Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

DO'A DAN DZIKIR SESUAI DENGAN JALAN SULUK

Do'a dan dzikir sesuai dengan jalan suluk

Barangsiapa yang memilih untuk memisahkan dirinya daripada dunia, supaya dia dapat menghampiri Allah, hendaklah tahu ibadat-ibadat seperti do'a dan dzikir yang sesuai untuk tujuan tersebut, melakukan ibadat tersebut memerlukan suasana yang suci dan sebaik-baiknya berada di dalam keadaan berpuasa, bilik khalwat biasanya berdekatan dengan masjid, karena syarat bagi salik perlu meninggalkan bilik khalwatnya lima kali sehari bagi yang melaksanakan shalat berjama'ah dan pada ketika tersebut hendaklah menjaga dirinya agar tidak menonjol, menyembunyikan diri dan tidak berkata-kata, walau sepatah kata pun, barangsiapa yang di dalam suluk, hendaklah mengambil langkah tegas untuk lebih menghayati dan mematuhi prinsip-prinsip, dasar-dasar dan syarat-syarat shalat berjama'ah, setiap malam, ketika tengah malam, salik mestilah bangun untuk melaksanakan shalat tahajjud, yang bermaksud suasana bangun yang sepenuhnya berada di tengah waktu tidur.
Shalat tahajjud membawa symbol kebangkitan setelah mati, bila seseorang mampu bangun untuk melakukan shalat tahajjud, dia adalah pemilik hatinya dan pemikirannya bersih, agar suasana dalam bangun tengah malam setelah tidur ini tidak rusak, dia tidak seharusnya melibatkan diri dengan kegiatan harian, seperti makan dan minum, sebaiknya bangun dengan menyadari bahwa di bangkitkan daripada kelalaian kepada kesadaran, ucapkan : "Alhamduli-llahi ahyani ba'da ma amatani wa-ilaihin-nusyur`" Segala puji bagi Allah yang membangkitkan aku setelah mengambil hidupku, selepas mati semua akan di bangkitkan dan kembali kepada-Nya." Kemudian baca sepuluh ayat terakhir Surah Ali Imraan, yaitu Ayat 190-200, selepas itu mengambil wudhlu' dan berdo'a : "Kemenangan untuk Allah! Segala puji untuk-Mu, tidak ada yang lain daripada-Mu yang layak menerima ibadah, aku bertaubat dari dosaku. Ampuni dosaku, maafkan kehadiranku, terimalah taubatku. Engkau Maha Pengampun, Engkau suka memaafkan. Wahai Tuhanku! Masukkan aku ke dalam golongan mereka yang menyadari kesalahan mereka dan masukkan aku ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih yang memiliki kesabaran yang bersyukur yang mengingati Engkau dan yang memuji Engkau malam dan siang." Kemudian buat pengakuan : "Aku naik saksi, tiada Tuhan melainkan Allah, Esa, tiada sekutu dan aku naik saksi, Muhamamd adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, aku berlindung dengan keampunan-Mu daripada adzab-Mu. Aku berlindung dengan keridhaan-Mu daripada murka-Mu. Aku berlindung dengan-Mu daripada-Mu. Aku tidak mampu mengenali-Mu sebagaimana Engkau kenali Diri-Mu. Aku tidak mampu memuji-Mu selayaknya. Aku adalah hamba-Mu, dahiku yang di atasnya Engkau tuliskan takdir adalah dalam tangan-Mu. Apa yang Engkau tentukan untukku adalah baik bagiku. Aku serahkan kepada-Mu tanganku dan kekuatan yang Engkau letakkan padanya. Aku buka diriku di hadapan-Mu, menyesali semua dosaku. Tiada Tuhan kecuali Engkau dan Engkau Maha Pengampun, aku yang dzalim, aku yang berbuat kejahatan, aku mendzalimi diriku sendiri. Untukku karena aku adalah hamba-Mu, ampunkan dosa-dosaku. Engkau jualah Tuhan, hanya Engkau yang bisa mengampunkan."
Menghadaplah ke arah kiblat dan ucapkan : "Allah Maha Besar! Segala puji untuk-Nya. Aku ingat dan membesarkan-Nya". Kemudian ucapkan sepuluh kali : "Segala kemenangan buat Allah." Kemudian ucapkan sepuluh kali : "Segala puji dan syukur untuk Allah." Kemudian ucapkan sepuluh kali : "Tiada Tuhan melainkan Allah." Kemudian Iakukan shalat sepuluh raka'at, dua raka'at satu salam. Nabi Saw bersabda : "Shalat malam dua, dua." Allah memuji orang yang shalat malam. "Dan di sebagian malam, hendaklah engkau shalat tahajjud sebagai shalat sunat untukmu, supaya Tuhanmu bangkitkan kamu di satu tempat yang terpuji." (Q.S. Bani Israil : 79).
Kemudian pada akhir malam, bangun lagi untuk mengerjakan shalat witir tiga raka'at, shalat yang menutup semua shalat-shalat pada hari itu. Pada raka'at ketiga selepas Al-Faatihah, bacakan satu surah dari Qur'an, kemudian angkatkan tangan seperti pada permulaan shalat sambil ucapkan "Allahu Akbar" dan bacakan do'a qunut, kemudian selesaikan shalat seperti biasa.
Setelah matahari terbit orang yang di dalam suluk perlu melakukan shalat isyraq, shalat yang menerangi sebanyak dua raka'at, selepas itu melakukan shalat istihadha‘ dua raka'at, mencari perlindungan dan keselamatan daripada syaitan, pada raka'at pertama selepas Al-Faatihah, bacakan surah Al-Falaq. Dalam raka'at kedua selepas Al-Faatihah bacakan surah An-Nas.
Bagi orang yang mempersiapkan diri untuk hari itu, Iakukan shalat sunat istikharah, shallat meminta petunjuk Allah untuk keputusan yang benar pada hari itu. Pada tiap raka'at selepas Al-Faatihah bacakan ayat Al-Kursi, kemudian tujuh kali surah Al-Ikhlas, kemudian pagi itu Iakukan shalat dhuha, shalat kesalihan dan kedamaian hati, lakukan enam raka'at. Bacakan surah Asy-Syams dan Surah ad-Dhuha.
Shalat dhuha di ikuti oleh dua raka'at kaffarat, shalat penebusan terhadap kekotoran yang mengenai seseorang tanpa di sadari, tersentuh dengan kekotoran walaupun secara tidak sengaja masih berdosa, bisa di hukum.

