Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

TABAYYUN

Sifat dunia semakin panas, bersangka buruk, marah makin mudah tersulut, berbagai masalah dan konflik terus bermunculan. Penyebab terbesarnya adalah salah faham. Ya, salah faham yang jadi donatur terbesar pada problem dalam kehidupan. Banyak yang cepat bereaksi, buruk sangka dan memberi respon negatif terhadap hal-hal yang tidak cocok dengan pemikirannya, padahal ia belum tahu apa yang sebenarnya terjadi, akibatnya merugikan diri sendiri. Ada yang salah dirumah, suami langsung marah, suami tak memberi kabar, istri langsung berpikir yang tidak-tidak. 

Anak telat pulang, orang tua marah, anak jadi berpikir mereka jahat, padahal mereka tak tahu apa kejadian sebenarnya, jika didengar dulu dan cari tahu sebelum bersikap, tidak akan muncul konflik dan masalah. Allah berfirman,"Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedangkan engkau belum mempunyai pengetahuan dan paham yang cukup tentang hal itu?" (Q.S. Al-Kahfi : 68). Coba pikirkan dulu, betapa banyak yang sering marah, lalu menyesal ketika tahu kejadian sebenarnya, karena terlalu cepat ambil sikap negatif, padahal kenyataannya tidak seperti yang di bayangkan.

Kalam Allah diatas seharusnya memberi pelajaran berharga, yaitu :
1. Jangan tergesa-gesa dalam mengambil sikap.
2. Cari tahu dulu apa yang sebetulnya yang terjadi.
3. Carilah penjelasan dari orang yang menurut kita melakukan kesalahan dengan baik (tabayyun), karena tidak semua orang segera menyampaikan suatu alasan, jika tidak ditanya terlebih dahulu, karena bisa saja pikiran orang lagi sarat muatan. Ketenangan dan sikap bijak dalam mengambil keputusan dicontohkan secara jelas oleh Nabi Sulaiman ketika ia mengumpulkan seluruh rakyatnya, ia tidak melihat burung Hud Hud menghadap, ia pun marah karena Hud Hud absen, namun, saat itu Nabi memberi waktu pada Hud Hud untuk sampaikan alasannya sebelum diberi sanksi, karena alasan logis dan malah mendapat info berharga, Nabi pun malah jadi senang, inilah hikmah bagi orang yang beriman, mengapa masih banyak yang tak mau berpikir jernih sebelum berbuat atau berucap?

Posting Komentar untuk "TABAYYUN"