TIGA JENIS YANG TIDAK ADA DI ZAMAN RASULULLAH, SEKARANG ADA!

Lagi! tentang peringatan buat muslimah, mari kita perhatikan ucapan Rasulullah Saw pada sabdanya ini, yaitu : “Dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : "Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok jalannya, mengajarkan wanita berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun wanginya tercium selama perjalanan ini dan ini jauhnya.” (H.R. Imam Muslim).

Apa yang di katakan Rasulullah Saw telah terbukti, sungguh beliau telah mcmberikan ciri-ciri yang tepat seperti orang yang menyaksikannya, berikut apa yang di maksud Rasulullah pada hadist di atas, yaitu :
1. Berpakaian tapi telanjang, sekarang ini dapat dan bahkan sangat mudah di jumpai atau terlihat, seperti mereka memakai pakaian yang tipis, sehingga kelihatan lekuk tubuhnya atau pakaian mini (di namakan mereka dengan bikini) dan semisalnya, wanita seperti ini berpakaian tapi pada hakikatnya adalah telanjang.
2. Maailat, berpaling dari ta‘at kepada Allah dan dari kewajiban-kewajiban berupa malu, enggan memakai hijab atau jilbab, mereka berlenggak-lenggok saat berjalan (peragawati atau model fashion) dengan mode transparant, pakaian mini yang memperlihatkan auratnya.
3. Mumilaat, memalingkan wanita lain, dengan mengajarkan kepada mereka bersolek, berdandan secara seronok dan tidak menutup aurat dengan berbagai macam cara, yang dapat memalingkan hati laki-laki dengan rayuan manis beracun iblis dan syetan.
Kepala mereka seperti punuk unta, menyanggul rambutnya keatas (kebanyakan rambut sambungan dan pasangan atau di namakan dengan sasak atau sanggul, padahal Allah dan Rasul-Nya melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta di sambungkan) seperti punuk unta yang miring.

Segenap orang tua, hendaklah perhatikan firman Allah berikut : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu rnengerjakan apa yang di perintahkan." (Q.S. At-Tahrim Ayat 6).

Ali bin Abi Thalib Ra berkata : “Didiklah mereka dan ajarilah terutama masalah Islam yang mulia ini.” Imam Qatadah berkata : “Engkau perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan kamu larang mereka dari maksiat dan berbuat dosa, melanggar larangan Allah dan Rasul-Nya dan meninggalkan kewajiban yang telah di perintahkan.", Wahai orang tua? bila ada orang yang berkata kepadamu : “Bahwa gedungmu yang megah itu, jika tidak engkau rawat dengan seksama dan engkau jaga dengan baik, dengan selalu mengontrol dan memperbaiki setiap kerusakan sebelum kerusakan itu parah, jika ini tidak engkau lakukan, niscaya gedungmu yang megah itu akan roboh.”
Apa yang akan kita kerjakan? tentu kita akan berusaha semaksimal mungkin agar gedung tidak roboh, maka bagaimana sikap kita terhadap anak perempuan kita, sedang Allah telah memerintah kita menjaganya dari api neraka. Wahai para orang tua! Sesungguhnya para pemudi yang telah hilang sifat malunya, yang sombong untuk
mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, mereka itu kita lihat dan kita dengar, mereka tidak turun dari langit dan tidak keluar dari perut bumi, tapi mereka sesungguhnya keluar dari rumah kita (pengawasan kita) keluar dari rumah saudara dan famili muslim kita., marilah bertaqwalah pada Allah!
Perhatikan anak puteri kita melebihi perhatian kita terhadap kehidupan dunia kita, janganlah kita termasuk orang yang Rasulullah Saw maksudkan dalam sabdanya, yaitu : “Tidak masuk syurga dayyus, para sahabat bertanya : ”Siapakah yang di maksud dengan dayyus itu wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab : “Seorang yang tidak ada cemburu terhadap muhrimnya (dalam riwayat yang lain beliau bersabda : "Seorang yang rela kenistaan menimpa keluarganya.” (H.R. Imam Muslim). Hal ini tersebab, dari tiada mau bagi kedua orang tua dalam hal mengontrol, menasihat dan mengajarkan anaknya untuk mematuhi ketaatan pada perintah Allah dan Rasul-Nya, semoga kita tidak termasuk pada golongan sedemikian.

Berbagi :