Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

5 Metode Pendidikan Tauhid

Metode berasal dari bahasa yunani “metodos”, selanjutkan kata ini terdiri dari dua suku kata yakni “meta” yang artinya melalui atau melewati dan “hodos” yang memiliki makna jalan atau cara, sehingga metode adalah jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.

Metode-metode yang lebih efektif yaitu, pendidikan dengan keteladanan, pendidikan dengan adat kebiasaan, pendidikan dengan nasehat dan pendidikan dengan memberikan perhatian atau pengawasan dan pendidikan dengan memberikan hukuman.


1) Pendidikan dengan keteladanan

Pendidikan dengan keteladanan berarti pendidikan dengan memberi contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berfikir dan sebagainya, banyak ahli pendidikan yang berpendapat, bahwa pendidikan dengan teladan merupakan metode yang paling berhasil di gunakan.

Seperti pribadi Rasulullah yang tercantum dalam Surat Al-Ahzab: 21), “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab : 21).

Dari ayat di atas di jadikan contoh sebagai dalam hal kebaikan, jika kita melihat sejarah, maka salah satu sebab utama keberhasilan dakwah Nabi Muhammad Saw adalah keteladanan mereka dalam memberikan pelajaran langsung kepada umatnya.

Perkataan dan perbuatan selalu beriringan, bahkan Nabi Muhammad Saw lebih dahulu melakukan suatu perintah sebelum perintah tersebut ia sampaikan kepada kaum muslimin.

Di era yang modern ini, metode keteladanan ini masih sangat di perlukan dalam dunia pendidikan, terlebih lagi pendidikan dalam keluarga, keteladanan akan memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi tercapainya tujuan pendidikan, begitu pula dalam hal pendidikan tauhid dan orang tua merupakan contoh tauladan utama sebagai panutan bagi anak-anaknya.


2) Pendidikan dengan pembiasaan

Pembiasaan adalah proses untuk membuat orang menjadi biasa, jika di kaitkan dengan metode pendidikan Islam, maka metode pembiasaan merupakan cara yang dapat di gunakan untuk membiasakan anak berpikir, bersikap dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama Islam.

Metode ini sangat efektif untuk anak-anak, karena daya rekam dan ingatan anak yang masih sangat kuat sehingga pendidikan penanaman nilai moral, terutama ketauhidan kedalam jiwanya sangat efektif untuk di lakukan.

Misalnya latihan beribadah, latihan berdo'a di setiap aktivitas, dari sini ketauhidan anak akan tumbuh melalui latihan-latihan dan pembiasaan yang di terimanya.


3) Pendidikan dengan memberikan nasehat

Yang di maksudkan dengan nasehat adalah penjelasan tentang kebenaran dan kemaslahatan dengan tujuan menghindarkan orang yang di nasehati dari bahaya serta menunjukkannya ke jalan yang benar.

Memberi nasehat merupakan salah satu metode penting dalam pendidikan Islam, nasehat yang dapat melekat dalam diri anak jika di ulang secara terus menerus, namun nasehat saja tidaklah cukup ia harus di dukung oleh keteladanan yang baik dari orang yang memberi nasehat.

Jika pendidik mampu menjadi teladan maka nasehat yang ia sampaikan akan sangat berpengaruh terhadap jiwa peserta didik, nasehat ini juga harus di mulai sejak anak masih kecil, selain sebagai sarana pendidikan tauhid juga sebagai dorongan dan motivasi anak untuk belajar berbicara.

Kemampuan bahasa anak akan diiringi oleh kemampuan otaknya juga, maksudnya ketika ia mendengarkan sebuah nasehat ia akan merekam setiap kosa kata yang ia dengar dalam memorinya, serta akalnya juga mencoba memahami setiap kosa kata sampai kalimat yang ia dengar, oleh karena itu bahasa yang di gunakan pendidik haruslah sederhana dan jelas.


4) Pendidikan dengan perhatian atau pengawasan

Yang di maksud pendidikan dengan perhatian adalah senantiasa mencurahkan perhatian penuh dan mengikuti perkembangan aspek akidah dan moral anak, mengawasi dan memperhatikan kesiapan mental dan sosial, di samping selalu bertanya tentang situasi pendidikan jasmani dan kemampuan ilmiyahnya.

Demikianlah metode dalam pendidikan dengan pengawasan, metode tersebut seperti yang kita lihat adalah metode yang lurus, jika di tetapkan, maka anak kita akan menjadi penyejuk hati, menjadi anggota masyarakat yang shaleh, bermanfaat bagi umat Islam.

Karenanya, hendaklah kita senantiasa memperhatikan dan mengawasi anak-anak dengan sepenuh hati, pikiran dan perhatian, perhatian segi keimanan, rohani, akhlak, ilmu pengetahuan, pergaulan dengan orang lain, sikap emosi segala sesuatunya.

Dengan begitu anak kita akan menjadi seorang mukmin yang bertaqwa, di segani, di hormati dan terpuji, hal ini semua tidak mustahil jika ia di berikan pendidikan yang baik dan kita berikan sepenuhnya hak serta tanggung jawab kita kepadanya.


5) Pendidikan dengan memberikan hukuman

Dalam bahasa Arab hukuman di istilahkan dengan “iqab”. Kata “iqab” bisa juga berarti balasan. Prinsip pokok dalam mengaplikasikan pemberian hukuman yaitu bahwa hukuman adalah jalan yang terakhir dan harus di lakukan secara terbatas dan tidak menyakiti anak didik.

Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk menyadarkan peserta didik dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, metode ini tujuannya mengajarkan adab yang merupakan elemen utama dalam pendidikan.

Hukuman harus di lakukan pada waktu yang tepat, sarana yang tepat, tidak berbahaya dan membahayakan orang lain dan anak harus tahu kenapa di beri hukuman, metode ini hanyalah untuk menjadikan anak jera dan tidak mengulangi kesalahannya.

Posting Komentar untuk "5 Metode Pendidikan Tauhid"