Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Hakikat Yaqin yang Merupakan Ruh Amal Hati dan Ruh Amal Panca Indera

Yaqin merupakan bagian dari iman, tak ubahnya kedudukan ruh dari badan, dengan yaqin ini orang-orang yang memiliki ma'rifat menjadi terhormat, banyak orang yang berlomba karenanya, orang-orang yang beramal berusaha mendapatkannya dan semua isyarat mereka tertuju kepadanya.

Jika sabar berpasangan dengan yaqin, maka akan lahir kepemimpinan dalam agama, sebagaimana firman-Nya, "Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami." (Q.S. As-Sajdah : 24).

Allah mengkhususkan orang-orang yang yaqin, bahwa hanya merekalah yang bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat dan bukti-bukti keterangan, sebagaimana firman-Nya, "Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yaqin." (Q.S. Adz-Dzariyat : 20).

Allah juga mengkhususkan orang-orang yang yakin, bahwa hanya merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk dan keberuntungan di antara para penduduk bumi, "Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah di turunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah di turunkan sebelummu serta mereka yang yaqin akan adanya (kehidupan) akhirat, mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabbnya dan merekalah orang orang yang beruntung." (Q.S. Al-Baqarah : 4-5).

Allah juga mengabarkan bahwa para penghuni neraka adalah mereka yang tidak yaqin,"Dan apabila di katakan (kepada kalian), 'Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya', niscaya kalian menjawab, 'Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyaqininya)'." (Q.S. Al-Jatsiyah : 32).

Yaqin merupakan ruh amal hati, yang sekaligus merupakan ruh amal anggota tubuh dan merupakan hakikat sifat shidiq serta inti Islam, di riwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dari Nabi Saw, beliau bersabda, "Janganlah sekali-kali kamu membuat seseorang ridha dengan kemurkaan Allah dan janganlah sekali-kali kamu memuji seseorang dengan mengatas namakan karunia Allah dan janganlah sekali-kali kamu mencela seseorang selagi Allah tidak mengizinkanmu, karena sesungguhnya rizqi Allah tidak di hela kepadamu karena hasrat seseorang yang berhasrat dan tidak di tolak darimu karena kebencian seseorang yang benci dan sesungguhnya Allah, dengan keadilan dan neraca-Nya Dia menjadikan ruh dan kegembiraan ada dalam ridha dan yaqin, menjadikan kekhawatiran dan kesedihan ada dalam keragu-raguan dan kemarahan."

Yaqin merupakan pasangan tawakal, karena itu ada yang menafsirkan tawakkal dengan kekuatan keyakinan, yang benar Insya Allah adalah tawakal merupakan buah yaqin, maka ada baiknya jika petunjuk di sertai dengan yaqin, selagi yaqin sampai ke dalam hati, maka ia akan memenuhinya dengan cahaya dan kemuliaan, membersihkannya dari keragu-raguan dan kemarahan, kekhawatiran dan kesedihan mengisinya dengan cinta kepada Allah, rasa takut, ridha, syukur, tawakal dan penyandaran kepada-Nya, jadi yaqin merupakan materi semua kedudukan.

Ada perbedaan pendapat tentang kedudukan yaqin, apakah sebagai keadaan yang di usahakan ataukah merupakan pemberian? Ada yang berpendapat, yaqin merupakan ilmu yang di susupkan ke dalam hati, yang berarti bukan di peroleh karena usaha, begini jika persoalannya di katakan begitu, "Yaqin adalah merupakan tambahan iman, sementara iman di peroleh dengan usahaa atau ikhtiar."

Dan yaqin juga di peroleh karena usaha jika di tilik dari sebab-sebabnya dan merupakan pemberian, jika di tilik dari dzatnya, ilmu masih di mungkinkan untuk di ragukan, sedangkan di dalam yaqin tidak ada keraguan sama sekali.

Yaqin juga mengajak untuk tidak terlalu berharap, tidak terlalu berharap mengajak kepada zuhud, sementara zuhud menghasilkan hikmah dan hikmah mendorong untuk memandang akibat di kemudian hari, ada tiga tanda yaqin, yaitu :


- Tidak terlalu banyak bergaul dengan manusia.
- Tidak memuji mereka jika mendapat pemberian.
- Tidak mencela mereka jika tidak mendapat pemberian mereka.
Di kembangkan lagi ada tiga tanda lainnya secara hakikat, yaitu memandang kepada Allah dalam segala sesuatu, kembali kepada-Nya dalam segala sesuatu dan memohon pertolongan kepada-Nya dalam keadaan bagaimana pun.

