Jangan Menggambarkan Bagaimana Hakikat Sifat Allah
Akal manusia sangat terbatas, jikapun bisa menganalisa, ia hanya mampu menganalisa materi-materi yang kasat mata atau yang bisa ditangkap oleh indra atau dengan kata lain, akal tidak akan pernah mampu menganalisa perkara-perkara ghaib tanpa adanya bimbingan wahyu.
Oleh karenanya jika ada manusia yang mencoba membayangkan bagaimana sejatinya keadaan Allah Azza wa Jalla tatkala murka, niscaya ia tidak akan sanggup untuk menggambarkannya, sebab hal-hal yang ia bayangkan adalah perkara gaib, tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah pula didengar oleh telinga.
Seandainya pun ia memaksakan diri untuk menggambar-gambarkannya, niscaya yang terlintas di pikirannya tidak jauh dari berbagai bentuk makhluk yang pernah ia lihat dan ia dengar saja.
Itu artinya menggambarkan kaifiyah Allah sama artinya menyerupakan Allah dengan Makhluk-Nya, padahal kita tahu, Allah Azza wa Jalla tidak sama dengan makhluknya, sehingga wajar jika kita dilarang untuk menggambarkan bagaimana bentuk Allah Ta’ala, sebab jika kita membayangkan bentuk Allah sama halnya kita menyerupakan-Nya dengan makhluk.
Sangat tepat jawaban Imam Malik Rahimahullah tatkala beliau ditanya, “Bagaimanakah Allah bersemayam (istiwa) di atas 'Arsy?” Beliau menjawab, “Istiwa‟ sudah dimaklumi, sedangkan bagaimana kaifiah-nya tidaklah kita ketahui, mengimaninya adalah wajib dan bertanya tentang kaifiahnya adalah bid'ah.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Kitab Al-Asma’ Was Sifat : 866).
Oleh karenanya jika ada manusia yang mencoba membayangkan bagaimana sejatinya keadaan Allah Azza wa Jalla tatkala murka, niscaya ia tidak akan sanggup untuk menggambarkannya, sebab hal-hal yang ia bayangkan adalah perkara gaib, tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah pula didengar oleh telinga.
Seandainya pun ia memaksakan diri untuk menggambar-gambarkannya, niscaya yang terlintas di pikirannya tidak jauh dari berbagai bentuk makhluk yang pernah ia lihat dan ia dengar saja.
Itu artinya menggambarkan kaifiyah Allah sama artinya menyerupakan Allah dengan Makhluk-Nya, padahal kita tahu, Allah Azza wa Jalla tidak sama dengan makhluknya, sehingga wajar jika kita dilarang untuk menggambarkan bagaimana bentuk Allah Ta’ala, sebab jika kita membayangkan bentuk Allah sama halnya kita menyerupakan-Nya dengan makhluk.
Sangat tepat jawaban Imam Malik Rahimahullah tatkala beliau ditanya, “Bagaimanakah Allah bersemayam (istiwa) di atas 'Arsy?” Beliau menjawab, “Istiwa‟ sudah dimaklumi, sedangkan bagaimana kaifiah-nya tidaklah kita ketahui, mengimaninya adalah wajib dan bertanya tentang kaifiahnya adalah bid'ah.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Kitab Al-Asma’ Was Sifat : 866).
Posting Komentar untuk "Jangan Menggambarkan Bagaimana Hakikat Sifat Allah"
Terimakasih atas kunjungan anda...