Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Allah Swt berfirman : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmu, barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmu dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (H.R. Bukhari dan Muslim).

SUAMI YANG MANA DI SYURGA?

Jika seorang wanita shalihah yang sempat menikah dua kali atau lebih semasa di dunia masuk syurga, dan ternyata kedua suaminya pun masuk syurga, maka siapakah yang akan bersama wanita tersebut?
Apabila wanita tersebut pernah memiliki memiliki lebih dari satu suami di dunia, dan hanya satu dari suaminya yang masuk syurga, maka wanita itu akan bersama suaminya yang masuk syurga, namun, bagaimana sekiranya seluruh suaminya masuk syurga?

Rasulullah Saw bersabda,“Seorang wanita adalah untuk suaminya yang terakhir.” (H.R Muttafaqun ‘Alaihi).

Pembahasan tentang ini adalah, bahwa wanita tersebut akan bersama suami yang paling mulia akhlaknya saat hidup bersamanya di dunia.

Nah, jika kedua suaminya atau lebih sama-sama beriman dan taqwa kepada Allah Swt, maka pilihan suami baginya adalah sesuai dengan riwayat berikut :

Anas bin Malik Ra, bahwa Ummu Babibah, Istri Rasulullah Saw berkata,“Waha Rasulullah, seorang wanita memiliki dua suami saat di dunia, kemudian mereka semua meninggal dan berkumpul di syurga, wanita tersebut akan menjadi milik siapa dari keduanya? yang pertama atau yang terakhir?” Lalu Rasulullah Saw bersabda,“Untuk yang terbagus akhlaknya wahai Ummu Habibah, Khusnul Khuluk (akhlak yang bagus) membawa kebaikan dunia dan akhirat.” (H.R Muttafaqun ‘Alaihi).

Catatan khusus mengenai hal ini bagi para wanita shalihah adalah sesuai dengan riwayat ini : "Hudzaifah Ra berpesan kepada istrinya, jika kamu mau jadi istriku di syurga, maka janganlah engkau menikah lagi sesudahku, karena seorang wanita di syurga untuk (bersama) suami yang terakhirnya di dunia, oleh sebabnya Allah haramkan atas istri-istri Nabi Saw menikah lagi sesudahnya, karena mereka-mereka akan menjadi istri-istri beliau di syurga.” (H.R Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).

Oleh karena itu, jika seseorang wanita telah mendapatkan laki-laki atau suami idamannya yang shaleh, taat, beriman dan taqwa kepada Allah Swt, maka jika berkeinginan untuk tetap menjadi suaminya kelak di akhirat, maka apabila sang suami telah meninggal dunia, maka janganlah menikah lagi, jika memang ingin kelak di akhirat suaminya yang ini menjadi suaminya kelak di syurga atau akhirat nanti, sebab ketika di syurga, seseorang wanita yang shalihah akan bersama dengan suaminya yang terakhir di dunia jika lebih dari satu, dengan catatan mempunyai kehidupan yang sama dalam hal keimanan, ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah Swt dengan dirinya yang shalihah, jika tidak tentu saja suaminya tersebut akan terlempar keneraka, hal berlaku bukanlah hanya untuk dan kepada para wanita, laki-laki juga begitu, hanya saja jika ia lebih dari satu beristri, maka tetap saja semua istrinya akan tetap menjadi istrinya kelak di dunia, walaupun lebih dari satu istrinya, karena seseorang laki-laki memang boleh untuk memiliki beberapa istri secara serentak, kecuali wanita, wanita tidak boleh memiliki suami lebih dari satu pada saat bersamaan, wanita boleh menikah lagi jika telah bercerai, baik cerai hidup maupun bercerai karena suaminya telah meninggal dunia.

Dengan sedemikian, jika memang bercita-cita ingin bersama-sama mempertahankan cinta, kasih dan sayang hubungan antar suami dan istri, maka berlakulah taat dan taqwa kepada Allah Swt secara bersama-sama, bangunlah suatu keluarga yang beriman kepada Allah Swt, dengan begitu akan bersama kelak dari dunia sampai akhirat, bahagia di dunia dan tentu saja lebih bahagia lagi di akhirat yang kehidapan akhirat adalah sebenar-benarnya kehidupan abadi bagi makhluk Allah Swt.

Posting Komentar untuk "SUAMI YANG MANA DI SYURGA?"