Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

MAQAM SABAR

Maqam Sabar

Dalam menempuh maqamat dibutuhkan kesabaran, karena jika seorang salik tidak mempunyai kesabaran, maka ia tidak akan mendapatkan hasil apa-apa, sabar adalah salah satu maqam seorang salik, sabar adalah salah satu sifat manusia beriman, sabar adalah tanda manusia bertaqwa, barangsiapa menghiasi diri dengan sifat sabar, maka ia akan mendapatkan ridha Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
Imam Al-Ghazali mengatakan, "Sabar berarti bersemayamnya pembangkit ketaatan sebagai ganti pembangkit hawa-nafsu." Karena, ibadah fardhu tidak akan bisa dijalankan dan maksiat tidak akan bisa ditinggalkan jika seseorang tidak mempunyai kesabaran, seorang salik yang menjalankan dua misi ini selalu membutuhkan kesabaran.

Imam Al-Junaid mengatakan, "Sabar berarti mendorong jiwa agar senantiasa bersama Allah Ta'ala dengan tanpa merasa susah." Sahl At-Tusturi mengatakan, "Sabar berarti menanti kelapangan (jalan keluar, solusi) dari Allah."


Para ulama berbeda-beda dalam mendefinisikan sabar, namun demikian, meskipun bahasa yang mereka pergunakan berbeda-beda, tetapi makna dan tujuan yang ingin dicapai adalah sama.
 

Keutamaan Sabar
Banyak sekali ayat Al-Qur'an yang mendorong umat Islam untuk bersabar, Allah menyebut orang-orang sabar dengan beragam nama dan sifat, banyak sekali derajat tinggi dan kebaikan yang disandarkan dengan kata sabar. Allah mengatakan bahwa derajat tinggi dan kebaikan adalah buah dari sifat sabar. Allah berfirman : "Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar." (Q.S. As-Sajadah : 24). 


"Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl : 96). "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupknn pahala mereka tanpa batas." (Q.S. Az-Zumar : 10).

Semua pahala ibadah kadar dan besarannya dikaitkan dan ditentukan dengan tingkat kesabaran seseorang, Allah memberikan pahala dan balasan yang berlimpah bagi orang yang bersabar. Allah mengumpulkan banyak kebaikan dan pahala bagi orang yang mampu bersabar, di mana hal ini tidak dilakukan-Nya terhadap orang yang melakukan kebajikan lain. "Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.S. Al-Baqarah : 157).


Petunjuk, rahmat dan shalawat dikumpulkan menjadi satu dan diberikan kepada orang yang bersabar. Al-Qur',an mendorong umat Islam untuk bersabar dalam menghadapi bencana. " Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillahi wa 'inna ilaihi raji'un." (Q.S. Al-Baqarah : 155-156).


Rasulullah Saw bersabda : "Sabar adalah separuh keimanan." Rasulullah Saw pernah ditanya tentang iman. Beliau Saw menjawab : "Iman adalah sabar dan pemaaf juga lapang dada." (H.R. Imam Ahmad).

Macam-macam Sabar
Sabar dibagi berdasarkan beberapa ketentuan, yaitu :
Pertama, sabar berdasarkan tingkat kekuatan dan kelemahannya dibagi menjadi tiga macam :

  • Hawa nafsu menyerang dengan kuat tetapi kekuatan perlawanan tetap ada, hal ini dilakukan dengan melanggengkan sikap sabar. Sabar seperti dilukiskan dengan ungkapan, "Barangsiapa sabar, maka ia beruntung". Orang yang mampu menggapai derajat sabar seperti ini adalah para shiddiqun (orang-orang yang membenarkan keimanannya dengan bukti) dan muqarrabun (orang-orang yang dekat pada Allah). Allah Ta'ala berfirman : "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : "Tuhan kami adalah Allah", kemudian merekn tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita." (Q.S. Al-Ahqaf : 13).
  • Hawa nafsu menyerang dengan kuat dan seseorang tidak mampu mengendalikan diri, ia jatuh ke dalam kubangan hawa nafsu karena kekuatannya untuk menghadapinya melemah, ia menyerah pada tentara syetan, ia tidak mau berjihad melawan nafsu karena telah putus asa, orang seperti ini adalah orang yang lalai dan dikalahkan telah syahwat. Allah menyebut orang seperti ini dalam firman-Nya, yaitu : "Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi) nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) daripadaku, sesungguhnya akan aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama." (Q.S. As-Sajadah : 13).
  • Orang yang terkadang mampu mengendalikan nafsu, sementara pada saat yang lain, ia tenggelam dalam nafsu, terkadang mampu mengalahkan semua nafsu, terkadang mampu mengalahkan sebagian nafsu dan terkadang sama sekali tidak mampu membendung nafsu. Orang seperti ini disebut Allah dalam firman-Nya,"Mereka mencampur baurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk, mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka." (Q.S. At-Taubah : 102).
Kedua, sabar berdasarkan pada tingkat kesulitan dan kemudahan, ujian yang dihadapi dibagi menjadi dua, yaitu :
  • Tashabbur,yaitu keadaan di mana jiwa sangat susah dalam menghadapi ujian, seseorang tidak akan mampu terus bersabar kecuali dengan perjuangan keras dan melelahkan.
  • Sabar, yaitu keadaan di mana seseorang tidak perlu bersusah payah dan berlelah-lelah dalam menjalankan kesabaran, bahkan beban yang dijalani jiwa sangat ringan, untuk melaksanakan kesabaran dengan mudah, seseorang harus melanggengkan taqwa, keyakinan dan meyakini dengan seyakin-yakinnya akan hasil baik yang didapatkan sebagai balasan atas sikap sabar, karena itulah Allah berfirman : "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah." (Q.S. Al-Lail : 5-7).
Ketiga, sabar berdasarkan pada hukumnya dibagi menjadi, yaitu :
  1. Fardhu atau wajib, yaitu sabar dalam meninggalkan segala yang diharamkan Allah.
  2. Sunnah, yaitu sabar dalam meninggalkan segala yang dimakruhkan Allah.
  3. Makruh, yaitu sabar dalam menanggung sakit yang diakibatkan perbuatan yang dimakruhkan.
  4. Haram, yaitu sabar dalam menanggung sakit yang diharamkan, misalnya sabarnya orang yang tangannya atau tangan anaknya dipotong oleh orang lain, sementara ia menghadapi perbuatan orang ini dengan sabar, diam dan tidak melakukan upaya tipu-tipu.
Sabar adalah salah satu penopang penting dalam kehidupan manusia, sabar ini dapat dilihat dengan jelas pada setiap amal perbuatan manusia, baik amal dalam menjalankan perintah agama, maupun dalam melangsungkan kehidupan di dunia seperti usaha mencari rizqi.

Posting Komentar untuk "MAQAM SABAR"