syurga di hari kiamat." (H.R. Abu Dawud). Rasulullah Saw bersabda,“Barangsiapa menuntut ilmu dengan maksud untuk membantah ulama atau mengumpulkan orang-orang bodoh atau memalingkan wajah-wajah manusia kepada-Nya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam neraka.” (H.R. At-Tirmidzi). Kepada tiap-tiap penuntut ilmu dan kepada setiap muslim yang mengetahui perkataan ini, untuk senantiasa mengikhlaskan segala macam amalan karena Allah, sebagai pengejawantahan firman Allah : “Barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak mensekutukan Allah di dalam peribadatan sedikitpun.” (Q.S Al-Kahfi : 110). Dan di dalam shahih Muslim dari Nabi Saw, beliau bersabda : “Allah Azza wa Jalla Berfirman, Aku tidak butuh kepada sekutu-sekutu dari kesyirikan, barangsiapa yang beramal suatu amalan yang mensekutukan-Ku dengan selain-Ku, kutinggalkan la dengan sekutu-Nya.” Hendaklah wasiatkan pula kepada tiap thalibul ‘ilm dan tiap muslim untuk takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’aIa dan merasa segala urusannya di awasi oleh-Nya, sebagai implementasi firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang yang takut dengan Rabb mereka yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.” (Q.S. Al-Mulk : 12). Dan firmannya, “Dan bagi orang-orang yang takut dengan Tuhannya di sediakan dua syurga." (Q.S. Ar-Rahman : 46).
Berkata sebagian salaf, “lnti dari ilmu adalah takut kepada Allah”. Berkata pula Abdullah bin Mas'ud Ra, ”Cukuplah takut kepada Allah itu yang di katakan sebagai ilmu dan cukuplah membangkang dari-Nya yang di katakan sebagai kejahilan." Berkata sebagian salaf : “Barangsiapa yang lebih mengenal Allah, niscaya dia lebih takut kepada-Nya.” dan menunjukkan kebenaran, makna ini sabda Nabi Saw : “Adapun aku, demi Allah, adalah orang yang lebih takut kepada Allah daripada kalian dan aku lebih bertaqwa kepada-Nya daripada kalian.” D iriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Oleh karena itulah, kekuatan ilmu seorang hamba terhadap Allah adalah merupakan sebab kesempurnaan taqwa dan keikhlasannya, wuqufnya (berhentinya) dia dari batasan-batasan Allah dan kehati-hatiannya dari kemaksiatan. Allah Ta'ala berfirman, “Sesungguhnya orang yang paling takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya adalah ulama." (Q.S. Fathir : 28). Maka ulama yang mengetahui Allah dan agama-Nya, mereka adalah manusia yang paling takut kepada Allah dan paling bertaqwa kepada-Nya, serta mereka adalah orang yang paling mampu menegakkan agama-Nya. Di atas mereka ada pemimpin-pemimpin mereka dari kalangan Rasul dan Nabi -Nabi kemudian para pengikut mereka dengan lebih baik.
Nabi Saw mengabarkan termasuk tanda-tanda kebahagiaan adalah fahamnya seorang hamba akan agama Allah. Bersabda Nabi Saw, “Barangsiapa di kehendaki Allah atasnya kebaikan niscaya ia akan di fahamkan akan agamanya dan di keluarkan di dalam shahihain dari hadits Mu’awiyah Ra. Tidaklah hal yang demikian ini melainkan di karenakan faham terhadap agama akan mendorong seorang hamba untuk menegakkan perintah Allah, untuk takut kepada-Nya dan memenuhi kewajiban-kewajiban-Nya, menghindari apa-apa yang membuat Nya murka. Faham terhadap agama akan membawanya kepada akhlak yang mulia, amal yang baik dan sebagai nasehat kepada Allah dan hamba-hamba-Nya.
Kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla untuk menganugerahkan kita, seluruh penuntut ilmu dan kaum muslimin seluruhnya, dengan pemahaman di dalam agama-Nya dan istiqamah di atasnya, semoga Allah melindungi kita dari seluruh keburukan jiwa-jiwa kita dan kejelekan amal-amal kita, sesungguhnya Allahlah pelindung dari hal ini dan la Maha memiliki kemampuan atasnya.
Semoga Shalawat dan Salam tercurahkan kepada hamba dan utusan-Nya, Nabi kita Muhammad, keluarganya dan sahabatnya.

Posting Komentar untuk "ILMU DAN KETAQWAAN"