Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Jenis-Jenis Kedermawan

Kedermawanan itu ada sepuluh macam, yaitu :
1. Kedermawanan dengan pengorbanan jiwa. Ini merupakan tingkatan yang paling tinggi, seperti yang di katakan dalam syair, "Kedermawanan dengan jiwa yang di hindari orang bakhil pengorbanan jiwa adalah puncak tertinggi kedermawanan."


2. Kedermawanan dengan kekuasaan.
Kedermawanan orang yang memiliki kekuasaan membuatnya tidak mempedulikan kekuasaannya dan dia lebih mengutamakan keperluan orang lain yang perlu di bantu.

3. Kedermawanan dengan kesenangan, ketenangan dan istirahatnya.
Dia mengabaikan waktu istirahatnya untuk berpayah-payah demi kemaslahatan orang lain, sampai-sampai dia tidak sempat tidur.

4. Kedermawanan dengan ilmu.
Ini juga termasuk tingkatan yang paling tinggi, karena mendermakan ilmu lebih baik daripada mendermakan harta, karena ilmu lebih mulia daripada harta.

5. Kedermawanan dengan memanfaatkan kedudukan, seperti meminta tolong kepada seseorang untuk menemui seorang pemimpin.

6. Kedermawanan dengan memanfaatkan badan dengan berbagai jenisnya, sebagaimana sabda Nabi Saw : "Pada setiap persendian salah seorang seorang di antara kalian ada shadaqahnya, setiap hari yang padanya matahari terbit, lalu dia bertindak secara adil di antara dua orang adalah shadaqah.

Membantu orang berkaitan dengan hewan tunggangannya, lalu dia menaikkannya ke atas punggungnya atau dia mengangkatkan barang dagangannya ke atasnya adalah shadaqah.
Kata-kata yang baik adalah shadaqah, setiap langkah kaki waktu seseorang berjalan menuju shalat adalah shadaqah.
Menyingkirkan gangguan dari jalan adalah shadaqah." (H.R. Muttafaq'alaihi).

7. Kedermawanan dengan kehormatan diri, seperti yang dilakukan Abu Dhamdham, seorang shahabat. Setiap pagi dia berkata, "Ya Allah, aku tidak mempunyai harta yang bisa kushadaqahkan kepada manusia, maka aku bershadaqah kepada mereka dengan kehormatan diriku. Siapa yang mencaciku atau menuduhku, maka sudah terbebas dari pembayaran tebusan kepadaku." Nabi Saw yang mendengarnya lalu bersabda, "Siapakah di antara kalian yang bisa berbuat seperti Abu Dhamdham?" Kedermawanan seperti ini bisa membersihkan dada, menenangkan hati dan membuat seseorang tidak ingin bermusuhan dengan orang lain.

8. Kedermawanan dengan kesabaran dan menahan diri.
Ini merupakan tingkatan yang mulia dan lebih bermanfaat bagi pelakunya daripada mendermakan harta, tidak ada yang bisa melakukannya kecuali orang yang memiliki jiwa besar.

Siapa yang tidak bisa menjadi dermawan dengan hartanya, maka dia bisa bederma dengan kesabarannya. Allah menetapkan hukum qishash, tapi siapa yang melepaskan hak tebusan, maka itu merupakan tebusan bagi dosanya, dengan kedermawanan ini seseorang bisa merasakan pahalanya di dunia dan di akhirat.

9. Kedermawanan dengan akhlak, perilaku dan budi pekerti yang baik, ini di atas tingkatan kedermawanan dengan sabar, menguasai diri dan maaf.
Tingkatan ini dapat mengangkat pelakunya ke derajat orang yang puasa pada siang harinya dan shalat tahajjud pada malam harinya, serta dapat memberatkan timbangan. Nabi Saw bersabda : "janganlah sekali-kali engkau menghina sedikit pun dari hal yang ma'ruf, sekalipun engkau menemui saudaramu dengan wajah yang berseri."

10. Kedermawanan dengan membiarkan apa yang ada di tangan manusia dan tidak menengok kepadanya serta tidak mengusiknya dengan apa pun.

Posting Komentar untuk "Jenis-Jenis Kedermawan"