Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Adab-Adab Kepada Allah

Tentang Adab Kepada Allah

Allah berfirman sehubungan dengan masalah adab ini, yaitu : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." (Q.S. At-Tahrim : 6).

Menurut Ibnu Abbas dan lain-lainnya, maksud ayat ini, didiklah dan ajarilah mereka, kata adab merupakan himpunan dari beberapa hal, jadi adab artinya himpunan perkara-perkara yang baik pada diri hamba, ada pula kata ma'dabah, yang artinya makanan yang di kerubuti beberapa orang untuk di makan, sedangkan ilmu adab artinya ilmu yang mengatur kebagusan lisan, ucapan, membaguskan lafazh-lafazhnya, menjaganya dari kesalahan dan kekeliruan, yang merupakan cabang dari adab secara umum.

Adab dalam pembahasan ini ada tiga macam, yaitu :
- Adab bersama Allah.
- Adab bersama Rasulullah dan syari'atnya.
- Adab bersama makhluk Allah.

Adab bersama Allah ada 3 (tiga) macam, yakni :

- Menjaga mu'amalah dengan-Nya agar tidak di nodai kekurangan.
- Menjaga hati agar tidak berpaling kepada selain-Nya.
- Menjaga kehendak agar tidak bergantung kepada sesuatu yang di benci Allah.

Abu Ali Ad-Daqqaq berkata,"Dengan ketaatannya kepada Allah, seorang hamba bisa mencapai syurga dan dengan adabnya dia bisa mencapai ketaatan kepada Allah." Dia juga pernah berkata, "Aku pernah melihat seseorang yang hendak mengulurkan tangan ke arah hidung-nya, namun kemudian dia mengurungnya karena menjaga adab di hadapan Allah."

Yahya bin Mu'adz berkata,"Siapa yang memelihara adab Allah, maka dia termasuk orang-orang yang di cintai Allah."
Ibnul-Mubarak berkata, "Adab yang sedikit lebih kami butuhkan
daripada ilmu yang banyak."

Al-Hasan Al-Bashri pernah di tanya tentang adab yang paling bermanfaat, maka dia menjawab, "Memahami agama, berzuhud di dunia dan mengetahui hak-hak Allah atas dirimu."
Al-Junaid pernah berkata kepada Abu Hafsh, "Engkau telah mendidik rekan-rekanmu dengan adab para sultan." Maka Abu Hafsh menyahut, "Adab yang baik secara zhahir merupakan tanda adab yang baik di dalam batin.

Adab bersama Allah adalah kebersamaan yang baik dengan-Nya, menyelaraskan gerak zhahir dan batin berdasarkan pengagungan dan rasa malu, seperti suasana dalam pertemuan para raja di hadapan para punggawanya."

Tiga tingkatan manusia dalam kaitannya dengan adab, yaitu :


- Ahli dunia, yang adab mereka berkisar pada masalah kefasihan bicara, sastra bahasa, menjaga ilmu, nasab para raja dan syair-syair.
- Ahli agama, yang adabnya berkisar pada masalah melatih jiwa, mendidik anggota tubuh, menjaga hukum dan meninggalkan nafsu dan syahwat.
- Ahli hal-hal yang bersifat khusus, yang adab mereka berkisar pada masalah mensucikan hati, memperhatikan hal-hal yang tersembunyi, memenuhi janji, menjaga waktu, membaguskan adab dan taqarrub.

An-Nawawy berkata, "Siapa yang tidak memiliki adab waktu, maka waktunya akan menjadi kebencian." Perhatikanlah keadaan para rasul bersama Allah, seruan dan doa mereka, tentunya engkau akan mendapatkan, bahwa semua tindakan mereka tidak lepas dari adab.

Posting Komentar untuk "Adab-Adab Kepada Allah"