EMPAT KONDISI MANUSIA
Imam Al-Ghazali dalam Kitabnya Ihya’ Ulumuddin menerangkan empat kondisi manusia ketika mendapat pujian dan celaan. Al-Ghazali berkata, “Ketahuilah, bahwa dalam perkara pujian dan celaan, kondisi manusia terbagi ke dalam empat macam, yaitu :
1. Ia akan gembira dengan pujian dan berterima kasih atas hal tersebut, sebaliknya terhadap celaan, dia akan marah atas celaan dan mendengki pencelanya serta akan membalas dendam.
2. Ia akan memendam kemarahan di dalam hati kepada orang yang mencelanya, akan tetapi menahan lisan dan semua anggota tubuhnya untuk membalasnya. Atau, hatinya merasa gembira dan senang kepada orang yang memujinya, akan tetapi menahan ekspresi tubuhnya untuk menahan kegembiraan. Di sini ada kekurangan, namun di bandingkan sebelumnya, ini lebih baik.
3. Ini adalah tingkatan kebaikan yang pertama terhadap pujian dan celaan, yaitu menganggap datar antara orang yang mencela dan yang memujinya. Ia tidak merasa risau dengan celaan dan tidak pula senang dengan pujian.
4. Jujur dalam beribadah. Ia membenci pujian dan marah kepada orang yang memujinya sebab ia tahu pujian adalah fitnah yang sangat berbahaya bagi diri dan agamanya. Ia suka kepada orang yang mencelanya sebab ia tahu bahwa orang ini menunjukkan aib, kekurangan dan dosa pada dirinya.
Sementara memupuk sifat mencela dan menghujat malah kian marak pada zaman sekarang, semua tak lebih karena hanya memenuhi hasrat untuk berkuasa, segala cara di lakukan, paling sering dengan lidah, yaitu melalui menebar fitnah, hujatan dan celaan, hal yang jauh dari ajaran agama, sementara mengaku orang yang beragama, sifat tragis "zaman now".
1. Ia akan gembira dengan pujian dan berterima kasih atas hal tersebut, sebaliknya terhadap celaan, dia akan marah atas celaan dan mendengki pencelanya serta akan membalas dendam.
2. Ia akan memendam kemarahan di dalam hati kepada orang yang mencelanya, akan tetapi menahan lisan dan semua anggota tubuhnya untuk membalasnya. Atau, hatinya merasa gembira dan senang kepada orang yang memujinya, akan tetapi menahan ekspresi tubuhnya untuk menahan kegembiraan. Di sini ada kekurangan, namun di bandingkan sebelumnya, ini lebih baik.
3. Ini adalah tingkatan kebaikan yang pertama terhadap pujian dan celaan, yaitu menganggap datar antara orang yang mencela dan yang memujinya. Ia tidak merasa risau dengan celaan dan tidak pula senang dengan pujian.
4. Jujur dalam beribadah. Ia membenci pujian dan marah kepada orang yang memujinya sebab ia tahu pujian adalah fitnah yang sangat berbahaya bagi diri dan agamanya. Ia suka kepada orang yang mencelanya sebab ia tahu bahwa orang ini menunjukkan aib, kekurangan dan dosa pada dirinya.
Sementara memupuk sifat mencela dan menghujat malah kian marak pada zaman sekarang, semua tak lebih karena hanya memenuhi hasrat untuk berkuasa, segala cara di lakukan, paling sering dengan lidah, yaitu melalui menebar fitnah, hujatan dan celaan, hal yang jauh dari ajaran agama, sementara mengaku orang yang beragama, sifat tragis "zaman now".
Posting Komentar untuk "EMPAT KONDISI MANUSIA"
Terimakasih atas kunjungan anda...