MURSHID AT-TASFIYYA
Murshid At-Tasfiyya adalah murshid tahap ketiga, di atas tahap Murshid At-Tazkiyya dan Murshid At-Tabarruk, murshid ini harus mencakup semua aspek Murshid At-Tabaruk dan begitu pula Murshid At-Tasfiyya membawa semua yang di bawa Murshid At-Tazkiyya dan Murshid At-Tabarruk, semua karakteristik tahap sebelumnya terpantul pada Murshid At-Tasfiyya ini, Murshid At-Tabarruk dan Murshid At-Tasfiyya tidak memiliki perhatian kepada dunia ini, mereka itu zahid, cukup bagi mereka makan sedikit, minum sedikit dan hidupnya terdiri dari ibadah dan membimbing orang. Murshid At-Tasfiyya adalah zahid fid-dunya maupun zahid fil-akhira, itu artinya syurga bagi mereka bukanlah tujuannya.
Banyak orang memohon syurga abadi, jannat al-khuld, namun syurga bukanlah tujuan seorang awliya-ullah, mereka senantiasa sederhana (ascetic), sasaran mereka hanyalah Al-Khaliqu, apapun selain Allah tiada artinya buat mereka, maa siwallah.
Semua yang di ciptakan Allah adalah maa siwahul Allah adalah Sang Pencipta dan semua lainnya adalah ciptaan Nya, awliya-ullah pada tahap itu tidak tertarik untuk mendapatkan apapun yang di ciptakan Allah, kecintaan mereka hanya kepada-Nya dan bagi mereka akhirat tidak berbeda dari dunia, sedangkan untuk kita adalah akhirat merupakan harapan kita dan sasaran kita.
Untuk mereka, Allah adalah harapan mereka dan sasaran mereka, Rasulullah Saw bersabda : "Setelah orang-orang di adili dan di kirimkan ke syurga dan neraka, Allah akan muncul bagi beberapa orang di syurga (Dia akan menampakkan Diri, turun)."
Sasaran Murshid At-Tasfiyya hanyalah Allah, ilaahi anta maqsuudi wa rida’ ka matlubi, ketika pintu itu terbuka bagi Murshid At-Tasfiyya, pada saat itu Allah akan mengungkapkan kepadanya segala sesuatu yang tertulis di lauhul-mahfudz, ketika Al-Qur’an di ungkapkan kepada Nabi Saw, itu di pindahkan dari lauhul-mahfudz ke bayt aI‘izza‘, ketika seseorang murshid mencapai tahap itu, dia akan dapat mengetahui rahasia Al-Qur’an yang di ungkapkan kepada Nabi Saw. “Tasfiyya” berarti meninggalkan segala sesuatunya, sebuah contoh, jika sebuah toko melelang barangnya karena mau tutup usaha dan semua butir barang dalam toko itu di uangkan, ketika seorang abdi sejati Allah mencapai tahap itu, Allah akan membuka segala sesuatunya kepadanya. Dia memberikan abdi begitu itu kuasa untuk menarik para pengikutnya tanpa mengatakan sepatah katapun, hanya melalui jazbat, daya tarik melalui mata. Murshid At-Tasfiyya juga memegang kunci bagi ssetiap pribadi untuk setiap murid, untuk setiap murid terdapat sebuah rahasia dalam Al-Qur’an, di sebutkan sebagai : as wa laa yaabis wa laa ratbin illa fii kitabin mubiin. Murshid ini tahu mana dari kalimat Al-Qur’an yang di disain untuk menghentikan anda dari jatuh kedalam kegelapan dan di lemparkan ke dalam neraka, yang di jaga oleh sembilan belas malaikat, dia akan memberi anda wirid itu untuk di baca setiap hari.
Murshid At-Tasfiyya mengetahui wirid yang di buat khas untuk diri anda untuk alasan inilah anda memerlukan seorang syeikh pembimbing, jika seseorang merangkai sebuah kalimat yang di buat dari kode yang salah, itu tidak akan efektif dan tidak akan memberi hasil.
