Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Pengertian Ruqyah

Ar-Rukyah

Bacaan-bacaan yang dilafazkan dari Al-Quran & As-Sunah As-Sohihah dan bukan dari yang lain. Ada beberapa faktor manusia menjadi lemah dan sakit diantaranya : Tidak atau kurang bersyukurnya atas nikmat yang Allah berikan.

Transaksi-transaksi ekonomi Ribawi atau mencari nafkah dengan tidak halal (Korupsi, menipu/ berbohong, dsb) Allah berfirman: "Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang ada dibumi.Dan janganlah engkau mengikuti langkah setan,karena sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu". (QS.Al-Baqarah :168).

"Orang-orang yang makan(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) Penyakit gila." (Q.S.Al-Baqarah :275).

Memakan makanan dan minum yang tidak halal dan baik (binatang yang diharamkan, merokok, mabuk, dsb). Life Style tidak sehat menghasilkan pola makan, prilaku Sex dan Pola aktivitas yang sekularistik yang mengundang penyakit. lingkungan sosial yang tidak sehat, ditandai dengan angka kriminalitas yang tinggi, kemiskinan, pengangguran konflik senjata dan berbagai kekerasan fisik ditengah masyarakat.

Lingkungan fisik & biologi tdk sehat disebabkan kesehatan, tanah, air, udara yg tercemar polutan, menipisnya ozon sehingga ekosistem yg ada dibumi rusak, akibat keserakahan manusia. Pemanasan global yg diikuti perubahan iklim yang ekstrim mengakibatkan berbagai kuman penyakit berkembang biak dengan pesat, terjadi krisis pangan, krisis air bersih , dll.

Tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan alQuran dan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Saw berupa ruqyah, merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna.

Allah Swt berfirman : “Dan Jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al-Quran) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu
suatu kegelapan bagi mereka. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh". (Q.S. Fushshilat : 44).

“Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakitpenyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Yunus : 57).

Dengan demikian al-Quran merupakan penyembuhan yang sempurna diantara seluruh obat hati dan juga obat fisik, sekaligus obat bagi seluruh penyakit dunia dan akhirat. Tidak setiap orang mampu dan mempunyai kemampuan untuk melakukan penyembuhan dengan Al-Quran.

Jika pengobatan dan penyembuhan itu dilakukan secara baik terhadap penyakit, dengan didasari kepercayaan dan keimanan, penerimaan yang penuh, keyakinan yang pasti, terpenuhi syarat-syaratnya, maka tidak ada satu penyakitpun yang mampu melawan al-Quran untuk selamanya.

Bagaimana mungkin penyakit-penyakit itu akan menentang dan melawan firman-firman Rabb bumi dan langit yang jika (firman-firman itu) turun ke gunung, maka ia akan memporak-porandakan gunung-gunung tersebut, atau jika turun ke Bumi, niscaya ia akan membelahnya. Oleh karena itu, tidak ada satu penyakit hati dan penyakit fisik pun melainkan didalam Al-Quran terdapat jalan penyembuhannya, sebab kesembuhan, serta pencegahan terhadapnya bagi orang yang dikaruniai pemahaman oleh Allah terhadap Kitab-Nya.

Dan Allah SWT (Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung) telah menyebutkan didalam al-Quran beberapa penyakit hati dan fisik, juga disertai penyebutan penyembuhan hati dan juga fisik.

Adapun penyakit-penyakit hati terdiri dari dua macam, yaitu : penyakit syubhat (kesamaran) atau ragu, dan penyakit syahwat atau hawa nafsu. Allah Yang Mahasuci telah menyebutkan beberapa penyakit hati secara terperinci yang disertai dengan beberapa sebab sekaligus cara penyembuhan penyakit-penyakit tersebut.

Allah berfirman : “Dan Apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al kitab (Al-Quran) sedang Dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. AlAnkabuut : 51).

Al-Allamah Ibnul Qayyim Ra mengemukakan : “Barang siapa yang tidak dapat disembuhkan oleh Al-Quran, berarti Allah tidak memberikan kesembuhan kepadanya. Dan barang siapa yang tidak dicukupkan oleh Al-Quran, maka Allah tidak memberikan kecukupan kepadanya.”

Mengenai penyakit-penyakit badan atau fisik, Al-Quran telah membimbing dan menunjukkan kita kepada pokok-pokok pengobatan dan penyembuhan, dan juga kaidah-kaidah yang dimilikinya. Yakni, bahwa kaidah pengobatan penyakit badan secara keseluruhan terdapat di dalam Al-Quran, yaitu ada tiga poin :

1. Menjaga Kesehatan
2. Melindungi diri dari hal-hal yang dapat menimbulkan penyakit
3. Mengeluarkan unsur-unsur yang merusak badan.

Jika seorang hamba melakukan penyebuhan dengan Al-Quran secara baik dan benar, niscaya dia akan melihat pengaruh yang sangat menakjubkan dalam penyembuhan yang cepat.

Imam Ibnul Qayyim Ra berkata : “Pada suatu ketika aku pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan dokter atau obat penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati dan menyembuhkan diriku dengan surat Al-Fatihah, maka aku melihat pengaruh yang sangat menakjubkan. Aku ambil segelas air zamzam dan membacakan padanya surat Al-Fatihah berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga kudapatkan kesembuhan total. Selanjutnya aku bersandar dengan cara tersebut dalam mengobati berbagai penyakit, dan aku mendapatkan manfaat yang sangat besar. Kemudian aku beritahukan kepada orang banyak yang mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh dengan cepat.”

Demikian juga pengobatan dengan ruqaa (jama’ dari ruqyah) Nabawi yang riwayatnya shahih merupakan obat yang sangat bermanfaat. Dengan ayat dan do’a yang dipanjatkan. Apabila doa tersebut terhindar dari penghalang-penghalang terkabulnya do’a itu, maka ia merupakan sebab yang sangat bermanfaat dalam menolak hal-hal yang tidak disenangi dan akan tercapai hal-hal yang diinginkan.

Yang demikian itu termasuk salah satu obat yang sangat bermanfaat, khususnya yang dilakukan berkali-kali dan do’a pun berfungsi sebagai penangkal bala’ (musibah), mencegah dan menyembuhkannya, menghakangi turunnya atau meringankannya jika ternyata sudah sempat turun.

Rasulullah bersabda : “Tidak ada yang dapat mencegah qadha’ (takdir) kecuali do’a, dan tidak ada yang dapat memberi tambahan pada umur kecuali kebajikan.” Tetapi yang harus dimengerti dengan cermat, yaitu bahwa ayat-ayat, dzikir-dzikir, doa-doa dan beberapa ta’awwudz (permohonan perlindungan kepada Allah) yang dipergunakan untuk mengobati atau untuk ruqyah pada hakikatnya ada pada semua ayat, dzikir-dzikir, doa-doa dan taawudz.

Para ulama telah sepakat membolehkan ruqyah dengan tiga syarat, yaitu :

1. Ruqyah itu dengan menggunakan firman Allah, atau Asma (Nama-nama) dan sifat-Nya atau sabda Rasulullah Saw.

2. Ruqyah itu hendaknya diucapkan dalam bahasa Arab. Kalau tidak bisa, maka boleh dengan bahasa lain yang difahami maknanya.

3. Harus diyakini bahwa bukanlah dzat ruqyah itu sendiri yang memberikan pengaruh, tetapi yang memberikan pengaruh itu adalah kekuasaan Allah Swt, sedangkan ruqyah hanya merupakan salah satu sebab saja.

Posting Komentar untuk "Pengertian Ruqyah"