Ini berlaku walaupun di dalam suluk, misalnya melalui keperluan badan. Nabi Saw bersabda, "Jaga-jaga dari najis, walaupun ketika kamu kencing, satu titik tidak mengenai kamu, karena ia adalah siksa di dalam kubur." Setiap raka'at, selepas membaca Al-Faatihah bacakan surah Al-Kausar tujuh kali. Satu lagi shalat panjang, walaupun empat raka'at, harus di lakukan dalam satu hari di masa khalwat atau suluk. Ini adalah shalat tasbih, shalat penyucian atau pemujaan, jika seseorang itu mengikuti mazhab Hanafi, dia melakukannya empat raka'at satu salam, jika dia berfaham mahdzab Syafi‘i di lakukannya dua raka'at satu salam, tapi dua kali.
Ini jika di lakukan di siang hari, jika di lakukan malam hari Hanafi dan Syafi'i sependapat, dua raka'at satu salam, dua kali. Nabi Saw memberitahu mengenai shalat ini kepada Ibnu Abbas Ra, "Wahai bapa saudaraku yang ku kasihi, ingatlah, aku akan berikan kepada kamu satu pemberian, perhatikanlah, aku akan sampaikan kepada kamu satu yang sangat baik. Ingatlah aku akan berikan kepada kamu kehidupan dan harapan baru. Ingatlah aku akan berikan kepada kamu sesuatu yang bernilai sepuluh daripada perbuatan-perbuatan yang baik. Jika kamu kerjakan apa yang aku beritahu dan ajarkan, kamu Allah akan ampunkan dosa-dosa kamu yang Ialu dan yang akan datang, yang lama dan yang baru, yang kecil dan yang besar. Lakukan secara di ketahui atau tidak di ketahui, secara tersembunyi atau terbuka. Engkau kerjakan shalat empat raka'at. Pada tiap-tiap raka'at selepas Al-Faatihah kamu bacakan satu surah dari Qur'an, ketika kamu berdiri bacakan lima belas kali : "Subhaanallah-walhamdulillah-laa ilaha illallah- wallaahu akbar-walaa hawla wa-laa quwwata illaa billaahil-‘aliiyyil-‘adziim.
Bila kamu ruku', tangan di atas lutut, bacakan sepuluh kali. Ketika berdiri sepuluh kali lagi. Ketika kamu sujud bacakan sepuluh kali. Bila kamu bangun dari sujud bacakan sepuluh kali. Ketika duduk bacakan sepuluh kali. Tiap-tiap sujud bacakan sepuluh kali. Duduk lagi bacakan sepuluh kali. Kemudian bangun untuk raka'at kedua, lakukan hal serupa sebagaimana pada raka'at pertama hingga empat raka'at. Jika mampu lakukan shalat ini setiap hari, jika tidak lakukan sekali sebulan, jika tidak mampu juga lakukan sekali setahun, jika masih tidak mampu lakukan sekali seumur hidup."
Jadi, empat raka'at itu tasbih di ucapkan sebanyak tiga ratus kali, sebagaimana Nabi Saw ajarkan kepada Ibnu Abbas Ra, di anjurkan juga kepada orang yang bersuluk melakukan shalat tersebut.
Selain daripada tugas tersebut, orang yang di dalam suluk juga di anjurkan membaca Al-Qur'an sekurang-kurangnya sebanyak 200 ayat sehari. Dia juga hendaklah mengingat Allah secara terus menerus dan menurut suasana rohani, menyebut nama-nama-Nya yang indah di dalam hati. Ingatan di dalam hati secara senyap hanya bisa bila hati itu jaga dan hidup. Bahasa dzikir ini adalah perkataan rahasia yang tersembunyi.
Setiap orang mengingat Allah menurut kemampuan masing-masing, Allah berfirman : "Hendaklah kamu sebut Dia sebagaimana Dia pimpin kamu." (Q.S. Al-Baqarah : 198). Ingatlah kepada-Nya menurut kemampuan kamu, pada setiap tahapan kerohanian ingatan itu berbeda-beda, ia mempunyai satu nama lagi, ia mempunyai satu sifat lagi, satu cara lagi, hanya orang yang di tahap itu yang tahu dzikir yang sesuai saat itu.
Orang yang di dalam suluk juga di anjurkan membaca surah Al-Ikhlas seratus kali sehari, perlu juga membaca shalawat seratus kali sehari, dia juga perlu membaca do'a ini sebanyak seratus kali : "Astaghfirullah al-‘aziim, laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyum-mimma-qaddamtu wa-ma akhkhartu wa-ma ‘alantu wa-ma asrartu wa-ma anta a'lamu bihi minni. Anta i-muqaddimu wa-antal muakhkhiru wa-anta ‘ala kulli syai'in qadir." Selebihnya setelah di lakukan ibadat-ibadat yang telah di nyatakan, gunakan waktu senggang untuk membaca Al-Qur'an.

Posting Komentar untuk "DO'A DAN DZIKIR SESUAI DENGAN JALAN SULUK"