Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Tentang Ketaqwaan

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizqi dari arah yang tidak di sangka-sangka.” (Q.S. Ath-Thalaq /65 : 2-3).

Al-Hafidz Ibnu Katsir Rahimahullah berkata, “Maknanya, barangsiapa bertaqwa kepada Allah dengan melakukan apa yang di perintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang di larang-Nya, niscaya Allah akan memberi-nya jalan keluar serta rizqi dari arah yang tidak di sangka-sangka, yakni dari arah yang tidak pernah terlintas dalam benaknya.” (Tafsir Ibnu Katsir, Q.S. Ath-Thalaq : 2-3).
Para ulama telah menjelaskan apa yang di maksud dengan taqwa, di antaranya, Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani Rahimahullah berkata, “Taqwa yaitu menjaga jiwa dari perbuatan yang membuatnya berdosa dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang dan menjadi sempurna dengan meninggalkan sebagian yang di halalkan.” (Al-Mufradat fi Gharibil Qur'an).
Orang yang melihat dengan kedua bola matanya apa yang di haram-kan Allah atau mendengarnya dengan kedua telinganya apa yang di-murkai Allah Subhanahu wa Ta'ala atau mengambilnya dengan kedua tangannya apa yang tidak di ridlai Allah Subhanahu wa Ta'ala atau berjalan ke tempat yang di kutuk Allah Subhanahu wa Ta'ala, berarti ia tidak menjaga dirinya dari dosa.

Jadi, orang yang membangkang perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala serta melakukan apa yang di larang-Nya, dia bukanlah termasuk orang-orang yang bertaqwa.

Orang yang menceburkan diri ke dalam maksiat, sehingga ia pantas mendapat murka Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka ia telah mengeluarkan dirinya dari barisan orang-orang yang bertaqwa.

Posting Komentar untuk "Tentang Ketaqwaan"