KASIH TUHAN MERATA, MURKA-"NYA" TIDAK
Setelah kita menyadari bahwa Allah di samping mempunyai kasih, sayang dan cinta terhadap makhluk-makhluk-Nya, juga mempunyai kemurkaan dan kemarahan, harus kita sadari pula bahwa kasih sayang Allah itu merata mengenai seluruh makhluk-Nya, tetapi kemurkaan dan kemarahan-Nya tidak merata, yaitu orang-orang dan golongan-golongan manusia yang kufur, durhaka dan aniaya saja.
Perhatikan sejarah peradaban manusia dulu sampai sekarang dan mungkin di masa-masa yang akan datang, kasih sayang Allah merata terhadap semua makhluk yang bernama manusia dan juga makhluk-Nya yang lain, yaitu hewan-hewan, baik manusia yang jahat dan kafir sekafir-kafirnya dan orang baik yang baik sebaik-baiknya, Allah tetap memberikan rahmat dan nikmat-Nya tanpa pandang bulu, mereka di beri perlengkapan tubuh yang komplit, di beri rizki dan harta benda, bahkan banyak di antara manusia-manusia yang anti Tuhan sekalipun mempunyai kehidupan yang mewah, kaya raya di dunia ini, mereka sehat-sehat, cantik-cantik, tampan-tampan, di beri kekuasaan yang bisa sebagai sarana mengeruk kekayaan, tapi baru setelah mereka melampaui dan melewati batas kekufuran dan kejahatannya, sehingga nyata-nyata merusak dunia dan bangsa yang mendiaminya dan juga sesudah Allah mengirimkan peringatan-peringatan dengan perantaraan para Nabi dan Rasul-Nya, kitab-kitab suci, para ulama, mereka atas kekufuran itu di beri peringatan melalui mereka dan kitab-kitab suci tersebut, masih juga melawan dan kian jahat dan kian ingkar, maka barulah Allah marah dan murka, lantas menurunkan berbagai siksaan, adzab dan bencana-bencana terhadap mereka.
Begitulah yang terjadi di zaman Nabi Nuh terhadap bangsa a’ad dan tsamud dan beberapa bangsa besar yang datang sesudah mereka, demikian juga yang terjadi di zaman kita sekarang ini dan mungkin juga di masa-masa mendatang dan yang pasti kiamat akan muncul kata Allah sebagai penutup kehidupan dunia.
Kalau kemurkaan dan bencana telah turun, bencana itu umumnya mengenai orang-orang dan golongan-golongan yang jahat dan melewati batas itu, tetapi kadang-kadang juga orang-orang yang baik dan tak bersalahpun terkena juga karena satu daerah, namun ada juga yang selamat dengan sesuatu pengecualian, bagi orang yang jahat dan ingkar itu adalah baginya sebagai siksa, sedangkan orang baik yang terkena itu adalah cobaan dan musibah baginya dan ia tak akan mengumpat dan mengeluh, karena ia tahu itu sesungguhnya kejadiannya seperti apa.
Allah berfirman : “Berdo’a Musa : Dan tuliskanlah kebaikan bagi kami di dunia ini dan di akhirat, sesungguhnya kami bertaubat kepada-Mu.
Allah berfirman : “Adzab-Ku Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki, sedang rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka Aku akan tuliskan dia bagi orang-orang yang taqwa dan mengeluarkan dzakat dan mereka yang percaya akan ayat-ayat Kami.” (Q.S. Al-A’raf : 156).
Allah berfirman : “Hendaklah kamu jauhi fitnah, karena bahayanya bukan hanya menimpa orang-orang aniaya saja dan ketahuilah bahwa Allah itu amat pedih siksa-Nya.” (Q.S. Al-Anfal : 25).
Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah setelah menciptakan makhluk, Ia tulis satu tulisan di samping-Nya di Arasy, kasih sayang-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.” (H.R. Muttafaqun’alaihi).
Perhatikan sejarah peradaban manusia dulu sampai sekarang dan mungkin di masa-masa yang akan datang, kasih sayang Allah merata terhadap semua makhluk yang bernama manusia dan juga makhluk-Nya yang lain, yaitu hewan-hewan, baik manusia yang jahat dan kafir sekafir-kafirnya dan orang baik yang baik sebaik-baiknya, Allah tetap memberikan rahmat dan nikmat-Nya tanpa pandang bulu, mereka di beri perlengkapan tubuh yang komplit, di beri rizki dan harta benda, bahkan banyak di antara manusia-manusia yang anti Tuhan sekalipun mempunyai kehidupan yang mewah, kaya raya di dunia ini, mereka sehat-sehat, cantik-cantik, tampan-tampan, di beri kekuasaan yang bisa sebagai sarana mengeruk kekayaan, tapi baru setelah mereka melampaui dan melewati batas kekufuran dan kejahatannya, sehingga nyata-nyata merusak dunia dan bangsa yang mendiaminya dan juga sesudah Allah mengirimkan peringatan-peringatan dengan perantaraan para Nabi dan Rasul-Nya, kitab-kitab suci, para ulama, mereka atas kekufuran itu di beri peringatan melalui mereka dan kitab-kitab suci tersebut, masih juga melawan dan kian jahat dan kian ingkar, maka barulah Allah marah dan murka, lantas menurunkan berbagai siksaan, adzab dan bencana-bencana terhadap mereka.
Begitulah yang terjadi di zaman Nabi Nuh terhadap bangsa a’ad dan tsamud dan beberapa bangsa besar yang datang sesudah mereka, demikian juga yang terjadi di zaman kita sekarang ini dan mungkin juga di masa-masa mendatang dan yang pasti kiamat akan muncul kata Allah sebagai penutup kehidupan dunia.
Kalau kemurkaan dan bencana telah turun, bencana itu umumnya mengenai orang-orang dan golongan-golongan yang jahat dan melewati batas itu, tetapi kadang-kadang juga orang-orang yang baik dan tak bersalahpun terkena juga karena satu daerah, namun ada juga yang selamat dengan sesuatu pengecualian, bagi orang yang jahat dan ingkar itu adalah baginya sebagai siksa, sedangkan orang baik yang terkena itu adalah cobaan dan musibah baginya dan ia tak akan mengumpat dan mengeluh, karena ia tahu itu sesungguhnya kejadiannya seperti apa.
Allah berfirman : “Berdo’a Musa : Dan tuliskanlah kebaikan bagi kami di dunia ini dan di akhirat, sesungguhnya kami bertaubat kepada-Mu.
Allah berfirman : “Adzab-Ku Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki, sedang rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka Aku akan tuliskan dia bagi orang-orang yang taqwa dan mengeluarkan dzakat dan mereka yang percaya akan ayat-ayat Kami.” (Q.S. Al-A’raf : 156).
Allah berfirman : “Hendaklah kamu jauhi fitnah, karena bahayanya bukan hanya menimpa orang-orang aniaya saja dan ketahuilah bahwa Allah itu amat pedih siksa-Nya.” (Q.S. Al-Anfal : 25).
Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah setelah menciptakan makhluk, Ia tulis satu tulisan di samping-Nya di Arasy, kasih sayang-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.” (H.R. Muttafaqun’alaihi).
Shubhanallah
BalasHapus