Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

PERAN UMUM PARA IMAM

Barangkali tidak penting untuk membuktikan bahwa metode dakwah dari para imam kita adalah identik dan bahwa mereka mengikuti garis tindakan yang tepat, misi Islam bersifat ideologis dan doktrin final, yang di dalamnya perlu di wujudkan rencana yang telap guna membentengi ideologinya dari segala jenis penyimpangan dan menjamin perkembangannya sepanjang zaman.
Berdasarkan titik tolak ini, kepemimpinan ideologis dari masyarakat atau umat atau manusia di percayakan kepada para imam, yang telah mencapai kedudukan spiritual, evolusi ideologis dan memperoleh derajat kemaksuman, yakni kemampuan mereka dalam menghindari setiap dosa dan kesalahan.

Inilah alasan mengapa mereka berada dalam kedudukan sebagai imam, yakni untuk membimbing dan mengawasi gerakan ideologis masyarakat, bagaimanapun, ketika membahas peranan umum para imam dan sejarah penderitaan mereka, kita tidak bermaksud untuk mengatur pemerintahan lahir mereka dan menganalisis pengalaman tersebut melalui Islam yang melewati seluruh kehidupan mereka.
Peristiwa-peristiwa menyakitkan yang terjadi menyusul wafatnya Nabi Islam Saw adalah penggusuran para pemimpin Islam yang sejati dari peta pemerintahan, tugas membimbing dan menjalankan hukum Islam jatuh kepada sebagian besar orang yang menyelewengkan Islam dari jalan yang sesungguhnya dan menjauhkan kaum Muslimin dari ajaran Islam yang sebenarnya.
Bagaimanapun, kita hanya ingin membahas kedudukan umum para imam dan seluruh kedudukan kebijakan yang di ikuti oleh mereka selama sejarah besar mereka, kita akan menganalisis tahap-tahap yang di lalui oleh mereka dalam mengatasi kesulitan-kesulitan di mana misi Islam di konfrontasikan dan menjelaskan apa yang telah mereka berikan demi kelangsungan ideologi Islam.
Dalam alur kajian kita, ihwal peranan umum para imam, kita menemukan kesan yang keliru yang hal itu tidak lebih daripada mitos, secara umum, kaum Syiah percaya bahwa para imam semuanya menjalani seluruh hidup mereka dengan keterlindasan, mereka di pinggirkan dari pemerintahan dan mengalami banyak penderitaan serta tirani. Orang-orang ini berpikir, bahwa peranan para imam sepanjang hidup mereka adalah buruk, mereka mempunyai aturan negatif yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial dan ibarat orang yang memiliki rumah yang di perebutkan serta yang tidak mempunyai harapan untuk mendapatkannya.
Suatu analisis atas kehidupan para imam akan memperlihatkan, bahwa pemikiran scmacam itu tidak hanya sesat dan keliru, bahkan dari sudut pandang praktis pun sangat berbahaya bagi pengikut-pengikut para imam.
Pandangan mengenai kebijakan para pcmimpin umat seperti tadi akan sampai pada kesimpulan, bahwa mereka tidak mempunyai tugas kemasyarakatan dan mereka telah kehilangan segenap harapan akan adanya kekuasaan pemerintahan, oleh karenanya, kita merasa adalah tugas kita untuk meluruskan pemikiran keliru ini dan mengidentifikasi hal-hal yang menjurus kepada kekeliruan tersebut.
Untuk menjelaskan kekeliruan berpikir itu melalui kehidupan mereka, yang mana para imam memainkan peranan aktif dalam rnempertahankan misi dan aqidah mereka, kita bermaksud mengkaji kehidupan mereka sebagai kekuatan penggerak sejarah manusia, kendatpun para tiran masa itu melakukan berbagai tindakan curang dengan menyingkirkan para imam dari pemerintahan, namun para imam berdasarkan keputusan mereka sendiri bertanggung jawab dalam mempertahankan misi Islam dari setiap penyelewengan dan penyimpangan serta menjaga ajaran-ajaran otentiknya.
