Sunnah Dalam Shalat Yang Sering Terlupakan
Sunnah-Sunnah Dalam Shalat
Dalam shalat ada beberapa sunnah yang sebaiknya di lakukan, hendaknya orang yang shalat berusaha mengamalkannya, barangsiapa yang bertambah amalnya, bertambah pula pahalanya, lebih utama dan lebih dekat.Dengan sunnah-sunnah seperti inilah dua orang yang shalat pada waktu yang sama dapat berbeda dalam pahalanya dengan perbedaan yang cukup jauh, karena yang satu mengerjakan sunnah-sunnah di samping rukun dan wajib, sementara yang kedua hanya mengerjakan rukun-rukun dan wajib-wajibnya saja.
Berikut sunnah yang hendaknya di lakukan ketika akan shalat yang sering terlupakan.
Di antara sunnah-sunnah yang sering terlupakan sebelum melaksanakan shalat adalah :
1. Sutrah (penghalang). Dalam hal ini ada sejumlah sunnah lagi, yaitu :a. Shalat menggunakan sutrah. Sutrah di sunnahkan untuk imam dan munfarid. Adapun makmum, sutrahnya adalah sutrah imam. Kesunnahan sutrah di tunjukkan oleh hadis Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu secara marfu’, “Jika seseorang di antara kamu shalat kepada sesuatu yang dapat menghalanginya dari manusia..” (H.R. Bukhari: 509 dan Imam Muslim: 505).
Hadis-hadis yang berkaitan dengan sutrah ini sangat banyak. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersutrah dengan tempat tidur, dinding, pangkal pohon, kayu, tombak, binatang tunggangan dan yang lainnya.
Sutrah ini di syariatkan, baik ketika shalat di dalam bangunan atau di tanah lapang, baik saat bermukim atau safar, baik khawatir ada orang yang lewat di depan atau tidak, karena hadis-hadisnya tidak membedakan antara di dalam bangunan atau tanah lapang dan karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu shalat menggunakan sutrah, baik pada saat mukim atau safar, sebagaimana dalam hadis Abu Juhaifah Radhiyallahu ‘anhu.
b. Di sunnahkan untuk dekat kepada sutrah. Jika shalat dekat dengan sutrah, maka di sunnahkan jarak antara tempat sujud dan sutrahnya adalah seukuran jalan kambing. Hal ini sebagaimana hadis Sahl bin Sa’ad As-Sa’id Radhiyallahu ‘anhu, “Dahulu jarak antara tempat shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dinding adalah seukuran jalan kambing.” (H.R. Bukhari: 496 dan Imam Muslim: 508). Yang di maksud dengan tempat shalat adalah tempat sujud beliau, dalam riwayat Imam Ahmad dan Abu Dawud di sebutkan, jarak antara keduanya adalah 3 hasta, 3 yaitu jika dalam posisi berdiri.
c. Di sunnahkan mencegah orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat. Hal ini sebagaimana hadis Abu Sa’id Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kamu shalat menghadap sesuatu yang menghalanginya dari manusia, kemudian ada seseorang yang ingin melewatinya, maka cegahlah pada lehernya, jika ia menolak, maka lawanlah, karena berarti ia adalah setan.” (H.R. Imam Muslim: 505).
Juga hadis Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kamu sedang shalat, maka janganlah ia membiarkan seorang pun lewat di hadapannya dan jika ia menolak, maka lawanlah, karena bersamanya ada setan.” (H.R. Imam Muslim: 506).
Adapun jika yang lewat itu seorang wanita, anjing hitam atau keledai, maka wajib hukumnya untuk mencegahnya menurut pendapat yang paling tepat, karena semua itu dapat membatalkan shalat sebagaimana dalam hadis Abu Dzar dalam Shahih Muslim, berbeda dengan selainnya.
Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata, “Mungkin juga dapat di katakan, antara yang lewat yang dapat membatalkan shalat dan yang tidak membatalkan shalat, yang membatalkan shalat wajib untuk di cegah, adapun yang tidak membatalkan shalat tidak wajib di cegah, karena maksimalnya hanya akan mengurangi kualitas shalat, tidak membatalkannya.
Ini berbeda dengan yang membatalkan shalat dan merusaknya, menggandengkan wanita dengan anjing hitam dan keledai bukan karena ketiganya memiliki sifat yang sama menurut pendapat yang benar.
Masing-masing dari tiga hal itu memiliki sifat yang berbeda-beda, wanita menjadi fitnah dan dapat mengganggu konsentrasi orang yang sedang shalat, adapun yang lainnya karena ia mengandung najis dan karena ia adalah setan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Anjing hitam adalah setan.” (H.R. Imam Muslim: 510).
Ada juga yang mengatakan selain itu, wallahu a’lam, Allah memiliki hikmah yang tersembunyi atas hambahambanya dan mereka harus tunduk.
2. Di tekankan untuk bersiwak. Hal ini di tunjukkan orang hadis Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Andai tidak memberatkan atas Umatku atau atas manusia, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak bersama setiap shalat.” (H.R. Bukhari: 887).
Posting Komentar untuk "Sunnah Dalam Shalat Yang Sering Terlupakan"
Terimakasih atas kunjungan anda...