Murshid At-Tasfiyya dapat merangkai dari Al-Qur‘ an dan hadits an-nabi, bacaan untuk membersihkan anda dari karakter buruk pribadi anda yang akan membawa anda ke neraka, jika ini tidak di buang, terdapat lima ratus ma‘muraat dan delapan ratus perbuatan terlarang.
Murshid At-Tasfiyya akan membimbing anda kepada lima ratus perintah itu dan membimbing anda untuk mencegah anda jatuh kepada delapan rarus perbuatan terlarang, kesemuanya dengan satu kata tunggal yang di tugaskan bagimu untuk membacanya dari Al-Qur’an, untuk setiap pribadi, sebuah kata yang berbeda.
Karakter lain Murshid At-Tasfiyya adalah dengan pengamatannya kepada alam semesta dia akan menarik dan mencabut dari setiap planet tiga puluh lima tanda yang berbeda-beda tentang Hu Ahad Allah, dari setiap sembarang planet dia memandang dengan pandangan spiritualnya, dia akan menurunkan atau menyadap tiga puluh lima tanda spiritual dari Hu Ahad Allah. Lebih jauh, dia dapat menanam tanda-tanda yang berbeda-beda ini ke dalam lima tingkatan jantung, yaitu qalb, sirr, sirr-as-sirr, khafa dan akhfa. Semua yang telah di gambarkan tentang Murshid At-Tasfiyya, hanyalah sekedar pandangan selintas saja dari maqam dan kemampuannya, tahap tertinggi dari irshad bagi ulama dalam membimbing ummah adalah Murshid At-Tarbiyya, “al-‘ulama warithat al-anbiya.” Semua ilmu auliya hanyalah setetes saja dari samudera Ilmu Nabi Saw, yang di bukanya untuk semua auliya, dari awal hingga akhir itu hanyalah setetes dari samudera, jadi bayangkan saja apa yang di berikan Allah kepada Nabi Saw. Tulisan ini adalah tentang auliya Thariqat An-Naqsyabandi, mereka yang mendapat kesempatan untuk berjama'ah dengan mereka memiliki kesempatan untuk mendapat manfa’at dari mereka, mereka yang tidak memiliki kesempatan itu atau belum mengambil bai'at‘ dengan salah satu murshid demikian itu telah kehilangan kesempatannya, karena manfa’at ajaran luhur yang ada dalam majelis ini baik untuk melatih konsistensi dalam beribadah.
Banyak orang memohon syurga abadi, jannat al-khuld, namun syurga bukanlah tujuan seorang awliya-ullah, mereka senantiasa sederhana (ascetic), sasaran mereka hanyalah Al-Khaliqu, apapun selain Allah tiada artinya buat mereka, maa siwallah.
Semua yang di ciptakan Allah adalah maa siwahul Allah adalah Sang Pencipta dan semua lainnya adalah ciptaan Nya, awliya-ullah pada tahap itu tidak tertarik untuk mendapatkan apapun yang di ciptakan Allah, kecintaan mereka hanya kepada-Nya dan bagi mereka akhirat tidak berbeda dari dunia, sedangkan untuk kita adalah akhirat merupakan harapan kita dan sasaran kita.
Untuk mereka, Allah adalah harapan mereka dan sasaran mereka, Rasulullah Saw bersabda : "Setelah orang-orang di adili dan di kirimkan ke syurga dan neraka, Allah akan muncul bagi beberapa orang di syurga (Dia akan menampakkan Diri, turun)."
