Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

PERKARA YANG DI SANGKA RIYA JUGA SYIRIK, PADAHAL TIDAK!

1. Pujian manusia untuk seseorang terhadap perbuatan baiknya.
Dari Abu Dzar, dia berkata, ditanyakan kepada Rasulullah Saw, yaitu : "Beritakan kepadaku tentang seseorang yang melakukan amalan kebaikan dan orang-orang memujinya padanya!" Beliau Saw bersabda : "Itu adalah kabar gembira yang segera bagi seorang mukmin." (H.R. Imam Muslim).

2. Giatnya seorang hamba melakukan ibadah pada saat dilihat oleh orang-orang yang beribadah.
Al-Maqdisi berkata : "Terkadang seseorang bermalam bersama orang-orang yang melaksanakan shalat tahajjud, lalu mereka semua melakukan shalat di sebahagian besar waktu malamnya, sedangkan kebiasaan orang itu melakukan shalat malam satu jam, sehingga ia pun menyesuaikan dengan mereka atau mereka berpuasa, lalu ia pun berpuasa, seandainya bukan karena orang-orang itu, semangat tersebut tidak muncul, mungkin ada seseorang yang menyangka bahwa perbuatan itu merupakan riya, padahal tidak mutlak demikian, bahkan padanya terdapat perincian, bahwasanya setiap mukmin menyukai beribadah kepada Allah Ta'ala, tetapi terkadang banyak kendala yang menghalanginya dan kelalaian telah menyeretnya, sehingga dengan menyaksikan orang lain itu, maka kemungkinan menjadi faktor yang menyebabkan hilangnya kelalaian tersebut, kemudian ia dapat menguji urusannya itu, dengan cara menggambarkan orang-orang lain itu berada di suatu tempat yang dia dapat melihat mereka, namun mereka tidak dapat melihatnya, jika dia melihat jiwanya ringan melakukan ibadah, maka itu untuk Allah, jika jiwanya merasa berat, maka keringanan jiwanya di hadapan orang banyak itu merupakan riya, bandingkan perkara lainnya dengan ini.”

Kemalasan seseorang ketika sendirian masuk dalam konteks sabda Nabi Saw, yaitu : "Sesungguhnya serigala itu hanyalah memakan kambing yang menyendiri, sedangkan semangatnya masuk ke dalam bab melaksanakan." Rasululllah Saw bersabda : "Hendaklah kamu menetapi jama'ah.”

3. Membaguskan dan memperindah pakaian, sandal dan semacamnya.
Di dalam Shahih Muslim, dari Abdullah bin Mas'ud Ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda : "Tidaklah tiga orang tinggal di sebuah desa atau padang pasir, shalat (jama'ah) tidak ditegakkan pada diri mereka kecuali mereka akan dikuasai oleh syetan, maka hendaklah kamu menetapi jama'ah, karena sesungguhnya serigala itu hanyalah memakan kambing yang menyendiri." (H.R. Abu Dawud)."

"Tidak akan masuk syurga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat biji sawi." Seorang laki-laki bertanya : "Ada seseorang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus, apakah termasuk kesombongan?." Beliau Saw menjawab : "Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan, kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (H.R. Imam Muslim).

4. Tidak menceritakan dosa-dosanya dan menyembunyikan.
Ini merupakan kewajiban menurut syari'at atas setiap muslim, tidak boleh menceritakan kemaksiatan-kemaksiatan berdasarkan sabda Nabi Saw : "Semua umatku akan diampuni (atau: tidak boleh di ghibah) kecuali orang yang melakukan kemaksiatan dengan terang-
terangan dan sesungguhnya termasuk melakukan kemaksiatan dengan terang-terangan, yaitu seseorang yang melakukan perbuatan (kemaksiatan) pada waktu malam dan
Allah telah menutupinya (yakni, tidak ada orang yang mengetahuinya), lalu ketika pagi dia mengatakan : "Hai Fulan, kemarin aku melakukan ini dan itu", padahal pada waktu malam Allah telah menutupinya, namun ketika masuk waktu pagi dia membuka tirai Allah terhadapnya.” (H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Menceritakan dosa-dosa memiliki banyak kerusakan dan bukan di sini perinciannya, diantaranya, mendorong seseorang untuk berbuat maksiat di tengah-tengah hamba dan menyepelekan perintah-perintah Allah Ta'ala, barangsiapa menyangka bahwa menyembunyikan dosa-dosa merupakan riya dan menceritakan dosa-dosa merupakan keikhlasan, maka orang itu telah dirancukan oleh syetan. Kita berlindung kepada Allah Azza wa Jalla darinya.

5. Seorang hamba yang meraih ketenaran dengan tanpa mencarinya.
Al-Maqdisi berkata : "Yang tercela, adalah seseorang mencari ketenaran, adapun adanya ketenaran dari sisi Allah Ta'ala tanpa usaha menusia untuk mencarinya, maka demikian itu tidak tercela, namun adanya ketenaran itu merupakan cobaan bagi orang-orang yang lemah imannya.
Demikian, beberapa penjelasan berkaitan dengan riya, semoga Allah Azza wa Jalla menjauhkan kita semua dari sifat buruk ini, baik dalam perkataan maupun perbuatan, serta semoga menjadikan kita termasuk orang-orang yang ikhlas dalam beramal.

Posting Komentar untuk "PERKARA YANG DI SANGKA RIYA JUGA SYIRIK, PADAHAL TIDAK!"