SALING MENASIHATI DALAM KEBAIKAN DAN KESABARAN
Nasihati seseorang dengan sabar dan sayang, karena orang yang menyayangi manusia akan di sayang Allah, Rasulullah Saw bersabda : "Siapa gerangan yang tidak menyayang, maka dia tidak akan di sayang." (H.R. Bukhari). Siapa yang tidak menyayang apa yang ada di bumi, maka dia tidak akan di sayang oleh siapa yang ada di langit." (H.R. Ath-Thabrani). Jadi, cara dan upaya yang bisa di lakukan untuk mendapatkan kasih sayang yang hakiki adalah dengan mengeluarkan modal berupa menyayangi siapa pun yang ada di bumi ketika hidup, hadist di atas memposisikan diri sebagai hukum sebab akibat, maknanya, ketika seseorang tidak memiliki dan tidak mengusahakan menyayang ketika di bumi, maka jangan berharap dirinya akan mendapatkan kasih sayang di kehidupan berikutnya, sebaliknya, siapapun yang telah mengusahakan dan menabur benih kasih sayang ketika hidupnya di dunia, maka patut dia berharap mendapatkan kasih sayang yang sejati di akhirat kelak.
Sabar dalam menuntut ilmu, sabar dalam berdakwah, sabar dalam taat, sabar dalam menjauhi maksiat, adanya celaan, tantangan dalam berdakwah, semua itu harus di atasi dengan sabar, bukan dengan membalas, jangan terpengaruh dengan pembicaraan orang.
Allah berfirman : "Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik." (Q.S. Al-Muzammil Ayat 10).
Manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, jangan tertipu dengan dunia, manfaatkan waktu dengan amal shaleh, masih banyak yang belum kita amalkan, ingatlah hadits shahih yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Kitab Shahih-nya dan juga Imam Tirmidzi di dalam Sunan-nya, hadits itu di riwayatkan oleh ‘Abdullah Bin ‘Umar Ra sebagai berikut : Rasulullah Saw pernah memegang pundakku dan bersabda : "Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau orang yang sedang melalui jalan dan hitunglah dirimu sebagai bagian penghuni kubur, jika engkau berada pada waktu sore hari, maka janganlah engkau menunggu datangnya waktu pagi hari dan jika berada pada waktu pagi hari, maka janganlah engkau menunggu datangnya waktu sore hari, manfaatkanlah masa sehatmu sebelum masa sakitmu dan masa hidupmu sebelum masa matimu.” Makna hadits secara umum adalah Rasulullah memberikan nasihat kepada Ibnu ‘Umar dan yang lainnya agar tidak percaya kepada dunia dan terbuai dengannya, karena, dunia bukanlah tempat abadi, melainkan tempat yang akan sirna, dunia tidak ubahnya seperti sebuah tahap persiapan bagi manusia untuk berjumpa dengan Rabb-nya, yaitu pada hari di mana harta dan keturunan tidak mendatangkan manfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang tulus, oleh karena itu, Rasulullah mengatakan hal yang sama kepada Ibnu ‘Umar.
Maksud utama dari nasihat Rasulullah Saw itu adalah anjuran untuk bersegera mengerjakan amal-amal shaleh dan ibadah-ibadah kepada Allah, sebagai persiapan untuk hari akhirat, karena, akhirat itulah yang merupakan tempat abadi, oleh karena itu, di dalam Al-Qur’an Al-Karim, di sebutkan,"Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Q.S. Al-Ankabut Ayat 64).
Sabar dalam menuntut ilmu, sabar dalam berdakwah, sabar dalam taat, sabar dalam menjauhi maksiat, adanya celaan, tantangan dalam berdakwah, semua itu harus di atasi dengan sabar, bukan dengan membalas, jangan terpengaruh dengan pembicaraan orang.
Allah berfirman : "Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik." (Q.S. Al-Muzammil Ayat 10).
Manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, jangan tertipu dengan dunia, manfaatkan waktu dengan amal shaleh, masih banyak yang belum kita amalkan, ingatlah hadits shahih yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Kitab Shahih-nya dan juga Imam Tirmidzi di dalam Sunan-nya, hadits itu di riwayatkan oleh ‘Abdullah Bin ‘Umar Ra sebagai berikut : Rasulullah Saw pernah memegang pundakku dan bersabda : "Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau orang yang sedang melalui jalan dan hitunglah dirimu sebagai bagian penghuni kubur, jika engkau berada pada waktu sore hari, maka janganlah engkau menunggu datangnya waktu pagi hari dan jika berada pada waktu pagi hari, maka janganlah engkau menunggu datangnya waktu sore hari, manfaatkanlah masa sehatmu sebelum masa sakitmu dan masa hidupmu sebelum masa matimu.” Makna hadits secara umum adalah Rasulullah memberikan nasihat kepada Ibnu ‘Umar dan yang lainnya agar tidak percaya kepada dunia dan terbuai dengannya, karena, dunia bukanlah tempat abadi, melainkan tempat yang akan sirna, dunia tidak ubahnya seperti sebuah tahap persiapan bagi manusia untuk berjumpa dengan Rabb-nya, yaitu pada hari di mana harta dan keturunan tidak mendatangkan manfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang tulus, oleh karena itu, Rasulullah mengatakan hal yang sama kepada Ibnu ‘Umar.
Maksud utama dari nasihat Rasulullah Saw itu adalah anjuran untuk bersegera mengerjakan amal-amal shaleh dan ibadah-ibadah kepada Allah, sebagai persiapan untuk hari akhirat, karena, akhirat itulah yang merupakan tempat abadi, oleh karena itu, di dalam Al-Qur’an Al-Karim, di sebutkan,"Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Q.S. Al-Ankabut Ayat 64).
Posting Komentar untuk "SALING MENASIHATI DALAM KEBAIKAN DAN KESABARAN"
Terimakasih atas kunjungan anda...