Di samping juga untuk menjamin ketaatan manusia kepada perintah-perintah agama, kapan saja terdapat penyimpangan atas ajaran Islam pada masyarakat, ataupun masyarakat di benarkan dengan berbagai kesulitan yang mengancam posisi Islam dan para penguasa masa itu tidak dapat memecahkan masalah, maka para imam sejati dengan pandangan kemaksuman mereka mengambil langkah tepat guna menghindari bahaya tersebut.
Ringkasnya, para imam Syiah mencurahkan kemampuan mereka untuk menjaga karakter masyarakat Islam, melindungi doktrin-doktrin yang benar dan menyaksikan bahwa penyimpangan tidaknya tumbuh ke tingkat ancaman terhadap ideologi itu sendiri, apa yang kita maksud adalah bahwa mereka memainkan peranan positif dalam mengawal kepentingan-kepentingan Islam dan kaum Muslimin serta mempertahankan doktrin-doktrin dasar-dasar agama.
Peran utama ini secara jelas terlihat dalam periode kehidupan Imam Ali bin Abi Thalib Ra, kita melihat bagaimana beliau melindungi masyarakatnya dengan berani dari penyelewengan dan memainkan peranannya secara positif, suatu saat Umar bin Khathab bertanya kepada masyarakat dan atas mimbar bagaimana mereka akan memperlakukannya jika ia menyelewengkan kebenaran kepada kesalahan, adalah Ali Ra, Imam pertama kaum Syiah, yang secara tegas berkata : “Kami akan meluruskan kesalahanmu dengan pedang." Kita juga menyaksikan bagaimana Imam Husain Ra, putra kedua Imam Ali bin Abi Thalib Ra, mencegah bahaya penyelewengan Islam, ketika Yazid bin Muawiyah memutuskan untuk menghapus ajaran Islam, beliau menghindarkan bahaya ancaman tersebut dengan membentuk pasukan pertahanan dan mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Kita menyaksikan tatkala pemerintahan Yazid tak mampu mengalasi suatu masalah yang di hadapinya, Imam Ali As-Sajjad Ra, yang sebenarnya menganggap pemerintahan tersebut adalah pemerintahan bandit, bangkit dalam kesempatan tersebut dengan ketenangan besar dan melindungi kedudukan Islam.
Rincian fakta tersebut adalah, bahwa selama kekuasaan Abdul Malik bin Marwan, Kaisar Romawi menulis surat kepada sang khalifah, yang mengakui dirinya sendiri tidak sanggup menulis jawaban yang tepat sebagai balasan lerhadap surat Kaisar Romawi. Akhirnya, Imam Ali As-Sajjad Ra menulis jawaban yang dengannya melindungi kedudukan pemerintahan, juga martabat kaum Muslimin.
Selama kekuasaan Hisyam bin Abdul Malik, pemerintahan kafir Romawi mengancam kedaulatan dan kemerdekaan pemerintahan Muslim. Hisyam bermaksud memberlakukan mata uang Romawi di negerinya. Imam Al-Baqir, imam kelima Syiah, menentang ancaman tersebut dengan mengusulkan mata uang Islam kepada Hisyam dan pada akhirnya menyelamatkan kemandirian ekonomi masyarakat Muslim.
Dengan dernikian, kita menemukan bahwa para imam memainkan peranan utama dan suci mereka dengan melindungi masyarakat Islam dan pemerintahan Muslim, dari kesalahan-kesalahan dan kejatuhan-kejatuhan pada satu masa ketika mereka berada dalam konflik yang serius dengan pemerintahan bandit tersebut dan menentang pemerintahan tersebut, sekalipun penentangan mereka kebanyakan bersifat pasif dan mereka tidak berjuang dengan kekuatan militer, namun, mereka menjalankan peranan positif dengan memperjuangkan ajaran-ajaran Islam sekaligus melindungi nilai-nilai, moral dan doktrinnya.

Posting Komentar untuk "PERAN UMUM PARA IMAM"