Yaqin merupakan kemantapan ilmu yang tidak dapat di ubah dan tidak pula di ganti serta tidak berubah apa yang ada di dalam hati, seberapa jauh kedekatan mereka dengan taqwa, maka sejauh itu pula mereka bisa mengetahui yaqin.

Dasar taqwa adalah menyalahi apa yang di larang atau menyalahi nafsum, sejauh mana mereka memisahkan diri dari nafsu, maka sejauh itu pula mereka akan mencapai yaqin.

Yaqin merupakan pengendali hati, kesempurnaan iman terjadi karenanya, Allah bisa di ketahui dengan yaqin dan dengan akal ada pemikiran tentang Allah.

Yaqin itu ada tiga macam, yaitu :

- Yaqin pengabaran.
- Yaqin pembuktian.
- Yaqin kesaksian.
Yaqin pengabaran artinya ketenangan hati dan kepercayaannya terhadap kabar yang di sampaikan pemberi kabar.

Yaqin pembuktian setingkat di atas yaqin pengabaran, yaitu penerimaan pengabaran itu dengan di sertai dalil dan bukti keterangan, hal ini sebagaimana umumnya pengabaran tentang iman, tauhid dan Al-Qur'an yang di kuatkan Allah dengan berbagai dalil, perumpamaan dan bukti-bukti keterangan yang menunjukkan kebenaran pengabaran-Nya, dengan begitu manusia bisa menerima yaqin dari dua sisi, dari sisi pengabaran dan sekaligus dari sisi dalil.

Tingkatan ketiga, yaitu yaqin pengungkapan, dengan yaqin ini seakan-akan hati mereka bisa merasakan kehadiran pemberi kabar di hadapannya, sehingga pada saat itu kaitan iman kepada yang gaib dengan hati seperti obyek pandangan dengan mata, ini merupakan tingkatan pengungkapan yang paling tinggi.

Jika tabir di singkap, maka keyakinan akan bertambah." Ini bukan sabda Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam dan tidak pula merupakan perkataan Ali seperti anggapan sebagian orang, sebagian orang ada yang berkata, "Aku bisa melihat syurga dan neraka secara hakiki." Ada yang bertanya, "Bagaimana hal itu bisa terjadi?" Dia menjawab, "Aku melihatnya dengan kedua mata Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam. Aku melihat dengan kedua mata beliau lebih baik daripada aku melihat dengan kedua mataku sendiri, karena pandanganku bisa salah semuanya, lain dengan pandangan beliau." Yaqin membuatnya siap mengemban beban dan menghadapi bahaya serta mendorongnya untuk maju terus kedepan.

Jika yaqin tidak di sertai ilmu, maka ia membawanya kepada kerusakan, sedangkan ilmu menyuruhnya untuk mundur ke belakang dan jika ilmu tidak di sertai yaqin, maka pelakunya tidak mau bergerak dan tidak mau berusaha.

Jika hakikat yaqin sudah sempurna pada diri hamba, maka cobaan bagi dirinya sama dengan nikmat dan kelapangan sama dengan musibah.

Yaqin merupakan kendaraan orang yang meniti jalan ini dan merupakan puncak derajat orang awam, yaqin adalah juga merupakan langkah pertama orang yang khusus.
Yaqin membawa pejalan kepada Allah, ilmu adalah yang mendorongmu untuk berbuat dan yaqin adalah yang membawa dirimu. Yaqin adalah kendaraan yang di tunggangi orang yang berjalan kepada Allah, tanpa adanya yaqin, seorang pelancong tidak akan sampai kepada Allah.
Jadikan yaqin ini sebagai akhir atau puncak derajat orang-orang awam, karena memang inilah akhir perjalanan mereka, kemudian dia menceritakan perkataan seseorang, bahwa yaqin merupakan langkah pertama orang-orang yang khusus.

Dengan kata lain, yaqin bukan merupakan tempat kedudukan mereka, tapi merupakan permulaan perjalanan mereka, dari yaqin inilah mereka memulai perjalanan, sebab orang-orang khusus ini melakukan perjalanan ke inti pemaduan dan kefanaan dalam mempersaksikan hakikat, hasrat tidak pernah berhenti dan tidak terhambat oleh rupa.

Selanjutnya Insya Allah Tiga Derajat Yaqin...

Posting Komentar untuk "Hakikat Yaqin yang Merupakan Ruh Amal Hati dan Ruh Amal Panca Indera "