JANGAN LUPA UNTUK APA DI CIPTAKAN
Sesungguhnya setiap kali manusia semakin mewah kehidupannya dan semakin glamor, maka akan terbuka berbagai pintu keburukan yang akan menimpa, sesungguhnya kemewahanlah yang akan menghancurkan manusia, karena manusia jika dia memperhatikan kemewahan dan mengutamakan kesenangan jasadnya, maka dia akan lalai dari melakukan hal-hal yang akan membahagiakan hatinya dan jadilah ambisi terbesarnya memuaskan kesenangan badannya yang akan berakhir menjadi makanan cacing tanah dan membusuk.
Ini merupakan bencana dan inilah yang membuat manusia tertipu di masa ini, hampir-hampir tidak menjumpai seorang pun kecuali dia mengatakan : “Apa istana kita? Apa mobil kita? Apa permadani kita? Apa makanan kita?" Sampai-sampai orang-orang yang membaca ilmu dan mengajarkan ilmu sebagian mereka mengajar semata-mata hanya karena ingin mendapatkan titel atau kedudukan untuk meraih kesenangan dunia, seakan-akan manusia tidak di ciptakan untuk tujuan yang besar, padahal dunia dan kenikmatannya hanyalah sarana semata, kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang menjadikan dunia sebagai sarana untuk menggapai kebahagiaan akhirat, sedangkan manusia dan jin di ciptakan oleh Allah untuk menyembah dan taat kepada-Nya, bukan untuk menyembah keduniaan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah RahimahuIIah berkata : “Sepantasnyalah seseorang menjadikan harta sebagaimana dia menggunakan keledai sebagai tunggangan dan sebagaimana dia menggunakan kamar kecil untuk buang air." (Majmu’uI Fataawa). Lihatlah mereka para ulama itu mengetahui fungsi harta dan mengetahui kadarnya, maka janganlah jadikan harta sebagai ambisi yang terbesar, tunggangilah harta, karena kalau tidak menunggangi harta, maka harta yang akan menunggangi dan jadilah ambisi terbesar adalah dunia saja, oleh karena inilah, maka di katakan, sesungguhnya manusia semakin dunia terbuka bagi mereka dan mereka memperhatikannya maka sesungguhnya mereka akan merugi di akhirat sesuai keuntungan yang di dapatkan dari dunia.
Ini merupakan bencana dan inilah yang membuat manusia tertipu di masa ini, hampir-hampir tidak menjumpai seorang pun kecuali dia mengatakan : “Apa istana kita? Apa mobil kita? Apa permadani kita? Apa makanan kita?" Sampai-sampai orang-orang yang membaca ilmu dan mengajarkan ilmu sebagian mereka mengajar semata-mata hanya karena ingin mendapatkan titel atau kedudukan untuk meraih kesenangan dunia, seakan-akan manusia tidak di ciptakan untuk tujuan yang besar, padahal dunia dan kenikmatannya hanyalah sarana semata, kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang menjadikan dunia sebagai sarana untuk menggapai kebahagiaan akhirat, sedangkan manusia dan jin di ciptakan oleh Allah untuk menyembah dan taat kepada-Nya, bukan untuk menyembah keduniaan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah RahimahuIIah berkata : “Sepantasnyalah seseorang menjadikan harta sebagaimana dia menggunakan keledai sebagai tunggangan dan sebagaimana dia menggunakan kamar kecil untuk buang air." (Majmu’uI Fataawa). Lihatlah mereka para ulama itu mengetahui fungsi harta dan mengetahui kadarnya, maka janganlah jadikan harta sebagai ambisi yang terbesar, tunggangilah harta, karena kalau tidak menunggangi harta, maka harta yang akan menunggangi dan jadilah ambisi terbesar adalah dunia saja, oleh karena inilah, maka di katakan, sesungguhnya manusia semakin dunia terbuka bagi mereka dan mereka memperhatikannya maka sesungguhnya mereka akan merugi di akhirat sesuai keuntungan yang di dapatkan dari dunia.
Rasulullah Saw bersabda : “Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan akan menimpa kalian, aku tidak mengkhawatirkan kefakiran akan menimpa kalian karena dunia akan di bukakan, tetapi aku mengkhawatirkan dunia akan di bukakan untuk kalian Ialu akan menyebabkan kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana orang-orang sebelum kalian berIomba-lomba meraihnya, sehingga dunia pun akan membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka." (H.R. Al-Bukhari).Benarlah Rasulullah Saw. lnilah yang telah membinasakan manusia pada hari ini, yaitu berlomba-Iomba meraih dunia dan merasa seakan-akan mereka di ciptakan untuk dunia, bukan merasa bahwa dunia di ciptakan untuk mereka, lalu mereka pun sibuk dengan hal-hal dunia yang di ciptakan untuk mereka sehingga melalaikan tujuan penciptaan mereka dan ini merupakan sikap yang terbalik. Kita memohon keselamatan kepada Allah dari godaan dunia yang menyesatkan.
Posting Komentar untuk "JANGAN LUPA UNTUK APA DI CIPTAKAN"
Terimakasih atas kunjungan anda...