NAMIMAH (MENGADU DOMBA)
Namimah yaitu mengadukan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya ikatan, serta yang menyulut api kebencian dan permusuhan antar sesama manusia. Allah mencela pelaku perbuatan tersebut dalam firman-Nya : "Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.” (Q.S. Al-Qalam : 10-11). Dalam sebuah hadits marfu’ yang di riwayatkan oleh Hudzaifah Ra di sebutkan : “Tidak akan masuk syurga Al-Qattat (tukang adu domba)." (H.R. Bukhari).
Al-Qattat adalah orang yang menguping atau mencuri dengar pembicaraan orang lain tanpa sepengetahuan mereka, lalu ia membawa pembicaraan tersebut kepada orang lain dengan tujuan mengadu domba.
“Suatu hari Rasulullah melewati sebuah kebun di antara kebun-kebun Madinah, tiba-tiba beliau mendengar dua orang yang sedang di siksa dalam kuburnya, lalu Nabi Saw bersabda : "Keduanya di siksa, padahal tidak karena masalah yang besar (dalam anggapan keduanya), lalu bersabda : ”Benar” (dalam sebuah riwayat di sebutkan : ”Padahal sesungguhnya ia adalah persoalan besar), salah seorang di antaranya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan seorang lagi (karena) suka mengadu domba." (H.R. Bukhari). Di antara bentuk namimah yang paling buruk adalah hasutan yang di lakukan seseorang terhadap seorang lelaki tentang istrinya atau sebaliknya, dengan maksud untuk merusak hubungan suami-istri tersebut, demikian pula adu domba yang di lakukan sebagian karyawan kepada teman karyawannya yang lain, misalnya dengan mengadukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada atasannya dengan maksud untuk memfitnah dan merugikan karyawan tersebut, semua hal ini hukumnya haram dan mendapat siksa Allah jika tak mau segera bertaubat.
Al-Qattat adalah orang yang menguping atau mencuri dengar pembicaraan orang lain tanpa sepengetahuan mereka, lalu ia membawa pembicaraan tersebut kepada orang lain dengan tujuan mengadu domba.
“Suatu hari Rasulullah melewati sebuah kebun di antara kebun-kebun Madinah, tiba-tiba beliau mendengar dua orang yang sedang di siksa dalam kuburnya, lalu Nabi Saw bersabda : "Keduanya di siksa, padahal tidak karena masalah yang besar (dalam anggapan keduanya), lalu bersabda : ”Benar” (dalam sebuah riwayat di sebutkan : ”Padahal sesungguhnya ia adalah persoalan besar), salah seorang di antaranya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan seorang lagi (karena) suka mengadu domba." (H.R. Bukhari). Di antara bentuk namimah yang paling buruk adalah hasutan yang di lakukan seseorang terhadap seorang lelaki tentang istrinya atau sebaliknya, dengan maksud untuk merusak hubungan suami-istri tersebut, demikian pula adu domba yang di lakukan sebagian karyawan kepada teman karyawannya yang lain, misalnya dengan mengadukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada atasannya dengan maksud untuk memfitnah dan merugikan karyawan tersebut, semua hal ini hukumnya haram dan mendapat siksa Allah jika tak mau segera bertaubat.
Posting Komentar untuk "NAMIMAH (MENGADU DOMBA)"
Terimakasih atas kunjungan anda...