Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

TAKUTLAH BERBUAT DZALIM DAN ANIAYA

Takutlah berbuat dzalim dan aniaya

Allah Swt berfirman, selain dari orang-orang yang beriman dan mengerjakan perbuatan baik, mengingat Allah sebanyak-banyaknya dan mendapat kemenangan sesudah di dzalimi dan orang-orang yang dzalim itu nanti mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali. (Q.S. As-Syu'ara : 227). Rasulullah Saw bersabda, "Kedzaliman adalah kegelapan pada hari kiamat." Di tempat lain, Beliau Saw bersabda, "Barangsiapa berbuat dzalim dengan sejengkal tanah, pada hari kiamat Allah membebaninya dengan tujuh lapis tanah."
Seorang ulama salaf berkata, "Janganlah kau dzalimi orang-orang lemah (dhu'afa), jika mendzalimi mereka, kamu termasuk orang-orang kuat yang jahat."

Jabir Ra meriwayatkan : Ketika orang-orang yang berhijrah ke Habasyah (Ethiopia) kembali kepada Rasulullah Saw, beliau bertanya, "Akankah kalian memberitahukan kepadaku ketakjuban yang lain yang kalian lihat di tanah Habasyah?” Qutaybah dan di tengah mereka ada Ali Ra menjawab, "Wahai Rasulullah, ketika pada suatu hari kami sedang duduk-duduk, tiba-tiba lewat di hadapan kami seorang nenek-nenek dari penduduk Habasyah sambil memikul sebuah tempat air di kepalanya. Lalu, dia melewati seorang anak muda yang juga penduduk Habasyah, anak muda itu menepuk pundak nenek tersebut dan mendorongnya hingga terjatuh sehingga tempat airnya pecah, ketika nenek itu berdiri, dia memandang kepada anak muda itu dan berkata, "Engkau akan tahu, wahai pendurhaka, Allah perlihatkan Al-Kursiy dan mengumpulkan orang-orang terdahulu, kemudian tangan dan kaki mengatakan apa yang telah mereka lakukan, kelak engkau akan tahu perkaraku dan perkaramu."

Kemudian, Rasulullah Saw bersabda, bahwa ada lima orang yang Allah murkai, jika Dia berkehendak, Dia menimpakan kemurkaan-Nya kepada mereka di dunia, jika tidak, pada hari kiamat, Dia menempatkan mereka di neraka. Mereka itu adalah pertama, pemimpin kaum yang merampas hak rakyat, tidak berbuat adil terhadap mereka dan tidak mencegah penganiayaan kepada mereka. Kedua, pemimpin kaum yang di taati, tidak berlaku adil di antara orang-orang kuat dan orang-orang lemah dan berbicara menurut hawa nafsu. Ketiga, seseorang yang tidak menyuruh keluarga dan anaknya agar taat kepada Allah dan tidak mengajarkan ajaran-ajaran agama kepada mereka. Keempat, seseorang yang mempekerjakan buruh tetapi tidak membayarkan upahnya. Kelima, seseorang yang berbuat dzalim dengan tidak memberi nafkah istrinya.

Abdullah bin Salam Ra berkata, "Ketika Allah menciptakan makhluk, mereka berdiri di atas kaki dan kepala mereka di tengadahkan ke langit. Mereka berkata, "Wahai Tuhanku, bersama siapakah Engkau? Allah menjawab, "Bersama orang yang teraniaya hingga di kembalikan kepadanya haknya."

Wahab bin Munabbih Ra berkata, "Seorang pembesar membangun sebuah istana. Lalu, datang seorang nenek tua yang miskin dan membangun gubuk kecil tempat tinggalnya di samping istana itu. Pada suatu hari, pembesar itu menunggang kuda dan mengelilingi istananya. Kemudian, dia melihat ada sebuah gubuk. Dia bertanya, "Milik siapa gubuk ini? Ada yang menjawab bahwa gubuk itu tempat tinggal seorang nenek tua. Dia memerintahkan pengawalnya untuk menghancurkan gubuk itu. Kemudian, nenek tua itu datang dan melihat gubuknya telah hancur. Nenek itu bertanya, "Siapa yang telah menghancurkannya? Ada yang menjawab bahwa pembesarlah yang telah menghancurkannya. Lalu, dia menengadahkan kepalanya ke langit dan berdo'a, "Wahai Tuhanku, aku ini teraniaya, di mana Engkau berada? Segera Allah menyuruh malaikat Jibril As untuk membalikkan istana itu beserta seluruh isinya.”
Abu Umamah Ra berkata, "Pada hari kiamat, seorang dzalim di datangkan hingga ketika berada di atas jembatan Neraka Jahanam, dia di temui seseorang yang pernah dia aniaya. Orang-orang yang teraniaya terus-menerus menuntut orang-orang dzalim hingga tidak ada lagi kebaikan di tangan orang-orang zalim itu, jika orang-orang yang teraniaya tidak menemukan kebaikan di tangan orang-orang dzalim, mereka memikulkan kejelekan-kejelekan mereka ke pundak orang-orang dzalim menurut kadar kedzaliman mereka, sehingga mereka di lemparkan ke dasar neraka."

Abdullah bin Anis berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Pada hari kiamat, semua hamba di kumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki dan telanjang. Lalu, ada seruan yang suaranya terdengar dari jauh seperti yang terdengar dari dekat, ‘Akulah Raja yang di sembah, yang tidak membutuhkan siapapun dari penghuni syurga agar masuk syurga dan tidak membutuhkan seorang pun dari penghuni neraka agar masuk neraka dan di sisinya ada keteraniayaan hingga tamparan dan selebihnya.

Tuhanmu tidak mendzalimi siapa pun." Lalu, kami bertanya, "Wahai Rasulullah, Bagaimana kami datang dalam keadaan tanpa alas kaki dan telanjang? Beliau menjawab, "Bagi kebaikan dan kejelekan ada balasan yang setimpal. Tuhanmu tidak mendzalimi siapa pun."

Di kisahkan bahwa seorang Kisra mengambil seorang guru untuk mengajari dan mendidik anaknya. Pada suatu hari, setelah anak itu dewasa dan memperoleh banyak ilmu, guru itu memukul anak tersebut dengan pukulan yang sangat keras tanpa kesalahan dan sebab apa pun. Anak itu pun menaruh dendam kepada gurunya hingga dia dewasa dan di angkat menjadi raja sepeninggal ayahnya. Lalu, dia memanggil gurunya dan bertanya, "Mengapa dulu engkau memukulku dengan pukulan yang sangat keras tanpa kesalahan dan sebab apapun? Guru itu menjawab, "Ketahuilah, wahai Raja, sepeninggal ayahmu, aku ingin engkau merasakan pukulan, sehingga di kemudian hari engkau tidak tega mendzalimi siapa pun." Raja itu berkata, "Kalau begitu, semoga Allah membalasmu dengan balasan yang lebih baik." Lalu, raja itu mempersilahkan gurunya pulang.

Allah Swt berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim dengan cara yang tidak lurus, sesungguhnya mereka akan memakan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala." (Q.S An-Nisaa' : 10).

Qatadah berkata, "Ayat ini turun berkenaan dengan seseorang dari Bani Ghathfan yang menguasai harta saudaranya yang masih kecil dan yatim pula lalu, dia memakannya."

Posting Komentar untuk "TAKUTLAH BERBUAT DZALIM DAN ANIAYA"