Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Qadha dan Qadar

Di antara sifat Allah Ta’ala adalah Dia berbuat sesuai kehendak-Nya. Tidak terjadi apapun kecuali dengan kehendak-Nya, tidak ada di alam sesuatu pun yang keluar dari takdir-Nya, tidak bersandar kecuali dari pengaturan-Nya, tidak ada yang meliputi takdir yang di takdirkan.

Tidak ada yang bisa melampaui apa yang tertulis di Lauhul Mahfuzh. Dia menghendaki bukan alam yang melakukannya, seandainya Dia menjaga mereka tentu mereka tidak menyelisihi-Nya, seandainya Dia menghendaki mereka semua mentaati-Nya tentu mereka akan mentaati-Nya.

Dia menciptakan makhluk dan perbuatannya. Dia menentukan rezeki mereka dan ajalnya. Dia beri petunjuk siapa yang di kehendaki-Nya dengan rahmat-Nya dan Dia menyesatkan siapa yang di kehendaki-Nya dengan hikmah-Nya. Allah Ta’ala berfirman, “Dia tidak di tanya atas perbuatan-Nya, tetapi mereka yang akan di tanya.” [Q.S. Al-Anbiya` [21] : 23].

Allah Ta’ala juga berfirman, “Sesungguhnya Kami ciptakan segala sesuatu dengan takdir-takdirnya.” [Q.S. Al-Qamar [54] : 49]. Allah Ta’ala juga berfirman, “Dan Dia menciptakan segala sesuatu lalu menentukan takdir-takdirnya.” [Q.S. Al-Furqan [25] : 2].

Allah Ta’ala juga berfirman, “Tidak ada musibah apapun di bumi dan tidak pula di diri kalian melainkan (tercatat) di Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.” [Q.S. Al-Hadid [57] : 22].

Allah Ta’ala juga berfirman, “Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam dan barang siapa yang di kehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.” [Q.S. Al-An'am [6] : 125].

Ibnu 'Umar meriwayatkan bahwa Jibril Alaihissalam berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apa itu iman?” Jawab beliau, “Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari Akhir dan takdir yang baik maupun buruk.” Jibril berkata, “Kamu benar.” Di riwayatkan Imam Muslim [No. 8].

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk dan yang manis maupun yang pahit.” [H.R. Ath-Thabrani dalam Kitab Az-Zawaid lil Haitsami No. 16111].

Di antara do'a Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang di ajarkan kepada Al-Hasan bin 'Ali dalam qunut witir adalah, “Jagalah aku dari keburukan apa yang Engkau takdirkan.” [H.R. Abu Dawud No. 1425].

Kita tidak menjadikan qadha dan takdir Allah sebagai hujjah kita untuk meninggalkan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, bahkan wajib kita beriman dan yakin bahwa Allah memiliki hujjah atas kita dengan turunnya Al-Kitab dan mengutus para rasul.

Allah Ta’ala berfirman, “Agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah di utusnya rasul-rasul itu.” [Q.S. An-Nisa` [4] : 165].

Kita yakin bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak memerintah dan melarang melainkan kepada yang mampu berbuat dan meninggalkan. Dia tidak memaksa siapa pun untuk bermaksiat dan tidak memaksanya meninggalkan ketaatan.

Allah Ta’ala berfirman, “Allah tidak membebani jiwa melainkan sebatas kesanggupannya.” [Q.S. Al-Baqarah [2] : 286].

Dia Ta’ala juga berfirman, “Bertaqwalah kepada Allah semampu kalian.” [Q.S. At-Taghabun [64] : 16].

Allah Ta’ala berfirman, “Pada hari ini setiap jiwa dibalas atas perbuatannya dan tidak tidak ada kezhaliman pada hari ini.” [Q.S. Ghafir [40] : 17].

Ini menunjukkan bahwa hamba memiliki perbuatan dan usaha yang kebaikannya di balas pahala dan keburukannya di balas siksa, meskipun semua terjadi dengan qadha dan takdir Allah.

Posting Komentar untuk "Qadha dan Qadar"