Sasaran Murshid At-Tasfiyya hanyalah Allah, ilaahi anta maqsuudi wa rida’ ka matlubi, ketika pintu itu terbuka bagi Murshid At-Tasfiyya, pada saat itu Allah akan mengungkapkan kepadanya segala sesuatu yang tertulis di lauhul-mahfudz, ketika Al-Qur’an di ungkapkan kepada Nabi Saw, itu di pindahkan dari lauhul-mahfudz ke bayt aI‘izza‘, ketika seseorang murshid mencapai tahap itu, dia akan dapat mengetahui rahasia Al-Qur’an yang di ungkapkan kepada Nabi Saw. “Tasfiyya” berarti meninggalkan segala sesuatunya, sebuah contoh, jika sebuah toko melelang barangnya karena mau tutup usaha dan semua butir barang dalam toko itu di uangkan, ketika seorang abdi sejati Allah mencapai tahap itu, Allah akan membuka segala sesuatunya kepadanya. Dia memberikan abdi begitu itu kuasa untuk menarik para pengikutnya tanpa mengatakan sepatah katapun, hanya melalui jazbat, daya tarik melalui mata. Murshid At-Tasfiyya juga memegang kunci bagi ssetiap pribadi untuk setiap murid, untuk setiap murid terdapat sebuah rahasia dalam Al-Qur’an, di sebutkan sebagai : as wa laa yaabis wa laa ratbin illa fii kitabin mubiin. Murshid ini tahu mana dari kalimat Al-Qur’an yang di disain untuk menghentikan anda dari jatuh kedalam kegelapan dan di lemparkan ke dalam neraka, yang di jaga oleh sembilan belas malaikat, dia akan memberi anda wirid itu untuk di baca setiap hari.
Murshid At-Tasfiyya mengetahui wirid yang di buat khas untuk diri anda untuk alasan inilah anda memerlukan seorang syeikh pembimbing, jika seseorang merangkai sebuah kalimat yang di buat dari kode yang salah, itu tidak akan efektif dan tidak akan memberi hasil.
Murshid At-Tasfiyya dapat merangkai dari Al-Qur‘ an dan hadits an-nabi, bacaan untuk membersihkan anda dari karakter buruk pribadi anda yang akan membawa anda ke neraka, jika ini tidak di buang, terdapat lima ratus ma‘muraat dan delapan ratus perbuatan terlarang.
Murshid At-Tasfiyya akan membimbing anda kepada lima ratus perintah itu dan membimbing anda untuk mencegah anda jatuh kepada delapan rarus perbuatan terlarang, kesemuanya dengan satu kata tunggal yang di tugaskan bagimu untuk membacanya dari Al-Qur’an, untuk setiap pribadi, sebuah kata yang berbeda.
Karakter lain Murshid At-Tasfiyya adalah dengan pengamatannya kepada alam semesta dia akan menarik dan mencabut dari setiap planet tiga puluh lima tanda yang berbeda-beda tentang Hu Ahad Allah, dari setiap sembarang planet dia memandang dengan pandangan spiritualnya, dia akan menurunkan atau menyadap tiga puluh lima tanda spiritual dari Hu Ahad Allah. Lebih jauh, dia dapat menanam tanda-tanda yang berbeda-beda ini ke dalam lima tingkatan jantung, yaitu qalb, sirr, sirr-as-sirr, khafa dan akhfa. Semua yang telah di gambarkan tentang Murshid At-Tasfiyya, hanyalah sekedar pandangan selintas saja dari maqam dan kemampuannya, tahap tertinggi dari irshad bagi ulama dalam membimbing ummah adalah Murshid At-Tarbiyya, “al-‘ulama warithat al-anbiya.” Semua ilmu auliya hanyalah setetes saja dari samudera Ilmu Nabi Saw, yang di bukanya untuk semua auliya, dari awal hingga akhir itu hanyalah setetes dari samudera, jadi bayangkan saja apa yang di berikan Allah kepada Nabi Saw. Tulisan ini adalah tentang auliya Thariqat An-Naqsyabandi, mereka yang mendapat kesempatan untuk berjama'ah dengan mereka memiliki kesempatan untuk mendapat manfa’at dari mereka, mereka yang tidak memiliki kesempatan itu atau belum mengambil bai'at‘ dengan salah satu murshid demikian itu telah kehilangan kesempatannya, karena manfa’at ajaran luhur yang ada dalam majelis ini baik untuk melatih konsistensi dalam beribadah.
Posting Komentar untuk "MURSHID AT-TASFIYYA"
Terimakasih atas kunjungan anda...